Y/n terbangun dari tidurnya. Ia melihat ke dinding, jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Untung saja ini hari libur, jadi y/n tidak terlalu panik karena anak-anak nya juga pasti bangun siang. Y/n meraba sebelah nya dan ternyata tidak ada Jimin disana.
"Jadi semalem, Jimin ga tidur disini?" Gumam y/n. Kemudian y/n segera bangun dan mencepol asal rambutnya.
Ia turun dan mendapati Jimin yang sedang tertidur pulas di sofa. Y/n mengerutkan alisnya.
"Jimin tidur di sofa gapake selimut? Pasti kedinginan ya?" Gumam y/n. Kemudian ia berjalan mendekati Jimin.
Baru saja ia ingin membangunkan Jimin, Dareen sudah berteriak sambil turun tangga.
"GOOD MORNING EVERYONE" teriak Dareen sambil merentangkan kedua tangan nya.
"Berisik masi pagi juga lo udah teriak-teriak kaya di hutan aja" kata Caca sambil menggeplak Dareen.
"Bodo wle" Dareen segera turun. Ia berjalan ke arah dapur, tapi langkah nya berhenti saat melihat ada Jimin yang masih tertidur di sofa.
"Papa semalem tidur di situ Ma?" Tanya Dareen menghampiri keduanya.
"Ehm, ma-mama juga ga tau. Pas mama turun, udah liat Papa kamu tidur disini" jawab Y/n. Dan hanya di angguki oleh Dareen.
"Yaudah ayo mama mau masak dulu. Kamu bangunin Papa kamu" kata y/n kemudian berlalu dari sana.
"Paa, papa bangun" Dareen menggoyangkan tubuh Jimin kencang.
Jimin menggeliat "Eeuungghh" kemudian Jimin mengucek mata nya.
"Ayo sarapan disuruh Mama" kata Dareen kemudian berlalu dari sana dan diikuti oleh Jimin.
Setelab matang, kini mereka semua sedang makan. Tidak ada pembicaraan apapun sampai selesai. Tiba-tiba saja Caca memecah keheningan.
"Pa, Ma, kan kita udah lama nih ga liburan. Liburan yuk?" Ajak Caca.
"Wah bener tu kata Caca ayo kita ke Paris sekarang" jawab Dareen.
Plak
Caca menggeplak Dareen. "Gila aja lo sekarang. Kan kita masih sekolah bego" kata Caca.
"Yaudah lo aja sana yang sekolah. Gua sih mau nya liburan wle" kata Dareen sambil menjulurkan lidah nya.
Caca memalingkan wajah nya kesal. "Ma? Pa? Ko diem aja sih dari tadi" kata Caca cemberut.
"Papa ke kamar dulu. Mau tidur lagi" Jimin tidak menjawab pertanyaan Caca dan segera berlalu dari sana.
"Papa kenapa sih dari kemaren aneh banget" kata Dareen.
"Tau kaya anak kecil gajelas" kata Caca menimpali.
"Sstt udah gaboleh gitu. Papa kamu cape kayanya. Mama mau susulin keatas ya" ucap y/n kemudian meninggalkan keduanya.
***
Y/n menutup pintu rapat. Ia berjalan menghampiri Jimin. "Jim pleasi ma-" ucapan y/n terpotong.
"Gue mau mandi" ucap Jimin kemudian segera masuk kedalam kamar mandi.
Sambil menunggu Jimin, y/n menyiapkan baju untuk Jimin. Kemudian Jimin keluar dan mengambil baju nya, tapi y/n langsung menyodorkan baju pilihan nya.
"Ini udah aku siapin" kata y/n sambil menyerahkan baju Jimin.
Jimin menepis kasar tangna y/n dan membuang baju nya "Gausah sok peduli dan perhatian" kata Jimin kemudian segera memakai baju nya dan tiduran dikasur.
Baru saja y/n ingin menghampiri, dering telepon dari hp y/n bunyi dan terlihat nama Suga disana. Y/n mengangkat nya di depan Jimin.
"Apaansih" ucap y/n jutek.
"Aku mau kita ketemuan. Nanti aku shareloc" ucap Suga di sebrang sana.
"Ga" ucap y/n.
"Kamu kesini sekarang, atau aku yang kerumah dan jelasin semuanya?" Ancam Suga.
Y/n mengepalkan tangan nya "Iya aku kesana" kata y/n kemudian segera mematikan telepon nya. Lalu mengambil tas dan segera berlalu dari sama.
"Mau kemana tuh? Ikutin ah" ucap Jimin kemudian segera memakai jaket nya dan mengikuti y/n pergi.
***
Kini y/n dan Suga sedang berada di salah satu tempat makan. "Mau ngomong apa?" Tanya y/n to the point.
"Kamu masih berantem sama Jimin?" Tanya Suga.
"Bukan urusan lo" jawab y/n. Kemudian Suga memegang tangan y/n dan mengelusnya.
"Kalo kamu merasa tertekan sama sifat dia, inget masih ada aku yang selalu siap buat jadi tempat pelarian kamu. Kamu boleh cerita apa aja. Aku bakalan selalu dengerin dan ada buat kamu" kata Suga tulus.
"Hiks hiks" entah kenapa, y/n menangis saat mendengar Suga berbicara seperti itu. Melihat y/n menangis, Suga langsung memeluk y/n dan mengelusnya lembut.
"Nangis aja kalo itu bisa bikin kamu tenang" ucapan Suga malahan membuat y/n semakin menangis kencang.
"M-makasih hiks" y/n masih berada di pelukan Suga. Suga yang melihat ada Jimin yang memperhatikan nya dari jauh, sengaja semakin mendekap erat y/n.
"Sebentar lagi drama akan dimulai" ucap Suga dalam hati sambil menunjukkan senyum tipisnya.
Braaakk
Jimin menggebrak meja keduanya. Emosi nya sudah tidak terbendung lagi. Y/n langsung melepaskan pelukan nya.
"J-jim—" ucapan y/n terpotonng karena tiba-tiba saja Jimin langsung memukul Suga tanpa ampun.
"JIMIN UDAAHH" teriak y/n. Kemudian Jimin menghentikan aksinya dan membawa y/n untuk keluar dan masuk ke mobil.
***
Setiba nya mereka dirumah, Jimin langsung menyeret y/n masuk kedalam kamar. Dan mengunci pintu rapat. Hari ini Jimin akan melampiaskan kekesalan nya ke y/n.
Jimin mencium brutal bibir y/n dengan kasar dan membuat darah segar keluar dari bibirnya.
Jimin mendorong dan menidurkan y/n diatas kasur lalu membuka semua pakaian nya. Jimin langsung memasukkan juniornya kedalam Miss V milik y/n.
"AAHHH AAHHH" desah y/n. Rasanya sangat beda, tidak seperti biasa Jimin yang melakukan nya atas dasar cinta, tapi kali ini dengan emosi.
"Aahh Jim aahh udahh aahh aahh sakiitt aahh" desah y/n kini sudah meneteskan air matanya.
"Gak akan. Lo milik gue. Selamanya milik gue" Jimin semakin mempercepat tempo nya, kemudian Jimin memgeluarkan isi nya di dalam sana.
Jimin mencium bibir y/n kemudian membisikkan ke kuping y/n "Jangan pernah berani main di belakang gue atau gue bakalan berbuat lebih dari ini"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone Season 2
Novela Juvenil[COMPLETED] Lanjutan friendzone season 1. Yang belum baca bisa baca yg kesatu dulu biar paham alurnya yaa