Caca memutuskan untuk menginap saja di rumah sakit. Sedangkan y/n dan Jimin berada dirumah. Caca mengerjapkan mata nya saat sinar matahari masuk kedalam kamar inap Dareen. Caca bangun dan merenggangkan otot-otot tubuh nya.
Badan nya terasa kaku dan sakit karena semalaman ia tidur di sofa. Caca melihat jam dan menunjukkan sudah pukul dua siang. Ia melihat Dareen yang sedang di periksa oleh dokter.
Setelah dokter keluar, Dareen melirik Caca, "Udah bangun lo?" Tanya Dareen.
"Masih punya mata kan?" Tanya Caca balik.
"Ca sini dong di sebelah gue" kata Dareen sambil menepuk-nepuk kasurnya.
"Idih mau ngapain lu?" Kata Caca.
"Sini cepetan kek" kata Dareen maksa. Caca langsung berjalan dan duduk di kasur dengan Dareen.
Grep
Dareen memeluk erat tubuh mungil Caca. Caca mematung sebentar. Tubuh nya seakan-akan kaku. Jantung nya berdetak lebih kencang.
Caca langsung mendorong Dareen, "Ih apaansi peluk-peluk modus lo" kata Caca.
"Ah elah lu mah gabisa gua ajak mellow. Orang gue beneran kangen banget tau ga sama lo" kata Dareen lebay.
"Dareen, kita kan tiap hari ketemu. Jadi please gausah lebay gini. Lo pasti ada mau nya kan??" Tuduh Caca.
Dareen hanya cengengesan dan menggaruk kepala nya "Hehe iya Ca. Mau yaa bantuin gue" kata Dareen memasang wajah melasnya.
"Apaan. Kalo macem-macem gue gak mau ya" kata Caca.
"Jadi gini, kemaren tuh Papa ngusir Deena. Terus gue gaenak gitu. Semenjak kemaren, Deena juga gak ada chat gue. Gue chat juga dia ga bales. Lo mau ga kerumah nya, bawain makanan bilang dari gue. Terus juga sampein maaf gue buat dia" kata Dareen menjelaskan panjang lebar.
"Yaudah mana sini duitnya" kata Caca mengadah tangan nya.
Dareen mengeluarkan dompet yang ada di balik bantal. Ia menyerahkan lima lembar seratus ribu.
"Kurang ga?" Tanya Dareen.
"Kurang banyak. Ini mah cuma baru buat upah gue. Katanya mau kasih makanan?" Kata Caca.
"Gila lo. Upah nya masa gope anjir" kata Dareen.
"Yaudah kalo gak mau" kata Caca hendak bangun dari kasur.
"Iya iya nih" Dengan cepat Dareen menyerahkan lagi empat lembar uang seratus ribuan.
"Nah yaudah oke bye gue kerumah dulu rapi-rapi. Kalo ada apa-apa chat gue oke dah" kata Caca sambil keluar ruangan.
"MAKASIH CACA CANTIK KESAYANGAN DAREEN YANG NGESELIN" teriak Dareen yang masih di dengar oleh Caca.
***
Y/n berjalan terburu-buru memasuki Cafe. Ia bohong lagi sama Jimin untuk ke sekian kali nya. Y/n mencari-cari keberadaan lelaki tersebut. Saat melihat nya, y/n langsung mendatangi meja tersebut dan duduk di depan nya.
"Maaf lama. Tadi sempet ada cekcok gitu sama Jimin" kata y/n ke lelaki tersebut.
"Hmm" kata Suga.
"Cepetan. Aku gapunya waktu lama lagi" kata y/n memaksa.
"Aku mau Caca tau kali aku Ayah kandung dia" kata Suga.
"Kamu udah gila?!" Bentak y/n.
"Loh? Aku juga berhak y/n buat kasih tau kalo aku ayah nya. 17 taun bukan waktu yang lama. Aku udah gak bisa lagi nahan kangen. Aku pengen banget peluk Caca langsung" kata Suga.
![](https://img.wattpad.com/cover/228320002-288-k480387.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone Season 2
Teen Fiction[COMPLETED] Lanjutan friendzone season 1. Yang belum baca bisa baca yg kesatu dulu biar paham alurnya yaa