Rose melangkahkan kakinya memasuki Signiel Club restaurant yang dimiliki hotel Signiel Seoul. Hotel tersebut memiliki 4 tipe restaurant yang dibedakan berdasarkan jenis hidangan yang disajikan langsung dari gedung tertinggi di korea selatan. Mengamati dari tipe restaurant yang dipilih oleh kedua orang tua Jaehyun, Rose dapat menebak bahwa orang tuanya adalah member dari hotel ini. Karna restaurant Signiel Club hanya dapat direservasi langsung oleh member dari hotel tersebut. Dan biasanya mereka akan diberikan layanan yang private, mulai dari ruang makan serta bar yang hanya dapat digunakan oleh tamu member.
Ada sekitar 20 orang yang berada di dalam ruangan tersebut. Tidak terlalu ramai, mungkin karna yang diundang memang hanya kerabat terdekat dari orang tua Jaehyun. Rose melihat ke sekeliling ruangan berusaha mencari ibu Jaehyun, orang yang mungkin satu-satunya ia kenal dalam ruangan tersebut.
Beberapa pasang mata bahkan sudah ada yang mengamati Rose karna mengira gadis itu bisa jadi salah ruangan.
"Rose!" Ibu dari Jaehyun segera berdiri dari duduknya begitu melihat Rose yang sedang kebingungan berdiri di tengah-tengah ruangan.
"Hii tante!" Seru Rose sambil berjalan sedikit lebih cepat menghampiri Mrs. Jeong.
Mrs. Jeong menyambut Rose dengan pelukan yang hangat. "Kamu makin keliatan cantik aja sekarang ya..."
"Ah tante lah gak kalah keren dari aku.. oh iya happy anniversary ya tante. Semoga selalu diberkahi tuhan pernikahannya, dan bahagia selalu."
Mrs. Jeong tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada gadis cantik yang ia rangkul lalu mengajaknya duduk di tempat duduk yang sudah ia siapkan, tepat disebelah kirinya.
"Jaehyun dimana?" tanya Mrs. Jeong sambil berbisik ke Rose.
"Mungkin sebentar lagi disini? Soalnya tadi Rose turun duluan tante." Jawab Rose dengan suara kecil sambil membenarkan posisi duduknya.
Mrs. Jeong hanya mengacungkan jempolnya lalu menyantap winenya.
"Itu ayahnya Jaehyun, yang daritadi ngobrol dengan teman-temannya. Mereka semua dokter. Hampir seluruh kerabat terdekat kami berprofesi sebagai dokter, sisanya ya beberapa kolega. Aku sudah pernah menceritakanmu kepadanya. Dan dia sudah tau soal kamu sedikit..." Rose mengangguk-ngangguk mendengarkan penjelasan dari Ibu Jaehyun, kini matanya tertuju kepada sesosok pria berusia 50 tahunan yang duduk di 2 kursi seberang kanannya dari hadapannya. Rose kini dapat menebak darimana ketampanan Jaehyun berasal.
Ternyata sebagian besar dari ayahnya. Namun sosok ayah Jaehyun terlihat lebih sederhana dan manis karna memiliki lesung pipi disebelah pipi kanan. Postur tubuhnya tidak setinggi Jaehyun tapi rambutnya juga setebal Jaehyun untuk laki-laki yang sudah berumur. sedangkan Ibu Jaehyun memiliki paras anggun meskipun raut wajahnya yang tegas akan tetap terlihat di wajahnya yang cantik dan tidak begitu berkeriput. Gen yang benar-benar sempurna.
Pintu ruang makan kembali terdengar terbuka. Beberapa pasang mata sontak langsung menolehkan pandangan mereka kearah pintu masuk. Jaehyun terlihat melangkahkan kakinya dengan langkahnya yang seperti sedang berjalan di redcarpet, Alias tangan kanan dimasukkan ke salah satu saku celananya. Kemudian pria itu berjalan menghampiri Ibunya yang sedang berbincang dengan teman-temannya.
"Si idol udah datang tuh," bisik salah satu teman Mrs. Jeong.
Mrs. Jeong berdiri dari kursinya lalu menyambut Jaehyun dengan pelukan hangat seperti yang ia berikan sebelumnya kepada Rose.
"Putraku akhirnya disini," Ucap Mrs. Jeong sambil mencium kedua pipi putranya.
Jaehyun langsung menyerahkan bucket bunga yang ia bawa kepada ibunya dengan senyum terbaiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SESSION 1997.
Fanfiction[COMPLETED] About Him being an Idol, and she as an Influencer. Open the playlist on spotify; Session 1997 [Start: 16 May 2020] [end at: 12 August 2020]