♥part 14 ♥

70 12 2
                                    

Saat ini ania  sedang berjalan menuju parkir mobil karna kelasnya sudah selesai 10 menit lalu.

ia merasa pusing kepalanya, ania  mencoba mengabaikan terus berjalan namun  berjalan pun ia tidak bisa mengimbangi badannya, wajahnya pucat dan badannya lemas.. ia tetap mengabaikan nya dan terus berjalan namun lagi-lagi  tidak bisa mengimbangi badannya ania menyentuh kepala yang merasa pusing.. ia akan terjatuh kalau tidak saja jeni memegang  pundak dan tangannya.

"Mbak kenang apa ?" Tanya jeni  cemas. ( mbak kenapa ).

" aku nggak apa -apa  jen "jawab ania masih memegang kepala nya yang pusing. 

" wis sarapan  mbak ?"tanya  jeni masih memegang pundak dan tangan ania ( sudah sarapan mbak ? ).
  Ania mengangguk lemes .

" udah sarapan s.... " jawab ania belum selesai karna pingsan,  jeni yang melihat ania pingsan pun langsung berteriak minta tolong  ke teman  yang melewatinya untuk membawa nya ke rumah sakit terdekat. Jeni cemas dan gelisah ia pun langsung  menelepon keluarga ania dan menghubungi vito...

¤¤¤

" Vena  ganti  baju sana  " ucap vito  kesal.bagaimana tidak kesal melihat adiknya memakai baju  yang super minim.    Rok diatas lutut atau bisa  dibilang  setengah paha.  Bajunya tanpa lengan membuat belahan dada adiknya sedikit kelihatan dan  pakaian nya ketat malah terkesan seksi.

" iihhh nggak mau kak,, iihh maksa banget sih..ini tuh fashion kak " ucap vena kesal menurutnya ini udah bagus kenapa malah disuruh ganti baju. 

" fashion gimana coba ?  Itu namanya baju kurang bahan bukan fashion vena " ucap vito kesal,  otak adiknya itu dimana sih.. kenapa  pakaian seperti itu dibilang fashion.

" ini tuh baju zaman now kak, kakak ketinggalan zaman banget sih " cibir vena.

" heh...  apa kamu bilang baju zaman now ? Ck bahkan menurut kakak  itu bukan baju zaman now tapi  baju  pemancing perkosaan gadis " ucap vito  ceplos yang membuat vena terkejut ucapan kakaknya dan menundukkan kepala nya.

" emang nya adek mau  pergi pake baju seperti itu terus di perjalanan ada yang begitu sama adek ?  Adek nggak mau kan nama  keluarga  kita  dicap  buruk oleh orang-orang yang katanya  tidak bisa menjaga anak putrinya sampai-sampai putrinya juga tidak bisa dirinya sama orang-orang  tidak bertanggung jawab, padahal mommy dan daddy  selalu memberikan kasih sayang, perhatian yang penuh  dan selalu menjaga kita " ucap  vito seraya memegang dagu adiknya lembut  untuk menatapnya.

"  kalau vena tetap pergi dengan baju begitu berarti  vena nggak sayang mommy,  daddy dan kakak  "ucap vito membuat vena mengeleng-gelengkan kepala nya cepat.

" vena sayang, vena janji nggak bakalan pake baju seksi lagi, vena nggak mau  bikin mommy, daddy,  dan kakak malu...  " ucap vena menangis dan memeluk kakaknya.
 
" nggak cuma daddy, mommy dan  kakak tapi adek juga  jangan bikin malu diri sendiri dengan menjaga harga diri adek  ya" ucap Vito tersenyum   dan membalas pelukan nya.

  Tanpa mereka sadari daddy veno dan mommy fifi melihat  vito dan vena sedang berpelukan. Bahkan daddy veno dan mommy fifi  juga mendengar berdebatan mereka berdua. ..

" nggak nyangka ya  sayang,anak kita sudah besar-besar  "ucap daddy veno seraya merangkul istri nya.

" ya padahal kayak kemarin vito sama vena  berlatih  jalan" ucap mommy fifi memeluk  suaminya dari samping dan meletakan kepala nya di pundak daddy veno.

"  aku  cinta dan sayang banget sama kamu say " ucap daddy veno  mencium kening istri nya Dari samping.
" aku juga " ucap   mommy fifi semakin erat memeluk suaminya.

 ¤ Pergi Untuk Kembali ¤ {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang