♥part 22♥

75 9 2
                                    

Pagi ini andrean sangat sibuk dikantornya ditambah lagi ia sedang ada proyek dengan perusahaan lain..ia terus  berkutat...walaupun ia tahu diruangan nya ada angel yang terus menerus mengajak berbicara  namun ia mengabaikan nya.
Angel kesal melihat kakak nya yang terlalu serius dalam mengerjakan sesuatu di laptopnya sampai ia tidak   menggubris dirinya yang sedang berbicara..

"Ihh kakak "panggil angel kesal.

"Ehm"jawab andrean datar dan terus menerus mengerjakan kerjanya dilaptopnya tanpa menoleh angel.
Angel semakin kesal jawaban kakak nya setiap ia memanggilnya selalu hanya mengehmkan saja tanpa menoleh kearah nya.

" kakak ish angel bete banget sama kakak,,, pokoknya  angel nggak mau punya calon kakak ipar seperti dia.. udah kampungan..norak lagi ieuu " ucap angel kesal.

" lagian kakak kenapa sih harus dia..   kan diluar sana banyak wanita yang mampu membuat kakak  terpesona bahkan ada banyak wanita lebih cantik daripada si kampungan itu " ucap angel sewot.

"Kakak ngomong dong jangan cuma diam aja " lanjut angel kesal.

" ehm.. kan kakak lagi sibuk ngel, kamu harus tau keadaan  kakak dong "ucap andrean datar tanpa menoleh kearah nya.

"Ck kebiasaan " ucap angel kesal.

Andrean menghela nafas dengan kasar dan  menutup laptop nya.ia menoleh kearah adiknya yang sedang kesal kepada nya.
" kamu dari tadi   ngomong terus, biasanya juga kamu nggak kesini...ngapain coba  biasa nya juga jam segini kamu kesalon " ucap andrean datar.
Ia bingung kenapa adiknya tiba tiba datang kekantornya. Angel mendengar ucapan andrean semakin kesal.

" ck emangnya nggak boleh gitu kesini  liat kakak  kerja?" sewot angel seraya menyilang tangan didadanya.

" kamu  nggak liat kakak  kerja tapi ngomong yang membuat kakak semakin pusing,, sana pergi "usir andrean dengan wajah datar nya.

" ohh gitu ya ngusir angel,.. ck jangan -jangan kakak  disini  bukan kerja tapi   mau pergi  berduaan sama si kampung itu " ucap angel sewot.

" dia punya nama angel, terus siapa juga yang mau pergi sama dia, kakak aja lagi sibuk angel jangan asal kalau ngomong " ucap andrean datar.

" idih nggak ngaku lagi " ucap angel kesal.

Andrean akan membalas ucapan angel terhenti karna ada yang mengetuk pintunya..

Tok tok

"Masuk " ucap andrean kepada yang mengetuk pintunya. Orang itu pun membuka pintunya dan langsung sedikit membungkuk  ke andrean dan angel.

" ada apa hani  ?"tanya andrean kepada orang yang ternyata adalah sekretaris nya.

" mohon maaf, klennya sudah datang dan rapat akan segera dimulai pak " ucap hani noteben sebagai sekretaris  andrean.

" apakah sudah datang semua ?"tanya andrean kepada hani.

" sudah pak "jawab hani sopan.

" baiklah. Kamu pergi dulu dan memulai terlebih dahulu,saya akan menyusul setelah mengerjakan laporan ini sebentar " ucap andrean datar namun terselip tegas.

"Baik pak, saya permisi dulu " ucap hani seraya sedikit membungkuk lalu pergi.

"Ck angel pergi aja deh "ucap angel kesal dan langsung membanting pintu ruangan andrean dengan keras karna menahan kesal kepada andrean.

"Anak itu benar-benar nggak berubah sama sekali meskipun udah  nikah "batin andrean seraya mengeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku adiknya. 

¤¤¤

Ania  dan jeni sedang berada dibandara untuk mengantar vito.

"Kamu hati hati ya disini ya, jangan lupa ngabari aku terus, makannya juga jangan sampai telat, istirahat yang cukup jangan sampai kecapekan " ucap vito kepada ania.

"Ya ya vito kamu  bilang kaya gitu udah 10 kali lohh " ucap ania sebel karna vito  mengulang-ulang ucapan yang sama beberapa kali sejak  perjalanan.

" biariin  aku kan khawatir sama kamu " ucap vito cuek.

  "Ihh udah deh mas vito,, buruan masuk keburu telat " ucap jeni yang dari tadi diam saja.

" ya deh ntar.. aku pamit ya sayang " ucap vito seraya mencium kening ania lama..

Ania sebenarnya khawatir sama halnya seperti vito karna diluar negeri banyak wanita lebih cantik dari nya dan  yang pasti lebih sexi... namun ia  mencoba menendam egoisnya. lagipula bukannya vito disana bukan mencari wanita tapi karna perkerjaan yang harus vito diurus.vito pun melepaskannya lalu mengelus pipi ania dengan lembut, ania yang diperlakukan seperti itu hanya diam seraya menutup matanya. 

"Aku pamit ya sayang " ucap Vito lembut. Ania pun membuka matanya lalu mengangguk pelan tanpa sengaja air mata nya terjatuh.

" hey kok malah nangis sih ?  Kalau kaya gini  aku jadi  nggak tega  pergi " ucap vito seraya menghapus air mata ania yang tidak sengaja terjatuh dipipi ania dengan jempol kanannya.

"Mas nggak usah khawatir kan ada jeni yang jagain mbak ania disini " ucap jeni seraya merangkul ania erat. Vito pun menoleh kearah jeni lalu mengangguk. ..

" yaudah aku pamit ya  dadah " pamit  vito  lalu pergi  setelah sedikit jauh dari ania dan jeni ia berbalik  dan mengabai-abaikan tangan kanannya.

" ck wong kae kayak apaan lunga sue banget  padahal  loro dina tok" celetuk jeni ( ck orang itu seperti mau pergi lama
Sekali padahal  dua hari saja ).
Jeni pun menoleh kearah ania yang sedang  menatap vito yang mengabaikan-abaikan  tangan sebentar dan  langsung masuk.

" tenang bae mba mesti mas vito nang kana jaga hati nggo mba, " ucap jeni menenangkan ania. Ania pun mengangguk pelan  ia juga ingin seperti itu  vito bisa jaga hati untuknya.

" yuk mba balik  apa mampir  cafe disit ?" Tanya jeni. ( yuk mbak  pulang apa mampir dulu ke cafe ?)

" mampir ke  cafe  dulu, aku belum makan soalnya " jawab ania. Jeni pun mengangguk..

Mereka pun  akhirnya pergi ke cafe yang dekat bandara.

  Ania  merangkul  tangan kiri  jeni, namun ia tidak sengaja melihat lembam ditangan jeni, ia bingung kenapa tangan jeni bisa lembam bukannya kemarin tangan jeni   tidak apa-apa..

" jeni kok tangan kamu ada lembam nya. Bukannya kemarin nggak apa-apa ya  ?" Tanya  ania yang membuat jeni secara refleks melepaskan tangan yang dirangkul oleh ania dan langsung menyembunyikan tangan yang lembam kebelakang.  Ania yang melihat nya curiga.. apalagi ekspresi jeni kelihatan ketakutan...

" ehm ra apa-apa mbak "  jawab jeni gugup yang membuat ania semakin curiga. ( ehm tidak apa-apa  mbak )

  " ahh masa sih..sini tangan kamu, aku mau liat  " ucap ania seraya menarik  paksa tangan kiri  jeni, jeni pun langsung meringis saat tangan nya ditarik paksa oleh ania.

  " nggak apa-apa gimana coba ? Tuh liat lembam nya lumayan parah, kamu abis ngapain sih kok bisa seperti ini ? "  tanya ania seraya melihat tangan jeni.

" ora mbak, ora tes apa apa mbak "  jawab jeni pelan.  ( tidak mbak, tidak abis ngapain-ngapain mbak )...

" ehm barang kali hati hati.. kamu tuh  kalau lagi ngapain-ngapain suka lalai diri sendiri " nasehat ania...

" ya mbak, yuk maring cafe jere Drung maem " ngajak jeni seraya menarik ania pelan. Kalau tidak ania pasti terus bertanya kepada nya yang membuat ia bingung mau jawab apa kalau ujungnya pasti ketahuan ia mencoba menyembunyikan sesuatu dari nya.  (  ya mbak, yuk ke cafe katanya belum makan  ).

Ania pun hanya mengangguk pasrah padahal ia belum puas jawaban jeni barusan.  Namun ia tidak bisa melakukan apa-apa saat ini...

Bersambung. .. yey akhirnya next lagi... oh ya jangan lupa vote dan coment ya read...

Sebenarnya sih ini ide asal asalan...jadi kalau ada yang kurang sreg maklumi ya dan  aku pun sebenarnya agak nggak mood aja next...

 ¤ Pergi Untuk Kembali ¤ {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang