Setelah berlalu dan sudah menyelesaikan rapat perlombaan. Ardella berlalu memasuki kelas, semua temannya yang ada disana terus membicarakan perihal pria tampan yang menjadi ketua penyelenggara di salah satu perlombaan matematika tingkat Internasional itu.
Ardella sama sekali tidak tertarik dengan pembicaraan temannya, ia hanya menyimak setiap pujian yang terlontar untuk pria itu.
Hingga akhirnya membuat ia bosan lalu mencari sesuatu yang lebih bermanfaat untuk dirinya sendiri. Ia membuka sebuah buku pelajaran matematika dimana dirinya bertarung dengan berbagai rumus yang tertera disana.
Ia mulai menghafal dan mempelajari rumus itu hingga memakan waktu yang tidak lama ia langsung dapat menjabarkan rumus itu dengan mudah dan tepat.
Hingga tidak terasa hari sudah nampak sore, senja mulai memancarkan sinarnya. Bel sekolahpun berbunyi menandakan sudah waktunya pulang. Ardella merapikan bukunya lalu bergegas pulang.
Dengan semangat dan langkah kaki yang cukup cepat ia harus menempuh perjalanan pulang dengan hanya berjalan kaki, menyisakan uang jajannya untuk menabung.
Sekolahnya yang tidak begitu jauh dari rumahnya hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai ke rumahnya.
Sampai di rumah
Ardella melihat ibunya yang tengah menjahit baju di depan rumahnya. Ia berjalan menghampiri ibunya lalu mencium punggung tangan ibunya. Kehidupannya yang jauh dari kata sempurna membuat dirinya harus menjadi anak yang mandiri dan selalu berusaha menjadi kebanggaan orang tua.
Ardella sangat menyayangi kedua orang tuanya. Ia selalu merasa kasihan jika melihat ibunya harus bekerja membantu ayahnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Kamu sudah pulang nak?" tanya bu Laila.
"Iya bu, aku baru pulang karena tadi banyak yang harus aku selesaikan di sekolah," ungkap Ardella.
Bu Laila meraih tangan Ardella untuk duduk di sampingnya, ia mengelus kepala Ardella dengan tatapan nanar dimatanya.
"Kamu pasti cape sekali nak?" tanya bu Laila saat menyentuh bulir keringat di wajah Ardella.
"Della tidak apa-apa kok bu. Della kan anak yang kuat, Della juga harus mandiri dan akan terus belajar dengan rajin supaya nanti bisa membahagiakan ibu dan bapa," ungkapnya memberikan senyum simpul.
"Syukurlah nak, terimakasih karena kamu tidak pernah mengeluh pada keadaan. Ibu sangat bersyukur memiliki anak sepertimu," ungkap bu Laila berhasil membuat Ardella menitikkan air mata.
Aku akan melakukan apapun, asalkan ibu dan ayah bahagia. Batin Ardella.
Tak berapa lama pak Reyhan datang dengan baju yang kumuh dan kotor. Wajahnya yang mulai dipenuhi keriput dan bulir keringat.
Bu Laila berdiri lalu menghampiri suaminya dan membantunya membawakan sebuah bingkisan kresek hitam. Begitupun Ardella membantu ayahnya membawa peralatan kerjanya yang berupa cangkul.
Hanya dengan sebuah cangkul, ia bisa sekolah setinggi ini. Ardella terdiam meratapi ayahnya, ia menahan air mata yang hendak jatuh membahasi pipinya. Mereka bertiga berlalu memasuki rumah.
***
Sementara pria tampan itu kini kembali ke perusahaannya untuk mengurusi masalah yang menimpa perusahaannya. Ia disibukkan dengan tumpukkan kertas hasil laporan pembangunan proyek itu. Banyak mendapat tanggapan tidak baik dari sana.
Arrghhh sial!
Kelvin menggerutu setiap kali membaca kertas laporan itu. Hingga tak berapa lama suara pintu berhasil membuatnya terlonjak kaget.
"Hai sayang, apa kabar?" sapanya seraya melangkah menghampiri Kelvin.
"Baby, ada apa kau kemari?" tanya Kelvin penuh tanda tanya.
"Sayang, apa kau tidak merindukanku?" ungkap wanita itu seraya duduk di pangkuan Kelvin
"Tapi aku sedang bekerja, bisakah nanti saja baby?" sahut Kelvin risih dengan perlakuan kekasihnya ini.
Ya, dia adalah Friska, kekasih Kelvin yang merupakan seorang model majalah dewasa. Hubungan mereka sudah terjalin cukup lama, namun mereka tak kunjung menikah hanya karena tak direstui oleh pak Marwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikah
Novela JuvenilJangan lupa di follow kakak;) Warning! 18+ Seorang gadis yang masih duduk di bangku sekolah terpaksa harus menikah dengan pria kaya untuk melunasi hutang ayahnya. Kelvin Aditya Pratama seorang pria tampan berkulit putih susu, memiliki tubuh yang kek...