Saat ini ania, jeni dan vito berada di sebuah cafe mewah namun klasik.mereka sedang menunggu pesanan nya, memang awalnya mereka akan pulang namun vito mengajak ania dan jeni makan siang di cafe jadilah mereka bertiga di sini.
Jeni melihat keliling kearah kanan kiri yang berisi orang-orang kaya dan bersosial tinggi dilihat dari penampilannya sepatu, tas dan jangan lupa jam tangan nya yang tidak kalah mewah. Bahkan bagi jeni apabila ia membeli jam tangan mewah itu harus menabung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun,ania dan vito yang melihat jeni hanya diam, karna mereka sudah biasa bahkan mereka sering mengunjungi cafe-cafe yang mewah-mewah. Apa lagi vito jika ada pertemuan sama orang-orang dalam perurusan bisnis.
Andrean yang kebetulan sedang melihat-lihat cafe nya, ya andrean adalah pemilik cafe ini. Andrean menaikan alis sebelah karna ia tidak sengaja melihat seorang yang sudah lama sekali mengenalnya sedang bercakap-cakapan di cafe nya, setahu ia bukannya seorang yang tidak sengaja ia melihat sedang bekerja bahkan ini belum sore pasti sedang sesibuk-sibuk di kantornya. Andrean mengamati dengan teliti agar tahu dia sama siapa disini, setelah ia tahu sama siapa dia disini pun mengeleng-gelengkan kepala nya. Melihat sahabat nya yang memulai pendekatan sama pujaan hatinya, ia tidak heran sama sahabat nya bisa melakukan. Apa lagi dia sudah menceritakan padanya bahwa dia dijodohkan dengan anak sahabat orang tua nya lebih tepatnya sahabat mommy dia, dan sahabatnya itu semakin semangat karna wanita yang dijodohkan adalah seorang yang dia disukai...
andrean berjalan menuju kearah sahabat nya namun semakin ia mendekati kearah sahabat nya dan wanita disebelahnya, ia berhenti karna merasa jantungnya tidak seperti biasa nya ia memegang dadanya berdebar-debar yang tidak beraturan, andrean pun melanjutkan berjalan semakin mendekat namun lagi-lagi dadanya berdebar-debar bahkan semakin tidak beraturan.
Sungguh ia tidak tahu ada apa dengannya, ini pertama kali merasakannya, ohh tidak sungguh ini aneh menurutnya.
Andrean pun berhenti lagi karna baginya ini bukan seperti dirinya.Vito yang melihat sahabat nya pun memanggilnya.
"Andrean "panggil vito seraya melambai-lambai tangan kanannya ber maksud untuk mendekat.andrean pun berjalan cepat menuju vito.
"Wahh kau hebat ya dre bisa.. auhh sakit ania " ucap vito terpotong karna ania yang duduknya sebelahnya menginjak kaki kirinya..
Vito menoleh ke arah ania yang sedang melolotkan matanya. Vito pun hanya mengaruk rambutnya yang tidak gatal melihat wajah ania yang tidak bersahabat..."Mas andrean, ayoo duduk masa berdiri aja emang mas nggak pegel kakinya apa ?" Tanya jeni yang membuat andrean langsung menoleh dan terkejut, bahkan ia baru menyadari ada 2 wanita bersama vito sahabatnya. Ia mengelus lehernya seperti biasanya jika ia merasa gugup.
" i..yyy...aaa "jawab andrean gugup.ia pun langsung menduduki kursi nya. Jeni yang melihat andrean bersikap demikian pun menaikan salah satu alisnya.
"Mas sakit ? "Tanya jeni seraya menempel kan telapak tangan kanannya ke kening andrean, andrean terkejut diperlakukan itu sama jeni apalagi jantungnya saat ini tidak sama sekali bekerja dengan teratur,,, dadanya berdebar-debar, sungguh ia merasa gila saat ini.andrean secara refleks menampik tangan jeni yang berada dikeningnya.
" s...a..yaaa tidak a aapa-apa kok " jawab andrean berusaha untuk menetralkan jantungnya yang semakin tidak beraturan.
"Tapi kok mas andrean kayak gugup gitu, emangnya mas abis ngapain ? " ucap jeni polos.
" ehm.. nggak abis ngapain-ngapain kok "jawab andrean masih berusaha menetralkan jantungnya apalagi jeni saat ini menatapnya yang membuat ia tidak nyaman di dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
¤ Pergi Untuk Kembali ¤ {Slow Update}
DiversosIni cerita yang pernah di publik baru prolog tapi hp waktu itu lagi error, pas udah jadi eeh malah aplikasi wattpad gak ada ya gitu jadinya harus download lagi dan bikin akun lagi...:-( waktu itu akun itu namanya zahroroikhatul99..jadi gak bis...