Y/n berlarian di sepanjang koridor rumah sakit. Ia mendapat kabar dari salah satu karyawan Jimin bahwa Jimin tiba-tiba tergeletak tidak sadarkan diri di ruangan nya setelah rapat selesai.
Y/n sedang menunggu Jimin di periksa oleh dokter. Setelah selesai, dokter tersebut menghampiri y/n.
"Keluarga pasien?" Tanya dokter.
"Iya saya istri nya dok. Gimana keadaan suami saya?" Tanya y/n panik.
"Pasien hanya butuh istirahat. Tidak usah di rawat inap. Cukup istirahat dirumah dan jangan lupa di minum obat nya ya" kata dokter tersebut kemudian keluar.
Setelah y/n membayar adminstrasi dan biaya pengobatan, y/n menurunkan Jimin untuk duduk di kursi roda.
Jimin menepis kasar tangan y/n, "Gue bisa sendiri" ketus Jimin kemudian berusaha untuk turun dari ranjang nya.
Y/n mendorong kursi roda tersebut sampai luar rumah sakit. "Mobil kamu dimana?" Tanya y/n.
"Di kantor" cuek Jimin.
"Yauda kita naik ta—" ucapan y/n terpotong karena tiba-tiba ada perempuan yang tiba-tiba mendekati Jimin sambil berlari.
"JIMIN ASTAGA KAMU KENAPA?" Teriak nya. Y/n mengerutkan alisnya bingung.
"Siapa Jim?" Tanya y/n tapi Jimin diam saja.
"Jimin? Kamu mau pulang ya? Ayo sama aku aja. Aku bawa mobil" kata perempuan tersebut.
Jimin masih diam. Ia juga bingung sebenarnya siapa perempuan ini.
"Oh iya kenalin. Aku seulgi. Aku yang tadi ngeliat kamu tiba-tiba babak belur di kantor" kata Seulgi.
Jimin mengerutkan alisnya bingung, "perasaan tadi cuma ada gue sama Suga. Kok ni cewe bisa tau?" Batin Jimin.
"Udah yuk aku anterin pulang aja. Minggir lo!" Bentak Seulgi sambil mendorong y/n.
Jimin ingin membela y/n. Tapi ia rasa ini kesempatan bagus untuk membuat y/n cemburu padanya.
"Lo siapa? Gue istri Jimin. Lo gak berhak ya atur-atur gue!" Bentak y/n balik.
"Heh?! Baru jadi istri aja udah sombong. Jimin aja gak mau balik bareng lo. Dia mau nya bareng gue!" Bentak Seulgi.
"Iyakan Jimin?" Tanya nya ke Jimin lembut.
"Sana y/n pulang aja. Gue balik bareng Seulgi" kata Jimin.
"Ayo jalan" suruh Jimin kemudian meninggalkan y/n sendirian.
Y/n merasakan sesak di dada nya, "Jimin kok tega milih perempuan lain daripada aku?" Gumam y/n.
Ia akhirnya memutuskan untuk pulang sendiri. Y/n berjalan dengan tatapan kosong.
Braakk
Y/n tidak sengaja menabrak seseorang. "Eh maaf... Suga?!" Kaget y/n.
"Hai" kata Suga sambil tersenyum.
"Ngapain disini?" Tanya y/n.
"Kamu sendiri ngapain?" Tanya Suga.
"A-aku abis periksa Jimin" kata y/n.
"Terus Jimin nya mana?" Tanya Suga.
"Eng-engga ada. Dia pulang duluan" kata y/n.
"Kamu di tinggalin?" Tanya Suga.
"Iya" saut y/n pelan.
"Yaudah yuk aku anter pulang" kata Suga kemudian menarik tangan y/n untuk mengajak nya pulang.
***
Suga membawa y/n ke tempat makan terlebih dahulu. Y/n hanya menurut. Lagi pula perutnya memang sangat lapar sekarang.
"Aku cuci tangan dulu" Y/n bangkit dari bangku nya menuju toilet.
Suga melirik kepergian y/n, ia segera mengeluarkan botol kecil dari dalam saku nya dan menuangkan ke dalam makanan milik y/n.
"Kamu akan jadi miliku y/n" katanya sambil memasang smirk nya.
Cekrek
Suga memotret tas milik y/n lalu mengirimkan nya ke Jimin.
Suga
*send a picture
Aku bersamanyaSuga buru-buru memasukkan ponsel dan botol kecil tersebut. Y/n datang dan langsung melahap habis makanan nya.
Kemudian mereka berdua masuk kedalam mobil untuk pulang.
"Hoaamm" y/n menguap sambil menyenderkan kepala nya ke jendela.
Suga menolehkan kepala nya kearah y/n, "Tidur aja nanti aku bangunin" kata Suga. Y/n hanya mengangguk.
Tanpa disangka, Suga membawa y/n ke hotel bukan ke rumah nya. Suga langsung memesan kamar dan membopong tubuh y/n.
Suga menidurkan y/n dengan hati-hati. Kemudian Suga membuka tiga kancing milik y/n. Suga membuka hp nya dan memotret nya.
Cekrek
Ternyata Jimin sudah membalas pesan nya. Segera Suga membuka isi nya.
Jimin
LO BAWA KEMANA Y/N?!
Suga jangan main-main sama gue!
Jangan bikin gue emosi!
Gue cari lo sampe ketemu!Suga
*send a picture
Mau main sebentar
Pinjem dulu broSuga menaruh kembali hp nya. Ia mengancingkan kembali pakaian y/n. Dan berbaring di sebelah nya.
"Aku masih harus nahan nafsu. Sampai waktu nya tiba, kita akan bermain sampai pagi" kata Suga kemudian mengecup lama bibir y/n.
Kemudian Suga memejamkan matanya dan tidur di samping y/n sambil memeluk nya
***
Jimin mengepalkan tangan nya menahan emosi. "AAKHHH JIMIN BEGO!" Teriak Jimin sambil menjambak rambutnya.
"HARUSNYA LO TADI GAUSAH IKUT CEWE JALANG ITU JIMIN BEGOOO" teriak Jimin kemudian meninju tembok yang ada di depan nya.
Seulgi tadi mengantarkan Jimin sampai kamar. Ia juga mengajak Jimin untuk bermain dengan nya. Tapi Jimin menolak nya karena ia masih peduli dengan y/n dan masih menganggap nya.
"Kalo sampe Y/n beneran berani main di belakang gue! Gue bakalan lakuin hal yang sama!" Ucap Jimin.
Jimin mengambil secarik kertas dan pulpen lalu menuliskan pesan di kertas itu.
Jangan cari gue kalo lo masih peduli. Gue bakalan pulang kalo lo udah sadar apa kesalahan lo. Silahkan lo bisa main sama cowo simpenan lo itu selama gue gak ada dirumah. Selamat bersenang-senang dengan simpanan kamu y/n.
Kemudian ia segera keluar. Ia ingin menangkan dirinya. Jimin menuju club yang ada di salah satu Jakarta.
Mungkin disana masalahnya bisa selesai. Untung nya Dareen belom pulang sekolah. Jadi Jimin bisa gampang kabur dari rumah.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone Season 2
Teen Fiction[COMPLETED] Lanjutan friendzone season 1. Yang belum baca bisa baca yg kesatu dulu biar paham alurnya yaa