Selesai mengobati wajah Kelvin yang lebam, kini Ardella berlalu untuk mandi. Sementara Kelvin tengah sibuk dengan ponselnya.
Beberapa pesan masuk baru saja ia buka. Saat membuka isi pesan itu, Kelvin segera mengambil jas hitam lalu memakainya. Kelvin bergegas meraih kunci mobil lalu berjalan ke arah pintu kamar mandi.
"Della sayang, aku harus balik ke perusahaan lagi," sahutnya dengan terburu-buru.
"Memangnya ada apa kak?" teriak Ardella dari dalam kamar mandi diselingi suara percikan air yang mengalir.
"Ada hal penting yang harus aku selesaikan hari ini juga."
Setelah itu Ardella membuka pintu kamar mandi hanya memakai lilitan handuk yang menutupi gunung kembar miliknya. Kelvin menganga melihat pemandangan indah itu, lagi-lagi ia hanya bisa menelan ludah.
"Kak mau pergi sekarang?" tanya Ardella menyerngitkan dahi, menatap ke arah Kelvin.
"E-eh iya, kalau begitu aku berangkat dulu. Sayang, kalau mau menggodaku nanti saja malam ya," ujarnya dengan nada sedikit menggoda.
"Hei, siapa yang menggodamu?" Ardella mengerucutkan bibirnya membuat Kelvin gemas melihat tingkah istrinya.
"Ya sudah, aku berangkat dulu. Baik-baik di rumah ya," sahutnya.
Kelvin berpamitan pada Ardella lalu secara tiba-tiba Kelvin mendaratkan benda kenyal itu tepat di kening Ardella. Setelah itu, Kelvin memberikan senyuman tulus pada Ardella dan berlalu meninggalkan Ardella yang tengah mematung di ambang pintu kamar mandi sebari memegangi keningnya menatap kepergian Kelvin.
Tanpa Ardella sadari lilitan handuk yang di pegangnya melorot ke bawah. Masih dengan di bawah alam sadarnya, masih setia mematung. Setelah cukup lama, ia tersenyum.
Pria itu mencium keningku. Gumamnya dalam hati sebari terus memegangi keningnya.
Saat ia hendak menutup pintu kamar mandi namun pintu itu tak kunjung tertutup. Berulang kali di coba tetap tidak tertutup juga, saat Ardella melihat ke bawah ternyata sebuah handuk mengganjal pintu.
Pantas saja susah di tutup ternyata gara-gara handuk ini. Gumamnya sebari meraih handuk yang tergeletak di ambang pintu.
Saat berdiri ia menatap handuk yang ada di genggaman tangannya.
"Aaaaaaa ..." teriaknya memenuhi isi ruangan itu.
Setelah tersadar, Ardella menutup mulutnya dengan sebelah tangannya lalu menutup pintu kamar mandi berlalu melanjutkan mandinya.
***
Perusahaan International Indonesia
Saat ini, telah terjadi kericuhan di dalam perusahaan International Indonesia. Seorang wanita bertubuh ideal, rambut panjang terurai dengan pakaian yang begitu sangat minim, memperlihatkan bentuk tubuh serta keindahan mahkotanya.
Wanita ini sedang menghancurkan apapun yang ada di dalam perusahaan itu. Semua staf pekerja yang ada disana mencoba menahan wanita itu seperti seorang yang sedang kerasukan.
Tak berapa lama, Kelvin sudah sampai di perusahaannya dengan tergesa-gesa ia turun dari dalam mobil dan berlari memasuki perusahaannya.
Benar saja, Kelvin disuguhi dengan pemandangan seorang wanita mengamuk di dalam perusahaannya. Dengan wajah tampannya yang masih terlihat lebam dan beberapa kapas menempel di wajahnya.
"HENTIKAN!"
Semua orang terdiam, menunduk sementara wanita yang tengah berdiri membelakangi Kelvin, membalikkan tubuhnya. Dengan rambutnya yang berantakan, pakaiannya yang mulai kusut dengan binar mata menampakkan bahwa wanita ini tengah depresi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikah
Teen FictionJangan lupa di follow kakak;) Warning! 18+ Seorang gadis yang masih duduk di bangku sekolah terpaksa harus menikah dengan pria kaya untuk melunasi hutang ayahnya. Kelvin Aditya Pratama seorang pria tampan berkulit putih susu, memiliki tubuh yang kek...