PART 6

214 9 1
                                    

"Cacaaa ayo buruan. Papa udah mau jalan nih" teriak Jimin dari bawah.

"Iyaa Pa tunggu" Caca segera turun. Semua yang dibawah melihat Caca dengan tatapan kagum. Karena hari ini Caca ingin tampil nyanyi memakai baju bebas. Dan baju ini melekat pas di badan Caca.

 Dan baju ini melekat pas di badan Caca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woi. Siapa nih?" Tanya Dareen kaget.

"Caca lah. Kenapa? Pangling? Cantik ya gue?" Kata Caca sombong sambil mengibaskan rambutnya.

"Aduh aduh cantik banget anak Papa sama Mama" kata Jimin.

"Hehe makasih Pah." Kata Caca sambil tersenyum malu.

"Yaudah ayo berangkat" ajak Jimin ke Caca kemudian mereka pamit ke y/n.

"Mama jangan sampe ga dateng loh. Aku tampil jam 9 pokoknya sebelum jam 9 Mama harus udah ada di sekolah" kata Caca sambil salim ke y/n

"Iyaa sayang" kata y/n kemudian mengelus kepala Caca.

"Berangkat dulu ya Ma" Dareen sambil salim kemudian mereka bertiga keluar.

Dareen yang menaiki motornya dan Caca yang berangkat naik mobil bersama Jimin.

Di dalam mobil, Caca memulai pembicaraan dengan Jimin "Papa nanti dateng dong. Masa Caca tampil Papa gamau liat sih?" Kata Caca sambil cemberut.

"Iya Caca, Papa kan banyak kerjaan juga. Papa bisa dateng tapi telat, kayanya kamu selesai tampil baru bisa dateng" kata Jimin.

"Yah Papa mah. Gabisa liat Caca dong?" Kata Caca sedih.

"Kan udah ada Mama Ca, sama aja kok mau Mama, mau Papa yang penting kita bangga punya kamu" kata Jimin, kemudian memberhentikan mobil nya di depan gerbang sekolah Caca.

"Yaudah sana masuk. Semangat ya anak nya Papa jangan sedih sedih terus dong. Tampilin yang terbaik ya. Papa usahain buat dateng ga telat" kata Jimin kemudian mencium pucuk kepala Caca.

"Iya Pa, yaudah deh" Caca segera keluar dari mobil dan masuk kedalam sekolahnya.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 8.45 artinya, 15 menit lagi Caca sudah tampil diatas panggung. Tiba-tiba ada yang menepuk pundak nya dari belakang, saat Caca menoleh ternyata itu adalah Azriel.

Azriel menyerahkan sebotol minum ke Caca "Nih minum dulu sebelum nyanyi. Nanti lo aus lagi. Gausah nervest ya bawa santai aja" kata Azriel, kemudian Caca menerima minuman nya dan langsung meneguk nya.

"Yaudah. Gue ke tempat penonton dulu ya. Semangat calon pacar" kata Azriel memberi semangat kemudian berlalu dari sana.

"Azriel baik juga deh" kata Caca sambil tersenyum.

"Oke langsung saja penampilan selanjutnya Agustina dari kelas 11 IPS 1 beri tepuk tangan nya dong" kata MC dari atas panggung sana.

Caca segera menaiki pangging dengan perasaan gugup. Tangan nya sekarang sudah sangat dingin. Caca menarik nafas dan mulai melantunkan lagu yang ia bawakan Soulmate Takkan Terganti.

Setelah selesai, semua penonton langsung memberikan tepuk tangan yang sangat meriah. Caca segera turun dari panggung dan menghampiri y/n.

"Kamu keren banget sih tadi" kata y/n bangga.

"Hehe makasih ma. Papa ga dateng?" Tanya Caca.

"Belom sayang. Oh iya Mama mau beli minum dulu disana, kamu mau ikut?" Tanya y/n.

"Engga deh Ma, aku mau ke temen aku dulu. Dah mama" Caca langsung berlari meninggalkan y/n.

