♥part 8♥

83 15 3
                                    

Selama perjalanan mereka bersenang-senang tepatnya hanya jeni dan vito yang paling bersemangat selama berjalanan karna andrean dan ania hanya mengikuti mereka dari belakangnya mereka.

"Wahh bagus banget gedungnya, ya kan mas ?"tanya jeni seraya menonggak ke arah vito yang disebelahnya. Vito pun mengganguk walaupun sudah biasa melihat nya apalagi dia juga mempunyai gedung-gedung yang tidak kalah besar dan megahnya.

" kamu mau lihat langsung?"tanya vito menoleh ke arah jeni, jeni yang mendengar nya langsung berbinar-binar....

"Mau banget mas, "jawab jeni bersemangat.

"Ya udah ntar kapan-kapan kita pergi ke gedung bahkan lebih besar dari itu " ucap vito.

"Hah ? Emangnya mas tahu gedung-gedung dikota ini ?"tanya jeni polos.

"Tau dong aku kan pemilik hampir semua gedung dikota ini bahkan luar negeri "jawab vito dengan bergaya sombong seraya merapikan rambut nya yang sedikit berantakan karna angin lumayan kencang yang membuat para wanita terpesona saat melihat nya.jenipun yang mendengarnya langsung memutarkan mata dengan malas.

"Yak ! Kenapa sombong sekali kau ini "ucap jeni malas.

" orang ganteng mah bebas mau lakukan apapun itu "ucap vito bangga.

"Tapi nggak usah pake sok kale iihh " ucap jeni kesal.

"Biarin, yang penting ania tetep sama aku "ucap vito tidak mau kalah.

"Wahh dasar bucin " ejek jeni.

vito langsung menoleh ke arah jeni saat diejek dengan kata bucin.

"Ehh.. apa kau bilang tadi ? Bucin ? Aku bahkan nggak pernah bucin sama sekali "elah vito.

"Wahh nggak mau ngaku,,, ckck.. dasar bucin.. "ejek jeni.

"Wah aku nggak bakal begitu "ucap vito tidak mau kalah sama sekali.

"Bucin bucin mas vito bucin " teriak jeni semakin mengejek. Orang-orang sekitar nya pun menoleh kearah jeni dan vito..

"Ck.. jeni diam " ucap vito kesal langsung menutup mulut jeni dengan tangan kanannya, karna teriakan jeni... apalagi orang sekitar memperhatikan nya.

"Ehmmm.... iihh masss..le...paaassss.. dasar bucin.. "ucap jeni tetap berteriak sambil berusaha melepaskan tangan vito yang menutup mulut nya.

" nggak sebelum kamu berhenti teriak-teriak "ucap vito.

"Ya ya ihh tapi lepas dulu " ucap jeni...vito pun melepaskan tangan nya dari jeni.jeni pun Langsung berlari dan berteriak 'mas vito bucin bucin bucin' terus menerus.

Vito semakin kesal saat jeni berlari dan terus menerus mengejek diri nya.

" wahh jeni awas ya ntar kalo kena, akan ku makan kau..jeni sini jangan lari " ucap vito kesal mengejar jeni.

"Sini kalo kena, wlekk "ejek jeni menjulurkan lidahnya dan kedua tangan nya di atas telinga nya..

"Jeni jeni,,, awas kau ya "ucap vito semakin kesal. Jeni tertawa puas saat melihat vito kesal dan mengejar nya.

Sedangkan ania dan andrean yang melihatnya mengeleng-gelengkan kepalanya.

" ck.. nggak heran kalo mereka begitu.. sama-sama konyol " ucap ania melihat jeni dan vito kejar-kejaran. Andrean pun mengangguk.

"Benar,,, aku kenal vito pun begitu "ucap andrean melihat jeni dan vito. Namun ada sedikit nyeri dalam hatinya saat jeni tertawa bersama vito, entah lah apa yang dirasakan nya ini pertama kalinya untuk andrean melihat seorang tertawa bukan bersama nya nyeri di hati terlebih lagi seorang wanita, biasanya ia begitu cuek pada orang-orang sekitar nya.. kecuali keluarga dan orang yang sudah mengenalinya itupun kalau akrab dengan nya. Ania pun mengoleh ke arah andrean yang sedang menatap jeni dan vito.

 ¤ Pergi Untuk Kembali ¤ {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang