Kamu

6.6K 181 3
                                        

Setelah menempuh perjalanan cukup panjang, melewati jalanan ibu kota yang ramai pengendara. Kelvin terus melirik tubuh Ardella yang terbaring lemas dengan wajah yang kian pucat. Hingga akhirnya ia sampai di sebuah rumah sakit terkenal di Jakarta salah satunya rumah sakit Eye Center Kedoya.

Kelvin dengan tergesa-gesa menggendong tubuh Ardella. Ia berteriak meminta bantuan, beberapa perawat di rumah sakit itu membantu Kelvin dan segera membawa ke ruangan Instalasi Gawat Darurat.

Kelvin saat ini benar-benar panik sekaligus khawatir, ia mondar-mandir kesana kemari. Hingga dua puluh menit berlalu, dokter keluar dari ruangan itu. Kelvin segera menghampiri dokter itu.

"Bagaimana dok, keadaannya?" tanya Kelvin panik.

"Apakah anda kakaknya?"

Hah, apa-apaan dokter ini mengira saya kakaknya! Ah sudahlah itu tidak penting. Gumamnya.

"Bukan dok, saya suaminya. Bagaimana keadaan istri saya?"

"Hehe... maaf pak saya kira anda kakaknya. Istri bapak saat ini kekurangan banyak darah dan membutuhkan pendonor darah."

Dasar dokter kurang asem! Gerutunya dalam hati.

"Ya sudah dok, segera lakukan yang terbaik untuk istri saya."

"Tapi pak, mohon maaf stok darah di rumah sakit kami sedang kosong."

"Masa rumah sakit sebesar ini tidak menyimpan stok darah sedikit pun, yang benar saja pak?"

"Kami mohon maaf pak, karena stok darah golongan A sedang kosong."

"Golongan darah A?"

"Iya pak,"

"Saya golongan darah A, ambil saja darah saya dok!"

Memangnya saya drakula pak, hehe. Gumam dokter dalam hatinya.

"Baiklah, mari anda ikut saya! sebelum mendonorkan darah, anda harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu."

"Baiklah dok,"

Kelvin pun mengikuti saran dokter. Tak berapa lama ponselnya berdering, muncul panggilan dari ibunya.

"Hallo Vin,"

"Iya ma, ada apa?"

"Kamu lagi dimana si? Ini mama di depan apartement kamu."

"Arrghhh!" Kalimatnya terjeda Kelvin menggusar rambut kepalanya ke belakang.

"Hallo Vin, kamu lagi dimana? Kamu kenapa?"

"Maaf ma, aku lupa memberi kabar. Ardella sekarang lagi ada di rumah sakit."

"APA? Ardella kenapa?"

"Mama kesini saja, aku di rumah sakit Eye Center Kedoya."

"Baiklah mama segera ke sana, mama telpon dulu ayah kamu!"

"Iya ma, hati-hati."

Seketika sambungan telpon terputus. Kelvin memasuki ruangan lalu melakukan pemeriksaan dan hasilnya cocok, ia mendonorkan darahnya pada Ardella.

***

Di sebuah apartement seorang wanita paruh baya tergesa-gesa keluar dari sana. Ia sudah menghubungi suami dan ibu Raisa. Mereka sudah berjanjian akan bertemu di rumah sakit Eye Center Kedoya.

Sementara di rumah Sakit Bakti Husada, bu Laila tampak panik dengan raut wajah khawatir setelah mendengar anaknya masuk rumah sakit. Suaminya masih terbaring lemah, tak berdaya. Semakin hari keadaannya semakin memburuk.

Bu Laila menyembunyikan kabar ini dari suaminya, Ia bergegas menuju rumah sakit yang diberitahu oleh bu Raisa. Sementara anak bungsunya masih berada di sekolah, jadi ia berangkat sendirian ke sana. Sementara pak Reyhan di jaga oleh perawat di sana.

Terpaksa MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang