PART 5

212 10 0
                                    

Caca dan Dareen memasuki rumah bersamaan. "YUHUU SPADAA KITA PULANG" teriak Dareen. Caca langsung memukul mulut Dareen.

"Aduh apaansih" kata Dareen sambil memegangi mulutnya.

"Gausah bacot bisa?" Pinta Caca.

"Gabisa. Sakit nih bibir gue. Tar gak bisa nyium lo lagi gimana?" Kata Dareen menggoda Caca.

"DAR-" ucapan Caca terpotong karena Dareen yang langsung berlari ke kamar nya dan Caca hanya mendengus nafasnya kasar.

"Aduh aduh kenapa sih? Anak mama baru pulang kok udah kusut gitu muka nya?" Tanya y/n sambil turun tangga.

"Tuh Dareen gangguin Caca mulu" kata Caca sambil mengerucutkan bibir nya.

"LAGIAN LO NYA AJA YANG DEKET-DEKET MULU SAMA GUE" teriak Dareen dari atas.

"Tuhkan maaaa" Caca mengadu ke y/n.

"Abang udah ih gangguin ade nya mulu" y/n membela Caca.

"Oh iya Ma, tadi di sekolah bakalan ada acara pensi. Caca nanti tampil nyanyi. Mama sama Papa pokoknya harus dateng ya" kata Caca semangat.

"Oh iya? Waahh hebat banget anak mama berani tampil. Kamu mau nyanyi apa sayang?" Tanya y/n.

"Hmm kurang tau deh belom di pikirin lagi" kata Caca.

"Abang kamu, tampilin apa?" Tanya y/n.

"Futsal dia Ma" jawab Caca.

"Emang kapan acaranya?" Tanya y/n.

"Besok Ma" kata Caca dan hanya di angguki oleh y/n. Kemudian Caca langsung naik keatas menuju kamarnya.

Caca baru saja membuka pintu, tiba-tiba menemukan Dareen yang berada di depan kamarnya.

"Dareen lo ngapain disini?! Ga punya kamar?!!!" Bentak Caca.

"Emang ngapa sih" tanya Dareen.

"Ih gue mau tidur tau ga? Lo mah ganggu aja" kata Caca melempar tas nya asal dan merebahkan tubuh nya di kasur. Kemudian Dareen berjalan ke kamar mandi yang ada di dalam kamar Caca.

"Dareen lo ngapain ke kamar mandi gue sih?!" Tanya Caca bentak.

"Numpang mandi. Gue mau kerumah cewe gue. Kenapa? Mau ikut?" Tanya Dareen.

"Idih ogah. Jadi nyamuk nanti gue" kata Caca yang berada di kasur sedangkan Dareen di dalam kamar mandi.

"Siapa juga yang ngajak lo ikut kerumah Deena. Orang gue ngajakin lo ikut mandi, mau?" Tanya Dareen.

"DAREEN GUE ADUIN MAMA LOH" teriak Caca.

"Aduin aja. Bilang aja lo pengen gue cium terus kan" kata Dareen kemudian terkikik.

"AH TAU AH MALES SAMA LO BAY" Caca langsung menyibakkan selimutnya sampai ke seluruh badan dan memilih untuk tidur.

***

Dareen melajukan motornya menuju rumah Deena. Perjalanan kerumah Deena tidak membutuhkan waktu lama.

Tok tok tok

Dareen merapihkan rambut nya, baru saja ia ingin mengetuk lagi, Papa Deena sudah keluar.

"Eh, Selamat sore om" sapa Dareen ramah kemudian salim.

"Sore Dareen. Ayo masuk, nanti saya panggilin Deena nya" ajak Papa Dareen. Kemudian Dareen duduk di sofa dan menunggu Deena turun.

Deena berjalan dengan tertatih, terlihat sangat kesakitan. Dareen kasihan melihat nya. Kemudian Dareen membantu Deena untuk duduk.

"Masih sakit?" Tanya Dareen sambil jari nya membenarkan rambut Deena yang berantakan.

"Udah ga separah kemarin" jawab Deena tersenyum tipis.

"Papa tapi curiga ga?" Tanya Dareen.

"Kemarin pas aku balik malem, gak ketauan. Tapi Papa nanya kenapa aku jalan nya susah. Aku bilang aja keseleo di kamar mandi" jawab Deena.

"Oh yaudah. Kalo Papa tau juga aku bakalan tanggung jawab. Tenang ya gausah takut" jawab Dareen menenangkan.

"Tapi aku gak bakal hamil kan By?" Tanya Deena takut.

"Engga sayang. Percaya sama aku" jawab Dareen sambil mengelus pucuk kepala Deena.

Baru saja Deena ingin melanjutkan ucapan nya, tiba-tiba Suga datang menghampiri mereka berdua dan duduk di depan Deena dan Dareen.

"Ehkem" Papa Deena berdehem.

"Eh iya kenapa Om?" Tanya Dareen.

"Om mau ngasih pertanyaan buat kamu" ucap Pap Deena tegas.

"Tanya aja om. Gratis kok hehe" jawab Dareen sambil tertawa.

"Kamu lucu juga ya anak nya" kata Papa Deena memuji Dareen.

"Oh iya dong Om jelas. Cowo walaupun ganteng, tapi kalo dia ga lucu, ganteng nya ga berkelas om" jawab Dareen bangga. Papa Deena hanya menggelengkan kepala nya.

"Kamu udah berapa lama pacaran sama anak saya?" Tanya Papa Deena.

"Jalan lima bulan om" jawab Dareen.

"Seberapa serius kamu sama anak saya?" Tanya Papa Dareen.

"Wah kalo itu mah serius banget Om. Pake nanya lagi haha" jawab Dareen.

"Kalo saya gak ngizinin kamu buat pacaran sama anak saya gimana?" Tanya Papa Dareen yang membuat Dareen maupun Deena tidak bisa berkutik.

Kedua nya terdiam kemudian saling bertatapan sebentar.

"Pah, kok nanya nya gitu?" Tanya Deena. "Aku kan udah dewasa Pa, aku juga udah ngerti mana yang baik buat aku mana yang engga. Lagian Dareen juga gapernah nyakutin aku Pa, apalagi bikin aku nangis" kata Deena membela Dareen.

"Papa gak ngelarang kok. Orang cuma nanya juga. Santai dong kalian" jawab Papa Deena.

"Oh iya, Dareen saya mau kapan-kapan kita makan malam bersama-sama keluarga kamu. Ajak Mama dan Papa mu kesini ya supaya kita juga bisa lebih akrab" kata Papa Dareen.

"Sekarang Om?" Tanya Dareen.

"Ya engga lah Dareen. Nanti aja kalo Om lagi ga dalam waktu sibuk." Jelas Papa Deena.

"Siap Om" kata Dareen.

"Yaudah saya masih ada kerjaan di dalam. Kalian lanjutkan ngobrolnya" kata Papa Deena kemudian berlalu.

"Deena, besok kamu masuk ya? Besok aku mau tanding futsal di sekolah. Kamu harus nonton ya. Oke?" Kata Dareen.

"Iya pacar" kata Deena sambil tersenyum manis.

"Yaudah besok aku jemput kesini. Aku pulang dulu. Kamu banyakin istirahat biar ga kecapean. Dada sayang" Dareen mengecup singkat dahi Deena.

Deena ingin mengantarkan Dareen sampai kedepan gerbang, tapi Dareen menolak nya karena takut Deena cape dan akhirnya Dareen keluar sendirian.

***

Friendzone Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang