♥part 11♥

75 12 3
                                    

Saat ini ania, jeni dan vito berada di sebuah cafe mewah namun klasik.mereka sedang menunggu pesanan nya, memang  awalnya  mereka akan pulang namun vito mengajak ania dan jeni  makan siang  di cafe  jadilah mereka bertiga di sini.

Jeni melihat keliling kearah kanan kiri yang berisi orang-orang kaya  dan bersosial tinggi dilihat dari penampilannya sepatu, tas  dan jangan lupa jam tangan nya yang tidak  kalah mewah. Bahkan bagi jeni  apabila ia membeli jam tangan  mewah itu harus menabung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun,ania dan vito  yang melihat jeni hanya diam, karna mereka sudah biasa bahkan mereka sering   mengunjungi cafe-cafe yang mewah-mewah. Apa lagi vito  jika ada pertemuan sama  orang-orang  dalam perurusan bisnis.

  Andrean yang kebetulan sedang  melihat-lihat cafe nya, ya andrean adalah pemilik cafe ini. Andrean menaikan alis sebelah karna  ia tidak sengaja melihat seorang yang sudah  lama sekali mengenalnya sedang bercakap-cakapan di cafe nya,   setahu ia bukannya seorang yang tidak sengaja ia melihat sedang bekerja   bahkan ini belum sore pasti sedang sesibuk-sibuk di kantornya. Andrean  mengamati dengan teliti agar tahu   dia  sama siapa disini, setelah ia tahu  sama siapa dia disini pun mengeleng-gelengkan kepala nya. Melihat  sahabat nya  yang memulai pendekatan sama pujaan hatinya, ia tidak heran sama sahabat nya  bisa  melakukan.  Apa lagi  dia sudah menceritakan  padanya bahwa   dia dijodohkan dengan anak sahabat orang tua nya lebih tepatnya sahabat  mommy dia, dan sahabatnya  itu semakin semangat karna wanita yang  dijodohkan adalah seorang yang dia disukai...

andrean berjalan menuju kearah sahabat nya  namun  semakin ia mendekati  kearah sahabat nya dan wanita disebelahnya,  ia  berhenti karna merasa jantungnya  tidak seperti biasa nya ia memegang dadanya berdebar-debar  yang tidak beraturan,  andrean pun melanjutkan  berjalan  semakin mendekat namun lagi-lagi  dadanya berdebar-debar bahkan semakin tidak beraturan.
Sungguh ia tidak tahu ada apa dengannya, ini pertama kali merasakannya,  ohh tidak  sungguh ini  aneh menurutnya.
Andrean pun berhenti lagi karna baginya ini bukan seperti dirinya.

  Vito yang melihat  sahabat nya pun memanggilnya.

"Andrean "panggil  vito seraya melambai-lambai tangan kanannya  ber maksud untuk mendekat.andrean pun berjalan cepat menuju vito.

"Wahh kau hebat ya dre bisa.. auhh sakit ania " ucap vito terpotong karna  ania yang duduknya sebelahnya menginjak  kaki kirinya..
Vito menoleh ke arah ania yang sedang melolotkan matanya.  Vito pun hanya mengaruk rambutnya yang tidak gatal melihat wajah ania yang tidak   bersahabat...

"Mas andrean, ayoo duduk masa berdiri aja emang mas  nggak pegel kakinya apa ?" Tanya jeni yang membuat andrean langsung menoleh dan  terkejut,  bahkan ia baru  menyadari ada  2 wanita bersama vito sahabatnya. Ia mengelus lehernya seperti biasanya jika ia merasa  gugup.

" i..yyy...aaa "jawab  andrean gugup.ia pun langsung menduduki kursi nya. Jeni yang melihat andrean  bersikap demikian pun menaikan salah satu alisnya.

"Mas sakit ? "Tanya jeni seraya menempel kan telapak tangan kanannya ke kening andrean, andrean terkejut diperlakukan itu sama jeni apalagi jantungnya saat ini tidak sama sekali bekerja  dengan teratur,,, dadanya berdebar-debar, sungguh  ia merasa gila saat ini.andrean secara refleks menampik tangan jeni yang berada dikeningnya.

" s...a..yaaa tidak a aapa-apa kok " jawab andrean berusaha untuk menetralkan jantungnya yang semakin  tidak beraturan.

"Tapi kok mas andrean kayak gugup gitu, emangnya mas abis ngapain ?     " ucap jeni polos.

" ehm.. nggak abis ngapain-ngapain kok "jawab andrean masih berusaha menetralkan jantungnya apalagi  jeni  saat ini menatapnya  yang membuat ia tidak nyaman di dalam hatinya.

 ¤ Pergi Untuk Kembali ¤ {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang