PART 13:

175 11 1
                                    

Ting!

Dering pesan di hp Caca berbunyi. Guru di depan sedang menerangkan pelajaran. Dengan keberanian, Caca memainkan hp nya dari bawah meja. Terlihat nama Jimin disana.

Papa Jimin
Caca, Papa di sekolah kamu. Bisa kamu izin pulang sekarang?

Ada apa Pa? Caca masih ada guru

Berita buruk. Cepet izin keluar bawa tas. Papa udah izin ke kepsek

Caca hanya membaca pesan Jimin. Ia menenteng tas dan izin ke guru untuk pulang ia menuruni tangga, dan tangan nya langsung ditarik oleh Jimin untuk masuk kedalam mobil.

"Operasi nya lancar kan Pa? Bukan kabar buruk tentang Dareen kan?" Tanya Caca panik.

"Nanti kamu liat sendiri" kata Jimin sambil membawa mobil nya dengan kecepatan cepat.

Setibanya mereka dirumah sakit, sudah ada y/n disana. Y/n langsung memeluk Caca erat. Terlihat mata y/n sudah sembab akibat menangis.

"Mama kenapa sih? Ini ada apa? Dareen gapapa kan?" Tanya Caca panik.

"Sayang kamu harus terima semua nya ya hiks hiks" kata y/n sambil menangis kemudian melepaskan pelukan nya.

Caca meneteskan air matanya. "Dareen..."

"Dareen selamat hiks tapi Azriel yang ga selamat Ca hiks hiks" nangis y/n.

"A-apa?"

Bruk

Caca pingsan  dan untung nya langsung di tangkap oleh Jimin. Jimin langsung membawa Caca ke ruangan Dareen. Dan menidurkan nya di sofa.

Kemudian Jimin keluar dan izin ke y/n untuk mengurus pemakaman Azriel. Jimin dapat informasi dari pihak sekolah, bahwa Azriel itu anak yatim piatu. Jadi Jimin yang mengurus semua pemakaman Azriel.

Y/n masuk ke ruangan Dareen. Ia melihat Caca yang masih memejamkan matanya. Y/n mengambil selimut dan menaruhnya di badan Caca sampai leher.

Y/n berjalan ke brankar Dareen. Y/n mengelus tangan Dareen sayang "Jangan buat Mama khawatir terus dong. Ayo bangun hiks" ucap y/n sambil menangis.

Ceklek

Y/n menolehkan kepalanya "Deena? Sini masuk" kata y/n tersenyum senang. Tak lama senyumnya kembali pudar saat melihat lelaki tersebut juga ada di belakang Deena.

Mereka berdua masuk dan menaruh buah diatas meja. Deena salim ke y/n "Dareen gapapa kan tante?" Tanya Deena.

"Gapapa. Kita doain yang terbaik supaya Dareen cepet sadar ya" kaya y/n tersenyum.

Suga berjalan kearah Caca yang masih tertidur. Ia memperhatikan muka Caca yang sangat mirip dengan nya.

Baru saja Suga ingin mengelus pucuk kepala Caca, tapi suara Deena membuatnya membatalkan niatnya itu.

"Papa ngapain?" Tanya Deena.

"Eh ini, hmm Caca tidur ya?" Tanya Suga ke y/n.

"Dia pingsan tadi abis denger kabar Azriel meninggal" kata y/n.

"APA?! Azriel temen sekolah kita tan?" Tanya Deena shock.

Y/n hanya menganggukan kepalanya. Suga kemudian berjalan menghampiri Deena dan y/n.

"Deena. Kamu jagain Dareen sama Caca ya disini? Papa sama tante y/n mau ke kantin dulu makan" kata Suga.

"Aku ga laper" kata y/n malas.

"Udah ayo" Suga menarik paksa tangan y/n. Dan y/n hanya bisa pasrah.

***

Setelah selesai mengurus pemakaman Azriel, Jimin langsung masuk ke kamar inap Dareen. Dilihatnya Caca dan Deena yang sedang asyik mengobrol. Tapi Dareen masih belum sadar juga.

"Eh Papa" kata Caca.

"Gimana keadaan kamu? Masih pusing?" Tanya Jimin.

"Udah engga Pa. Azriel udah di kubur?" Tanya Caca.

"Udah. Oh iya Mama kamu mana?" Tanya Jimin.

"Tadi Papa ngajak tante y/n cari makan Om. Kayanya mereka di kantin deh" kata Deena.

Jimin mengepalkan tangan nya. Bisa-bisa nya Suga mengambil kesempatan dalam kesempitan. Tanpa menjawab penjelasan Deena, Jimin segera menyusul mereka berdua menuju kantin.

Jimin mencari sekeliling kantin. Akhirnya ia menemukan Suga dan y/n sedang duduk di bangku paling pojok.

Braaakk

Jimin menggebrak meja keduanya. "Jangan berani-berani nya berduaan sama istri gue. Mentang-mentang gak ada gue, bukan seenaknya lo berduaan kaya gini ya!" Bentak Jimin ke Suga.

"Wets santai dong. Kasian y/n laper. Lagian gue cuma ngajak dia makan doang" kata Suga santai.

Y/n segera melerai keduanya "Udah Jim. Suga bener kok cuma ngajak makan. Yaudah yuk kita balik aja. Suga aku balik dulu ya. Makasih" kata y/n segera menarik tangan Jimin dari sana.

Setelah lumayan jauh, Jimin menghempaskan tangan y/n kasar. Jimin langsung menarik tengkuk leher y/n dan mencium bibirnya.

Jimin melumat nya dengan nafsu. Ia cemburu melihat Suga berduaan dengan miliknya. Jimin mendorong y/n sehingga punggung nya terbentur tembok.

Jimin menggigit bibir bawah y/n supaya lidah nya bisa masuk. Y/n membuka mulutnya.

"Mmpphh" y/n melepaskan ciuman nya untuk mengambil nafas sebentar.

"Gak bisa disini Jim" kata y/n.

"Yaudah ayo" Jimin langsung menggendong y/n ala bride style dan membawa nya menuju parkiran.

Jimin membuka pintu mobil belakang nya dan langsung menidurkan y/n. Jimin melanjutkan aktivitasnya. Ia kembali melumat bibir y/n rakus.

Tangan nya menelusup masuk kedalam Miss V milik y/n. Ternyata milik y/n sudah basah.

Jimin memasukkan keempat jarinya sekaligus. Y/n melepaskan ciuman nya.

"Aah Jim aahh" desah y/n. Jimin semakin mempercepat gerakan nya. Y/n semakin mendesah.

"Jim aahh aahh aahh" Jimin yang sudah tidak tahan melumat sebentar bibir y/n kemudian melepaskan nya.

"Kita gabisa lanjutin disini" kemudian Jimin langsung membuka pintu mobil dan pindah kemudi. Ia melajukan mobil nya dengan kecepatan rata-rata. Ia akan melanjutkan kegiatan nya yang tertunda itu di tempat yang lebih enak dan nyaman.

***

Friendzone Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang