"Darimana kau bisa mengenal Ayah Rose?" Manager Jaehyun sudah pasti akan menyerang Jaehyun dengan pertanyaan ini begitu pria itu menyaksikan Jaehyun dan Mr. Soo Man mengobrol dengan akrab bersama ayah Rose.
"Mr. Park? Ayahku kan salah satu dokter di rumah sakit Hyosung, dan Ayah Rose kalau tidak salah adalah pemegang saham terbesar di yayasan tersebut.." Jaehyun benar-benar buruk dalam hal seperti ini, ia benar-benar tidak yakin apa yang sebenarnya harus ia katakan pada Managernya.
"Terus? Hubungannya denganmu apa?"
Jaehyun menggigit bibirnya. mencoba memikirkan alasan apa lagi yang dapat masuk akal agar managernya tidak menaruh rasa curiga padanya.
"Oh ya, Rose— pernah men.. ceritakan— soal diriku pada ayahnya..." Jawab Jaehyun terbata-bata.
Yoojin, Managernya. Mengamati Jaehyun lekat-lekat lalu menaikkan alisnya.
"Maksudmu?" Tanyanya curiga.
"Maksudku, tadi Rose memberi tahu ayahnya bahwa aku adalah putra salah satu dokter di rumah sakit Hyosung. Dan ternyata Mr. Park mengenal ayahku..." Jaehyun sebisa mungkin berbicara dengan santai, padahal sebenarnya ia sangat gugup dan ingin cepat-cepat berlari menyusul membernya yang lain.
"Hah? Roseanne itu bisa tau dari mana kalau ayahmu seorang dokter? Kalian dekat? Kupikir terakhir kalian bertemu hanya pada saat event nature republic tahun lalu?"
Pertanyaan Yoojin kali ini semakin membuat Jaehyun bingung harus merespon bagaimana. Telinga pria itu mulai memerah. Menahan rasa gugupnya. Jaehyun benar-benar sangat payah dalam berbohong.
"Iya benar...."
"Terus?"
Kali ini Jaehyun sudah cukup frustasi dan ingin menyerah dengan interogasi dadakan yang dilalukan Yoojin terhadapnya.
"Yeri. Yeri ingin mengenalkanku padanya. Dia bilang kami cocok, jadi dia memberi tahuku semua tentang Rose. Dan mungkin begitu pula sebaliknya. Yeri memberi tahu semua tentangku pada Rose? Hyung tau kan, Yeri adalah orang seperti apa... gadis itu absurdnya bukan main..."
Jaehyun sedikit bangga pada dirinya kali ini. Setidaknya ia tidak berbohong kan? Yeri memang melakukan itu pada hubungannya dengan Rose. Gadis itu berusaha mencomblangkan mereka.
Yoojin menatap Jaehyun dengan tampang curiga...
"Serius?"
Jaehyun tertawa kecil, "Buat apa aku berbohong? Telfon saja Yeri kalau tidak percaya...."
Yoojin melirik Jaehyun dengan sangar,
"Hmm... buat apa? Tidak ada untungnya juga jika tidak memercayai ucapanmu."
Jaehyun tertawa geli lalu meninju lengan Yoojin pelan. Hanya sekedar bergurau, ia juga sedikit lega karena setidaknya managernya tidak mengambil pusing dengan alasan yang ia buat.
*****
Mrs. Park tidak henti-hentinya menyanjung ketampanan dan kesantunan yang dimiliki Jaehyun saat pamit padanya sebelum pergi meninggalkan meja makan keluarganya. Ada juga Mr. Park yang masih heran setelah mendengar klarifikasi dari putrinya bahwa hubungannya dengan Jaehyun memang sebenarnya tidak memiliki status yang jelas dikarenakan profesi mereka saat ini.
"Kenapa kamu terlalu jual mahal sekali jadi perempuan? Atau dia yang terlalu jual mahal sehingga kalian jadi tidak ingin memiliki hubungan yang lebih serius?"
Tidak hanya kedua orang tuanya Alice yang juga baru pertama kali bertemu dengan Jaehyun ikut menyerang Rose dengan berbagai macam pertanyaan perihal hubungan mereka yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SESSION 1997.
Fanfiction[COMPLETED] About Him being an Idol, and she as an Influencer. Open the playlist on spotify; Session 1997 [Start: 16 May 2020] [end at: 12 August 2020]