Part 18 ~ Terpleset

2.6K 156 2
                                    

"Raisa, lo ngapain di sini?" tanya Dimas saat naik ke lantai dua dan melihat Raisa yang duduk di kursi depan TV.

Raisa tak menjawabnya, Dimas pun mendekati Raisa yang terus menunduk. Terdengar suara isakan tangis. Dimas pun langsung memegang punggung Raisa.

"Lo kenapa sa?" tanya Dimas khawatir.

"Proposal gue gak diterima dim, padahal udah susah payah gue buat, sampai gue harus lembur" ucapnya dengan mata yang berair.

"Udahlah, nanti lo buat baru aja" ucap Dimas.

"Susah dim, gue gak tau lagi maksud dosen gue itu gimana" ucapnya

Dimas yang melihat Raisa semakin menangis, Dimas pun langsung membawa Raisa kedalam pelukannya. Dimas hanya bermaksud untuk menenangkan sahabatnya yang satu ini.

Raisa pun mulai melepaskan pelukannya dan  tersenyum ke arah Dimas, ya Raisa sudah tak menangis lagi.

"Saa, lihat gue deh" titah Dimas. Raisa pun langsung melihat Dimas dengan wajah sendunya sambil berkata 'kenapa'.

Dimas langsung menaruh kedua jarinya di mata Raisa dengan kuat. Raisa reflek langsung menutup matanya.

"Dimas!" ucapnya kesal karena Dimas mencolok matanya.

"Gak usah ditahan, gue tau lo masih pengen menangis" ucap Dimas santai.

"Jadi jangan ditahan, nangis ajalah" tambah Dimas lagi.

Raisa pun menangis sejadi jadinya, karena Dimas tak tega melihat Raisa menangis, Dimas membawa Raisa kedalam pelukannya lagi.

-

'Dimas'
'Dimas'
'Dimas'
'arghh! Apa gue suka sama Dimas?'

Raisa pun mengacak ranbutnya frustasi. Karena sedari bangun tidur ia tidak bisa menghilangkan pikirannya tentang Dimas. Ia tak boleh suka dengan Dimas, karena Dimas adalah sahabatnya.

"huufft" ucapnya frustasi.

"Raisaaa!!!" Teriak Dimas dari luar kamar.

Raisa pun beranjak keluar kamar dan menemui Dimas di ruang tv.

"Kenapa sih teriak teriak?" tanya Raisa.

"Ada paket buat lo tuh" ucap Dimas sambil menunjuk paket tersebut dengan dagunya.

Dengan semangat Raisa melihat paket itu dengan sedikit berlari, sampai-sampai ia tidak melihat sedikit bercak air di lantai bekas Rey selesai mandi. Ya Rey kebiasaan kalau selesai mandi lebih suka berkeliaran di lantai bawah baru memakai baju.

'thukk...' bunyi Raisa jatuh terpeleset.

"Akh dim, tolong gue, akh..." ucapnya kesakitan.

Dimas yang mendengarnya pun langsung beranjak dan langsung menghampiri Raisa.

"Lo gak papa?" tanya Dimas.

"Kaki gue sakit dim" jawabnya.

"Kenapa juga sih lo pake lari segala" ucapnya

Dimas pun langsung menggendong Raisa ala bridal style ke kamarnya.

"Kenapa sih lo selalu membuat ulah" ucap Dimas yang sudah meletakan Raisa di atas kasur.

"Gue pake koyo aja, tolongin gue ambil di laci meja itu" ucapnya sambil menunjuk meja.

Setelah beberapa detik ia mengatakan itu, ia baru teringat kalau ada kertas yang berisi tulisan 'Dimas, apakah aku menyukaimu'. ya dia lupa membuang kertas itu.

Stray Baby [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang