"Wow..." June menghampiri Rose yang ternyata sudah hadir lebih dulu darinya dan sedang menikmati potongan buah diatas piringnya.
Rose tersenyum melihat June menghampirinya, "Duduk disini aja June-ssi." Rose menunjuk kursi kosong yang berada di hadapannya agar ditempati oleh June.
"Hahaha kalau ada acara begini aku lebih suka jalan-jalan kemana-mana menghampiri orang-orang yang datang. But if you insist, aku akan duduk disini sebentar."
Rose mengangguk, melemparkan June senyumnya dan kembali memasukkan apel kedalam mulutnya.
"Kamu cantik, berbakat, humble... tapi kenapa sampai sekarang masih memilih untuk jadi independent star? (Seseorang yang sebenarnya terkenal tapi tidak dibawah naungan agensi manapun) Kenapa tidak memilih untuk masuk agensi?"
"Hmmm.... sebenarnya aku pernah mendapatkan tawaran dari beberapa agensi. Cuman aku sudah dipesankan oleh orang tuaku untuk tidak menerima sembarang agensi apalagi yang tidak jelas latar belakangnya, karna banyak agensi yang seperti itu sering melalukan hal-hal yang gak sewajarnya ke artis mereka."
June mengangkat alisnya mendengar ucapan Rose. "Jadi apa ada kriteria tersendiri buat agensi yang buat kamu tertarik?"
Rose menganggukkan kepalanya dengan semangat hingga matanya sampai berbinar-binar, "tentu saja ada! Sebenarnya bukan buat tertarik sih, tapi agensi idaman aku hehehe. Aku sangat ingin masuk di Vast Entertaiment atau Soop Entertaiment. Semua idolaku ada disana, kalau aku mendapat tawaran untuk bekerja disana atau debut sebagai artis mereka, 1.000% aku akan menerimanya tanpa pengecualian."
"Bukannya kudengar kamu tidak tertarik terjun menjadi artis atau pemain drama?"
"Hufff sebenarnya memang iya, bukannya aku tidak tertarik, cuman aku belum terlalu siap dan kadang sering merasa aku memiliki banyak kekurangan. Dan kamu juga tau kan, terjun di dunia pertelevisian dan hanya sebatas dilingkup sosial media itu berbeda. Terkenal sebagai artis atau terkenal karna beauty vlogger itu berbeda. Sebab pasarnya juga berbeda. Seorang youtuber yang memiliki pacar atau pasangan biasanya selalu didukung oleh para fansnya bahkan tidak jarang fans mereka ingin youtuber tersebut mengekspos kehidupan cinta mereka untuk dijadikan bahan konten. Coba kamu bandingkan dengan seorang idol atau artis yang dikabarkan memiliki pasangan. Woah, beritanya menyebar luas. Yang harusnya itu menjadi berita membahagiakan untuk didengar tapi sebagian orang merasa bahwa berita itu adalah mimpi buruk yang harus mereka kutuk. Yaaa— meskipun pada akhirnya akan ada momen dimana semua orang akan menerima hal tersebut seiring berjalannya waktu. Aku sendiri juga masih tidak mengerti sama stigma yang seperti itu."
June menatap Rose dengan tatapan curiga serta senyum miring yang ia tampilkan diwajahnya. "Hmmm Jadi, yang kau takutkan setelah menjadi artis adalah momen dimana kamu sudah memiliki pasangan, terus takut orang-orang tidak akan menerimanya. begitukan Rose-ssi?"
Rose segera melambaikan kedua tangannya kearah June begitu mengetahui hal apa yang malah disimpulkan oleh pria itu,
"Bukan begitu!! itu hanya case kecil yang aku sampaikan, hal minus apa yang akan terjadi jika debut sebagai artis. Aku selalu mempertimbangkan sesuatu dari kemungkinan terburuknya terlebih dahulu.."
June hanya tertawa dan mengiyakan ucapan gadis dihadapannya. "Hahaha i see—"
"Okay kalau begitu... aku akan kesana dulu ya menghampiri staff yang lain. Nikmati makan malammu." Seru June sambil mengacak-acak pelan rambut Rose diiringi dengan tawanya.
In Ah beserta beberapa staff yang lain sontak menoleh kearah Rose yang bingung karena melihat interaksi antara Rose dan June yang sepertinya sudah melebihi batas seorang rekan bisnis.
KAMU SEDANG MEMBACA
SESSION 1997.
Fanfiction[COMPLETED] About Him being an Idol, and she as an Influencer. Open the playlist on spotify; Session 1997 [Start: 16 May 2020] [end at: 12 August 2020]