Suga melajukan mobil nya dengan kecepatan diatas rata-rata. Membuat y/n yang berada di samping Suga dengan tangan, kaki, dan mulut yang terikat membuatnya ketakutan.
"HMMPPHH HMMPPHH" teriak y/n.
"Ngomong apasih sayang? Haha" ledek Suga.
"Kamu gausah takut gitu dong. Aku gak culik kamu kok. Aku bawa kamu kabur. Kita bakalan pergi jauh dari sini dan bikin keluarga baru sayang" kata Suga sambil mengelus pucuk rambut y/n.
Y/n melihat spion kaca. Ia bisa melihat ada mobil Jimin di belakang nya. Itu berarti, y/n bisa selamat.
Suga mengikuti arah pandang y/n. Ia juga melihat ada mobil sport milik Jimin di belakang nya. Suga memukul keras stir mobil.
"SHIT! KENAPA BISA KE KEJAR SIH?!" Teriak Suga. Ia melihat jalanan, disana ada perempatan. Suga tersenyum licik. Kemudian Suga segera memberi sen ke arah kiri.
Saat sudah di belokan, Suga tidak belok melainkan tetap lurus. Ia hanya menipu Jimin. Suga menolehkan kepala nya ke belakang. Dan melihat Jimin sudah tidak ada di belakang nya.
"HMMPPHH HMPPHH" teriak y/n.
Suga tertawa kemudian menolehkan kepala nya ke depan. "AAAAKKHHH" teriak Suga. Suga segera membelokkan stir nya ke kanan dan ke kiri.
Braakk
Mobil Suga terbalik. Dilihat y/n yang kepala nya sudah berlumuran darah. Suga berusaha membuka pintu mobil, tapi tangan nya tidak sampai.
"T-to-tolong..." lirih Suga.
Kemudian matanya terpejam. Y/n yang masih sadar berusaha membuka pintu mobil nya. Karena ia tahu, sebentar lagi mobil itu akan meledak.
Y/n merangkak dengan tertatih. Y/n bisa melihat ada bayangan lelaki yang menghampiri nya. Y/n mengulurkan tangan nya. Tenaga nya sudah tidak kuat lagi.
"T-tolong..." lirih y/n kemudian memejamkan matanya.
Jimin segera berlari dan menggendong y/n. Dareen dan Caca mengikuti mereka dari belakang.
"CEPETAN PERGI MOBIL INI MAU MELEDAK!" Teriak Jimin sambil berlari diikuti anak-anaknya.
"DAREEN PEGANGIN CACA CEPETAN LARII!" Teriak Jimin. Setelah dirasa sudah cukup jauh, mereka berhenti dengan nafas ngos-ngosan.
"Ki-kita harus bawa Mama kerumah sakit" kata Jimin.
"Pa? Ayah ga dibawa keluar juga?" Tanya Caca.
"Gak ada waktu Ca. Mobil nya bentar lagi—" ucapan Jimin terpotong tepat saat bunyi mobil meledak.
DUAARR
Dareen dan Caca langsung menutup kuping nya. Caca langsung meneteskan air matanya.
"AYAAHH" teriak Caca ia berlari menghampiri mobil tersebut.
Dareen langsung menahan tangan Caca. "CACA! DIA ORANG JAHAT CA!" Bentak Dareen.
"ORANG JAHAT TAPI DIA JUGA AYAH GUE DAREEN!" Bentak Caca.
"Tapi emang dia peduli sama lo? Bahkan dia anggep lo anak cuma demi ngancurin keluarga kita Ca!" Bentak Dareen.
Caca terdiam sebentar memikirkan omongan Dareen. Lalu Caca melepaskan pegangan tangan Dareen.
"Yaudah. Ayo kita bawa Mama kerumah sakit" kata Caca.
Kemudian mereka bergegas memasuki mobil untuk menuju rumah sakit. Dan membiarkan Suga dan mobil nya terbakar.
***
Jimin, Caca dan Dareen masih menunggu dokter memeriksa y/n. Mereka duduk sambil berdoa semoga semuanya baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone Season 2
Teen Fiction[COMPLETED] Lanjutan friendzone season 1. Yang belum baca bisa baca yg kesatu dulu biar paham alurnya yaa