"Rey nakal gak ya kalo di kelas?" Tanya Dimas yang matanya terfokus pada televisi
"Nakal gak nakal juga dia masih berusaha beradaptasi dengan lingkungan sekitar" ucap Naufal
"Iya juga sih. Lumayan lama juga kita mekepin Rey dalam rumah, meskipun tak jarang kita bawa dia jalan ke taman atau kemana" Naufal menatap Dimas dengan alisnya terangkat sebelah
"Bisa mikir juga lo? Gue kita otak lo gak berfungsi lagi" sarkas Naufal yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Dimas
"Apa? Mau marah?" Naufal dengan datar dan dingin membuat tatapan tajam Dimas menciut
"Lo kenapa gak ke kampus?" Tanya Naufal
"Dosen gak masuk" Dimas menjawab seadanya
Setelah itu tak ada percakapan lagi diantara mereka, yang ada hanyalah suara yang bersumber dari televisi yang sedang tayang. Oiya hari ini merupakan hari kedua Rey masuk sekolah.
-
Lusa adalah hari dimana Raisa dan Oliv resmi mendapatkan gelar sarjana mereka, dan mereka sangat menantikan hari itu akan datang.
Seperti dalam satu pekan ini, kegiatan Raisa dan Oliv menjemput Rey saat pulang sekolah sedangkan Naufal dan Dimas mengantar Rey saat berangkat.
Kringgg kringgg kringgg
Bel sekolah tanda pembelajaran telah berakhir sudah terdengar. Sudah banyak anak seusia Rey berlari keluar dari pagar untuk menghampiri yang menjemput mereka.
"Kak Oliv!! Kak Raisa!!" Terlihat Rey datang menghampiri mereka berdua dengan sedikit berlari, dan dalam sepekan ini Rey juga bersemangat saat dijemput dengan kedua kakaknya.
Sesampainya Rey di depan Raisa dan Oliv seperti sebelum-sebelumnya juga, Rey menyalimi dan mencium tangan kedua kakaknya itu. Lalu mereka pulang kerumah menggunakan motor milik Oliv.
"REY PULAAAANG!!" teriak Rey dengan semangat saat memasuki pintu utama, ntahlah apa yang membuatnya bersemangat seperti ini.
"Wahh masih semangat rupanya" ucap Dimas yang merentangkan tangannya bersiap untuk menyambut Rey, dengan senang hati Rey memeluk abangnya yang satu ini.
"Udah makan belum?" Tanya Naufal yang baru saja dari dapur membawa segelas air untuk Rey. Rey ke sekolah memang membawa air minum dari rumah, tapi yakinlah pada jam segini pasti botolnya sudah kosong jadi Naufal menyambut Rey dengan memberikan segelas air putih.
Rey menegak habis air yang dibawa Naufal dengan pelan dan tentunya ia sudah duduk di karpet bawah dekat sofa "udah tadi istirahat, Rey makannya banyak banget karena Rey tadi laper" ucap Rey polos
Mereka hanya terkekeh saat mendengar ungkapan dari bocah kecil ini. Setelah itu Rey naik ke atas menuju kamarnya untuk mengganti baju, sementara empat sekawan ini memilih duduk di sofa.
"Lusa kalian berdua wisuda kan?" Dimas membuka pembicaraan
Raisa dan Oliv mengangguk bersamaan
"Digelar dimana?" Kini Naufal yang bertanya
"Di aula" balas Oliv
Kemudian mereka berempat berbincang-bincang bagaimana untuk kedepannya.
-
"Congratulations girls!!" Ucap Dimas dengan semangat dengan memberikan paper bag pada mereka berdua dan tak lupa diam-diam tersenyum penuh arti pada Raisa.
"Thank's" ucap Oliv dan Raisa membalas senyuman dari Dimas
"Selamat buat kalian!!" ucap Naufal dengan memberikan boneka dengan pakaian toga yang telah ia pesan untuk mereka berdua.
"Makasih ya" ucap Oliv yang diangguki Naufal
"Selamat ya kakak-kakak Rey" ucap Rey dengan memeluk pinggang Raisa dan Oliv dengan bersamaan karena tingginya sepinggang mereka berdua lalu melepaskan pelukannya dan memberikan buket bunga untuk Raisa dan Oliv
Raisa dan Oliv mensejajarkan tingginya dengan Rey lalu memeluk Rey secara bergantian
"Makasih ya adeknya kak Raisa"
Lalu gantian dengan Oliv "Makasih ya sayang"
Setelah acara sesi foto perorangan, kini sesi per kerabat atau keluarga.
Mereka berlima berdiri di depan background yang telah diatur oleh photografer yang tentunya disiapkan dari kampus, mereka juga ada berfoto berduaan secara bergantian dan dapat giliran.
Tepat matahari berada diatas kepala yang tandanya hari akn semakin panas, kini para wisudawan telah diperbolehkan untuk kembali ke rumah masing-masing, begitu juga dengan Oliv dan Raisa sepertinya mereka juga tampak lelah menggunakan baju kebaya dan tak lupa high heels yang tingginya hanya 7cm. Inget gaesss, HANYA loh yaa..
-
Sesampainya mereka di rumah, Raisa dan Oliv menuju kamar mereka untuk membersihkan _make up_ , mandi dan tentunya mengganti pakaiannya.
Setelah beres, mereka berdua keluar dari kamar dan lalu menuju dapur. Di sana mereka melihat bi Rina sedang menyiram tanaman berada di halaman belakang rumah yang luasnya tak seberapa itu, mungkin bi Rina tak tau kapan acara wisuda selesai jadi bi Rina menyempatkan diri untuk menyiram tanaman sebelum memasak.
Karena mereka berdua sangat lapar jadi mereka masak makan siang berdua aja, untungnya bi Rina udah masak nasi jadi Raisa dan Oliv hanya perlu membuat lauknya saja. Mereka berdua membuat oseng-oseng udang, sambal terasi dan terakhir menggoreng ikan dan ayam.
" Eh non Raisa dan non Oliv udah pulang? Kirain saya acaranya masih lama, jadi bibi belum masak supaya gak kelamaan nganggur masakannya" jelas bi Rina
"Gapapa bi, yang masak lauknya kita aja. Lagian bibi udah nyiapkan bahannya jadi kita tinggal memasaknya aja" ucap Raisa
"Mohon maaf non, ada yang perlu saya bantu lagi non?" Tawar bi Rina
"Bibi bantu saya menata semuanya di meja makan aja ya" ajak Oliv yang membawa lauk yang telah jadi dengan dibantu bi Rina lalu kembali ke dapur lagi untuk mengambil piring dan juga gelas, tapi sebelum itu..
"Ohiya, selamat ya buat non Raisa dan non Oliv atas gelar sarjananya" ucap bi Rina dengan senyuman yang tak luntur
Oliv dan Raisa tersenyum "terima kasih ya bi" ucap Oliv mewakili
Di rasa sudah siap semua, Oliv memanggil Naufal, Dimas dan juga Rey bergabung untuk makan siang. Dengan sesekali Dimas yang senang menjahili Rey dengan iseng mengambil ayam goreng milik Rey lalu digigitnya. Scene ini kayak di film animasi yang pemerannya kembar dan memiliki kakak yang garang itu loh gaess wkwkwk
Sedangkan Raisa, Oliv dan Naufal hanya terkekeh melihat tingkah Dimas dan wajah kesal Rey.
**
JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE AND COMMENT YAA GUYS...
KAMU SEDANG MEMBACA
Stray Baby [COMPLETED]
Teen Fiction[Proses Revisi] Persahabatan antara Oliv, Raisa, Naufal dan Dimas tak asing lagi ditelinga murid SMA Nusa Bangsa. Bagaimana bisa Oliv yang kalem dan pintar dipertemukan dengan Raisa yang super heboh namun pintar. Dan seorang Naufal yang dingin kepad...