Benteng yang hancur

7.7K 194 1
                                    

Setelah perdebatan yang cukup panjang, akhirnya Ardella berlari memasuki kamar. Ia menangis dalam diam meratapi kehidupannya.

Bukan rumah tangga seperti ini yang ia inginkan!

Bukan pernikahan tanpa cinta yang ia harapkan!

Sakit begitu sakit, saat kata-kata itu keluar dari mulut pria yang menyandang sebagai suaminya. Entah apa yang sekarang ia rasakan, namun hatinya tidak terima jika diperlakukan seperti ini.

Selama berjam-jam Ardella terpuruk, mengurung diri di dalam kamar dengan linangan air mata. Tampak matanya begitu sembab, raut wajahnya yang pias.

Hingga malam hari tiba, Kelvin baru saja pulang dengan keadaan mabuk. Ya, setelah pertengkaran mereka tadi pagi, Kelvin merasa frustasi dengan perasaannya sendiri. Ia memilih pergi menuju Black Devil sebuah tempat club malam, dimana banyak pasangan pria dan wanita yang di mabuk cinta.

Terdengar suara keras membentur lantai. Ardella yang tengah tertidur, terkejut bangun, setelah seharian ia mengurung diri dan menangis. Akhirnya ia keluar dari kamar dan melihat Kelvin tergeletak di atas lantai. Ardella menghampirinya lalu membantu Kelvin berdiri dan membawanya ke dalam kamar.

Kelvin terus mengigau, tercium bau minuman keras dari mulutnya. Ia mengigau menyebut nama Friska dan Ardella. Tetapi istri mungilnya itu menghiraukan Kelvin dan membantu membaringkan tubuh Kelvin di sebuah ranjang. Membuka sepatu dan melonggarkan dasi Kelvin lalu membuka dua kancing kemeja Kelvin.

Saat Ardella hendak melangkah keluar, tangannya di tahan oleh Kelvin. Ardella mencoba melepaskannya namun tenaga Kelvin sangat kuat tak sebanding dengan tenaga seorang gadis mungil.

Ardella mulai ketakutan saat Kelvin memaksa memeluk dirinya lalu menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. Tubuh Ardella semakin bergetar melihat Kelvin menindihnya. Ia berusaha memberontak namun tak berhasil.

"Ayolah sayang, layani aku!" Sahut Kelvin menatap wajah Ardella dengan penuh gairah.

"Tidak mau kak, tolong lepaskan aku! Kamu mabuk kak!" Lirih Ardella membuat cairan bening itu tumpah begitu deras membanjiri kedua pipinya.

Kelvin dalam keadaan mabuk, ia berada di bawah pengaruh alkohol. Ia tidak menggubris ucapan Ardella. Kelvin mulai menci*mi tubuh Ardella lalu merobek semua pakaian yang Ardella kenakan. Sementara Ardella masih berusaha memberontak. Tapi nihil, keberuntungan tidak berpihak padanya.

Ardella menangis sangat kencang. Ia berteriak namun tak ada satu orang pun yang mendengar teriakannya. Air matanya kian menderas membasahi kedua pipinya. Hingga Kelvin menyalurkan semua nafsunya pada gadis mungil itu.

Ardella menjerit kesakitan, Kelvin memperlakukannya sangat kejam. Darah mulai keluar menetes di sela-sela selang*angan itu. Benteng yang ia akan jaga seketika hancur dan roboh. Semua harapannya sudah terbang jauh.

Ardella terus menangis, tubuhnya bergetar hebat. Sementara Kelvin, ia yang masih dalam keadaan mabuk langsung tertidur pulas di samping Ardella.

Ardella tak kuat menahan semua ini, ia menangis memanggil nama kedua orang tuanya. Hidupnya terasa hancur, ia berpikir dan beranggapan ternyata pernikahan tak seindah yang ia bayangkan selama ini. Hingga akhirnya Ardella terlelap dalam tidur hanya ditutupi oleh selimut tanpa memakai apa pun.

Ketika tidak ada lagi yang Kamu harapkan dari dunia, sebenarnya Tuhan sedang menunjukkan jalan terbaik untuk mengadu.

***

Fajar mulai menerangi kehidupan baru, harapan baru dan kebahagiaan baru. Tapi tidak bagi seorang gadis mungil yang telah kehilangan tujuan dalam hidupnya.

Sinar fajar menyoroti kaca jendela sebuah kamar apartement dimana seorang pria dan wanita berada dalam satu ranjang.

Kelvin terbangun dari tidurnya, ia mengucek kedua matanya lalu melihat ke arah jendela ternyata hari sudah pagi. Saat ia beranjak duduk, ia melihat ke arah wanita di sebelahnya. Dan ternyata itu istri mungilnya berada dalam satu ranjang dengannya tanpa memakai apapun.

Kelvin terperanjat kaget lalu beranjak berdiri, ia melihat sobekan baju yang tergeletak berserakan di lantai.

Astaga, apa yang sudah gue lakukan semalam? Gumamnya dalam hati.

Tak berapa lama Ardella terbangun, ia melihat Kelvin yang sudah berdiri di pinggir ranjang. Seketika ia melihat tubuhnya tanpa pakaian, Ia tersadar dengan apa yang terjadi pada dirinya. Ia menangis, tubuhnya bergetar hebat seperti orang ketakutan.

Kelvin yang melihat itu merasa kasihan, dia tidak ingat apa yang terjadi pada Ardella dan dirinya.

Apa yang sudah gue lakukan?

Kelvin mencoba mendekati Ardella, akan tetapi Ardella menangis sangat kencang dan berteriak.

"JANGAN MENDEKAT!!!! AKU TAKUT, jangan!tolong jangan!" sahut Ardella menangis menutupi kedua wajahnya.

Sementara Kelvin masih tetap berusaha mendekati Ardella. Ia merasa bersalah, pasti ia melakukan hal bodoh yang membuat Ardella menjadi seperti ini.

Ardella terus menangis dan berteriak memukul-mukul dada bidang Kelvin. Kelvin yang merasa bersalah atas perlakuannya yang belum ia ingat sama sekali. Ia berusaha menenangkan Ardella dan memeluknya. Kelvin pun seketika menitikkan air mata.

"Tolong maafkan gue, gue minta maaf, jangan seperti ini!" lirih Kelvin.

Namun Ardella, ia terus menangis dalam pelukan Kelvin.

Terpaksa MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang