Rujak Mangga

5.7K 151 7
                                        

Setelah semua paket tertata rapi Kelvin beranjak kembali memasuki kamar berlalu untuk tidur.

Tepat tengah malam, ia masih belum juga tertidur. Matanya sulit terpejam, Kelvin kembali lagi beranjak dari tidurnya, melirik sebentar ke arah Ardella namun gadis itu sudah terlelap dalam tidur yang nyenyak.

Kelvin beranjak keluar dari kamar setelah itu ia memperhatikan satu persatu paket yang menjulang di atas meja dengan susunan yang rapi.

Kelvin mengambil salah satu paket kecil disana, ia merasa heran dengan isi paket itu. Kelvin mengamati setiap kotak kecil yang ada di tangannya. Saat hendak membuka kotak kecil itu, tepat Ardella keluar dari kamar membukakan pintu.

"Kak, lagi ngapain disitu?" tanya Ardella sebari mengucek matanya.

"E-eh Della, kenapa kamu sudah bangun?"tanya Kelvin mengalihkan pembicaraan.

"Della haus mau minum kak," jawabnya.

Kelvin menyimpan kembali kotak kecil itu lalu menghampiri Ardella.

"Della ke kamar saja, nanti kakak saja yang mengambil minumnya," sahut Kelvin mengelus pipi Ardella.

"Oh ya sudah, terimakasih kak," sahutnya dengan mata sayu berlalu memasuki kamar.

Kelvin tersenyum lalu melangkahkan kaki menuju dapur untuk mengambil minum.

Sampainya di dapur

Kelvin mengambil sebotol minum air putih di dalam kulkas. Ia juga mengambil beberapa cemilan lalu melihat beberapa buah-buahan segar di atas meja makan. Ada buah nanas, mangga, apel, jeruk, anggur dan masih banyak lagi.

Kok gue jadi berasa ingin makan mangga. Batin Kelvin.

Kelvin mengambil satu buah mangga lalu mengamati buah mangga itu yang terlihat sangat segar dan enak. Kelvin pun berniat mengupas buah mangga itu lalu memotong-motong menjadi beberapa bagian. Ia juga membuat bumbu rujak sebari menyalakan ponselnya yang memperlihatkan sebuah video cara membuat bumbu rujak serta bahan-bahannya.

Sepuluh menit berlalu akhirnya rujak buah mangga itu sudah siap lalu Kelvin membawanya menuju kamar dengan sebotol air putih.

Saat di kamar ternyata Ardella sudah kembali terlelap dalam tidur. Kelvin membangunkannya karena mengingat tadi Ardella kehausan. Mungkin, karena menunggu Kelvin yang sudah sepuluh menit tak kunjung datang hingga akhirnya Ardella ketiduran.

Ardella terbangun kembali mengucek matanya yang terasa lengket dan masih mengantuk. Ia melihat Kelvin membawa sebotol air putih dan sebuah piring yang berisikan buah mangga serta bumbu rujak.

Ardella langsung memposisikan tubuhnya terduduk dan bersanda pada bagian kepala ranjang. Melirik ke arah Kelvin lalu beralih pada jam dinding yang menempel menunjukkan pukul 00:20.

"Ini minumnya Del," sahut Kelvin menyodorkan botol minum itu.

Ardella meraihnya dengan tatapan bingung, melihat tingkah Kelvin. Pria itu beranjak duduk sisi ranjang lalu memakan rujak buah itu. Ardella hanya memperhatikan suaminya itu.

"Kak Kelvin makan apa?" tanya Ardella.

Sebari mengunyah rujak buah yang memenuhi isi mulutnya, Kelvin menjawab pertanyaan Ardella.

"Ini rujak buah Del, lezat dan segar sekali," ungkapnya.

"Tapi kak, ini kan sudah malam nanti pagi bisa-bisa kakak sakit perut," sahut Ardella.

"Tapi Dell ... kakak lagi pengen banget rujak mangga ini," lirihnya menatap rujak mangga yang sisa sedikit lagi.

"Kakak kok gak nawarin Della?" tanyanya cemberut.

"Della mau juga?"

"TIDAK!" pekiknya berlalu membaringkan tubuhnya dengan posisi membelakangi Kelvin..

"Dell ...." panggil Kelvin.

"Hem."

"Della?" Panggilnya kembali.

Ardella dengan malas membalikkan tubuhnya menatap ke arah Kelvin berusaha mencari tahu apa yang diinginkan suaminya ini.

"Mau di suapin," rengek Kelvin manja memasang wajah sedih sebari menunduk menatap rujak mangga.

Dasar pria aneh, manja pula. Batin Ardella.

Dengan malas Ardella kembali memposisikan tubuhnya kembali terduduk menghadap Kelvin. Mengambil piring yang berisi rujak mangga itu lalu menyuapi Kelvin. Pria itu tersenyum sumeringah, sementara Ardella menyuapinya dengan mata sayu yang terkadang selalu terpejam.

"Della, aaa ... aa," sahutnya membuka mulut selebar mungkin.

"Kak, Della ngantuk banget. Apa tidak bisa besok makan rujaknya?" tanya Ardella kembali mengucek matanya.

"Tapi kakak mau banget Dell, maunya sekarang," ungkapnya.

Ardella menyuapi Kelvin hingga rujak mangga itu habis.

Ini kan, masih malam memang gak asam gitu makan rujak buah jam segin, dasar kak Kelvin aneh. Gumam Ardella dalam hati.

Setelah habis, Kelvin membaringkan tubuhnya di atas ranjang lalu mengelus perutnya yang sedikit buncit karena sudah memakan rujak buah. Sementara Ardella beranjak berdiri berlalu menuju kamar mandi. Ia membersihkan tangannya yang lengket terkena bumbu rujak lalu menatap ke arah cermin yang ada dihadapannya.

Setelah selesai, Ardella kembali ke tempat tidur dilihatnya pria yang menjadi suaminya itu sudah terlelap tidur nyenyak dengan suara dengkuran khas pria.

Ardella berjalan menuju ranjang itu dan kembali membaringkan tubuhnya bersam dengan Kelvin, kembali terlelap tidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terpaksa MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang