Caca dan Dareen sudah tiba di sekolah. Caca segera turun dari motor dan langsung pergi meninggalkan Dareen. Dareen buru-buru menaruh helm nya dan berlari mengejar caca.
"CAA CACA" teriak Dareen sambil terus berlari mengejar Caca. Caca segera mempercepat langkah nya.
Hap
Dareen berhasil menangkap tangan Caca. "Gak bisa kabur lagi wle" kata Dareen sambil menjulurkan lidah nya meledek.
"Apaansih" Caca menepis kasar tangan Dareen.
"Ca ca maafin gue Ca. Janji gak ulangin lagi deh" kata Dareen sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengah nya membentuk angka dua.
Caca menatap sebentar manik mata Dareen. "BODO" teriak Caca di depan muka Dareen. Sontak membuat Dareen kaget. Dan caca segera berlari menaiki tangga untuk cepat-cepat sampai di depan kelas nya.
Brugh
Caca terjatuh "aawww sakiitt" Caca mendongakan kepala nya dan ternyata cowo menyebalkan itu lagi. Dia Azriel. Azriel segera mengulurkan tangan nya dan membantu Caca bangun. Tapi uluran itu tidak di perdulikan oleh Caca.
Caca bangun sendiri dan segera berlalu dari hadapan Azriel. "CAA MAAP CAA GUE GA BAKAL ULANGIN LAGI DEH SUMPAH" Dareen masih mengejar Caca dan melewati Azriel begitu saja.
Alis Azriel mengkerut "Hah? Mereka pacaran?" Gumam Azriel. "Katanya sodara? Tapi kok kaya deket banget gitu. Coba ikutin ah" Azriel mempercepat langkah nya dan mengikuti mereka berdua.
Dareen dan Caca berhenti di depan koridor kelas Caca. "Iya gue maapin. Udah sana lo ke kelas" kata Caca mendorong Dareen.
Azriel sedang ngumpet di balik tembok. "Beneran?" Tanya Daree memastikan. "Bawel. Cepetan pergi sebelum gue berubah pikiran" kata Caca.
"Siap bu bos" Dareen memberikan hormat. "Tapi kalo lo yang minta, gue siap kok" bisik Dareen tepat di kuping caca kemudian langsung kabur sebelum kena amukan Caca.
"DAREEN KAMPREETTT" teriak Caca. Muka nya terlihat memerah menahan malu. Caca segera memasuki kelasnya.
Alis Azriel mengkerut "Sodara apa pacar sih? Ah coba gue tanya ah ke Dareen" Azriel segera berlalu meninggalkan kelas Caca dan berjalan menuju kelasnya. Dareen dan Azriel satu kelas, tapi mereka berdua tidak terlalu dekat.
Azriel duduk di sebelah Dareen "Hey bro" sapa Azriel ramah.
Dareen menengok dan mengangkat satu alisnya. "Pr udah belom lo?" Tanya Azriel.
"Gak usah basa basi. Apalagi sok akrab sama gue" kata Dareen. Sorot matanya terlihat tidak bersahabat.
"Santai elah. Hmm gue cuma mau nanya" kata Azriel.
"Apaan?" Tanya Dareen tanpa memalingkan wajah nya.
"Lo pacaran sama Agustina?" Tanya Azriel.
"Caca maksud lo?" Tanya balik Dareen.
"Ooohh Caca itu panggilan kesayangan lo buat dia ya?" Tanya Azriel.
"Kepo banget" jawab Dareen cuek.
"Eh iya. Adeena juga pacar lo kan? Gila lo kecil-kecil udah punya pacar banyak" kata Azriel.
"Kenapa? Lo mau juga kaya gue?" Tanya Dareen.
"Bagi lah satu kalo boleh" kata Azriel menyengir polos sambil menaik turunkan alisnya.
"Gak!" Tegas Dareen.
"Gimana kalo si Caca lo itu buat gue, terus Adeena tetep jadi pacar lo. Gimana?" Tanya Azriel.
"Coba aja kalo lo bisa deketin dia" kata Dareen menantang Azriel.
"Asik. Pasti bisa lah. Lo belom tau siapa gue? Azriel Yulio. Cewe mana sih yang gak luluh sama sifat gue yang penyayang dan setia ini?" Sombong Azriel.
"Berisik. Coba aja gue kasih waktu lo seminggu. Kalo gak bisa bikin Caca luluh, lo harus jauhin dia. Ngerti?" Kata Dareen.
"Oke gue terima tantangan lo" kata Azriel mantap.
"Deal?" Azriel menjulurkan tangan nya. Dan dibalas oleh Dareen "DEAL"
***
Bel istirahat berbunyi, baru saja Caca ingin berdiri untuk ke kantin, tapi tiba-tiba ada semangkok bakso diatas meja nya.
"Nih bakso spesial buat orang yang spesial juga" kata Azriel kemudian menarik bangku untuk duduk di sebelah Caca.
"Ogah" Caca baru saja ingin melangkah, tapi Azriel lebih dulu menahan pundah Caca dan memaksa Caca untuk duduk.
"APAANSIH" bentak Caca saat Azriel memegang pundak nya.
"Eh sorry sorry. Ini makanya makan dong. Lo ga kasian sama gue? Gue udah cape-cape ngantri buat beli ni bakso. Makan dong hargain perjuangan gue" bujuk Azriel.
"Mau banget?" Tanya Caca sambil mengangkay satu alisnya.
"Mauuuu" kata Azriel semangat sambil menujukkan senyum manisnya.
"Pasti nih bakso lo kasih racun kan?!" Tuduh Caca.
"Ya engga lah. Masa buat calon pacar gue kasih racun" kata Azriel mengelak.
"Cepetan makan. Bilang aja mau gue suapin" Azriel segera mengambil sendok dan bakso lalu menyuapkan ke mulut Caca.
"Nih aaaa" ucap Azriel sambil mulutnya terbuka.
Caca menatap Azriel sebentar kemudian langsung menarik kasar sendok yang ada di tangan Azriel "Gak usah sok akrab sama gue. Gak usah sok deket sama gue. Dan yang terakhir, gak usah sok kenal sama gue. Paham?" Jelas Caca kemudian langsung membawa mangkok bakso nya meninggalkan Azriel sendirian.
"Huhh susah banget sih. Dia terlalu cuek buat gue dapetin" kata Azriel patah semangat.
"Gak papa. Cewe yang cuek itu cuma awal nya doang gak mau Zil, nanti kalo udah jadian dia bakalan bucin banget sama lo. AYO SEMANGAT AZRIEELLL" Kata Azriel menyemangati diri nya sambil menepuk dada nya bangga.
Kemudian Azriel keluar kelas Caca dan tujuan nya saat ini adalah ke rooftop. Ia ingin memikirkan bagaimana supaya Caca bisa luluh dan jatuh hati padanya dalam waktu kurang dari seminggu.
Ia ingin menunjukkan kepada Dareen bahwa Caca lebih pantas dengan nya di bandingkan dengan Dareen.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone Season 2
Teen Fiction[COMPLETED] Lanjutan friendzone season 1. Yang belum baca bisa baca yg kesatu dulu biar paham alurnya yaa