Y/n berjalan ke stand penjual minuman dan memesan minuman. Kemudian ia memilih untuk duduk di salah satu bangku, namun tiba-tiba ada yang menabrak nya sampai membuat minuman nya tumpah.

"Eh? Eh maaf tante. Maaf maaf banget. Aku ga sengaja" kata perempuan itu merasa bersalah.

Y/n mendongakkan kepala nya dan ternyata itu Deena. "Eh gak papa Deena. Santai aja nanti tante bisa beli lagi kok. Oh iya? Kamu sendiri?" Tanya Y/n.

"En-" ucapan Deena terpotong.

"Kamu Papa cariin dari tadi ke-" Papa Deena menghentikan ucapan nya. Tatapan nya tertuju ke arah y/n.

"Eh Papa. Oh iya tan, kenalin ini Papa aku" kata Deena. Papa Deena menjulurkan tangan nya

Y/n mengerjapkan matanya "HAH? Dia bilang papa?"  Tanya y/n dalam hati. Namun seketika lamunan nya buyar saat lelaki tersebut menjulurkan tangan nya.

"Suga" sapa nya.

"Y/n" balas y/n.

Jantung keduanya berdegup dua kali lebih kencang. Mereka tidak percaya bahwa akan bertemu lagi. Dan yang lebih mengagetkan y/n adalah fakta bahwa Deena, anak kandung Suga adalah pacar dari anak nya sendiri?

"Pah?" Panggil Deena dan mengibaskan tangan nya di depan wajah Suga. Suga masih terdiam.

"PAPA" teriak Deena di kuping Suga.

"Eh? I-iya ma-maaf" Suga langsung melepaskan uluran tangan nya.

"Hmm, pe-permisi ya. Saya kesana dulu" y/n langsung pergi dari hadapan Deena dan Suga. Ia masih tidak bisa percaya atas semua ini. Bagaimana bisa ia kembali bertemu dengan Suga?

"Aduh gimana kalo nanti Suga minta hak asuh Caca?" Gumam y/n dalam hati.

Y/n memutuskan untuk membicarakan ini nanti dirumah. Terutama untuk Dareen, y/n akan meminta nya untuk putus.

"Aku harus suruh Dareen putusin Deena. Aku gamau Dareen deket sama anak nya Suga, dan semua nya kebongkar" kata y/n mantap.

"Iya aku harus bisa. Jimin ga boleh sampe tau hal ini. Aku bakalan berusaha sendiri" y/n melangkahkan kaki nya tak tentu arah.

Kemudian ia melihat ada mobil Jimin terpakir disana.  Y/n menghampiri dan Jimin baru keluar dari mobil.

"Eh? Baru aku mau samperin kamu" kata Jimin. "Caca udah selesai tampil?" Lanjut Jimin.

"U-udah. Yuk ke-kesana samperin" kata y/n.

"Kamu kenapa?" Jimin memegangi dahi y/n.

"E-emang ak-aku ke-kenapa?" Tanya y/n.

"Muka kamu pucet banget? Sakit? Tapi muka kamu kaya ketakutan gitu?" Tanya Jimin menyelidiki.

"E-engga. Gapapa" y/n mengalihkan tatapan nya.

Jimin menarik dagu y/n. Dan menyuruh y/n menatap nya. "Kenapa? Jawab jujur! Aku gak suka ada yang di sembunyiin" tegas Jimin.

"Gak papa Jim" kata y/n tersenyum tipis.

Jimin hanya menghela nafas kasar "Yaudah kalo kamu belum siap cerita gak papa aku gak maksa kok" kemudian Jimin langsung merengkuh pinggang y/n.

Mereka berdua berjalan kearah tempat acara. Dari kejauhan, Suga melihat kebersamaan Jimin dan y/n.

"Oh masih langgeng ternyata mereka? Liat aja Jim. Gue bakalan keluarga lo ancur. Gue gak bisa tinggal diem" kata Suga sambil mengepalkan tangan nya menahan emosi kemudian berlalu dari sana.

***

Friendzone Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang