Session 22

4.4K 684 245
                                    

Begitu tiba dirumahnya kemarin malam dengan perasaan yang kacau, Rose langsung tertidur pulas begitu menyentuh ranjangnya.

Entah ia terlalu lelah karna harinya yang benar-benar panjang atau terlalu lelah karna terus menangis begitu ia berpisah dari Jaehyun, setelah Junhoe memperingatkannya untuk pulang karna matahari sudah terbenam dan ia sudah menunggu setengah jam bersama Hyerim di mobilnya.

Gadis itu terbangun dari tidurnya lalu mengecek handphonenya. Ada pesan masuk dari nomor tidak dikenal.

+822485*****:
Rose-ssi ada waktu kosong hari ini? Ada yang ingin kubicarakan denganmu.

Awalnya Rose hanya ingin mengabaikan nomor tersebut dan tidak menggubrisnya. Sudah terlalu banyak nomor iseng yang akhir-akhir ini sering menghubunginya. Tapi entah mengapa tiba-tiba ia tergerak untuk menjawab pesan tersebut.

Rose:
Ini siapa?

+822485*****:
Bobby, kemarin kita bertemu kan?

Rose menyisir rambutnya kebelakang, kemudian melirik jam dinding. Pukul 9 pagi. Kemudian ia segera menelfon Hyerim. Gadis disebrang sana menjawab panggilan Rose hanya dalam 2 deringan pertama.

"Unnie ada jadwal apa aku hari ini?"

"Tidak ada, kau tidak memiliki jadwal selama 4 hari kedepan."

Rose mengusap wajahnya, "ok. Bye."

Gadis itu kemudian segera menjawab pesan Bobby,

Rose:
Aku free hari ini, mau bertemu dimana? Dan jam berapa?

+822485*****:
Jam 1 di Dalkomm coffee Gangnam.

Rose:
Ok.

*****

Dengan menggunakan kaos croptee berwarna kuning dan celana kulot berwarna hitam dan rambut yang ia biarkan terurai Rose memasuki cafe tempat ia janjian dengan Bobby. Sahabat sekaligus partner kerja Junhoe yang sudah lama tidak ia temui.

Gadis itu mengedarkan pandangannya untuk mencari pria itu, hingga akhirnya disisi kiri cafe ia menemukan pria itu melambaikan tangan kearahnya dengan pakaian yang santai.

"Hei, gimana kabarmu Rose-ssi?" Bobby mengulurkan tangannya pada Rose begitu gadis itu akhirnya berdiri dihadapannya.

"Baik... Kau sendiri? Tidak ada kerjaan hari ini?" Rose menjabat tangan Bobby dengan akrab lalu duduk dihadapan pria itu.

Bobby tersenyum pendek kemudian menggeleng.

"Aku tidak lagi bekerja disana, aku sudah dipecat 2 bulan yang lalu oleh June."

Rose terlihat terkejut,

"Ohyaa? Bagaimana bisa? Maaf aku bertanya, tapi apa itu karna masalah pribadi atau memang kamu melakukan kesalahan pada perusahaan?"

Bobby meluruskan kakinya,

"Sebelum kesana, ngomong-ngomong tadi aku sudah memesankan caramel machiato untukmu, is it ediable for you?"

Rose mengangguk cepat, tidak sabar menunggu jawaban dari Bobby atas pertanyaanya.

"Emm gimana ya, bisa dikatakan masalah pribadi yang merembet menjadi aku melakukan kesalahan pada perusahaan.."

SESSION 1997.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang