Session 19

4.4K 649 290
                                    


"Manusia-manusia brengsek!"

Rose sudah menceritakan semua hal buruk yang ia alami pada minggu-minggu kemaren kepada Il Chun managernya, mulai dari terror tikus mati yang dikirimkan kepadanya, beberapa telfon iseng yang menelfon ke nomor handphonenya dan mengatakan hal-hal tidak menyenangkan kepadanya, hingga yang paling parah adalah kekerasan secara fisik yang dilakukan oleh segerombolan gadis-gadis tempo hari yang lalu.

Kalau bukan Lisa yang memaksanya untuk menceritakan kepada manager ataupun orang-orang agensinya untuk mengambil tindakan serius kepada para haters yang terus menyerangnya, pasti Rose masih diam sampai sekarang karna ketakutan yang ia miliki.

"Kenapa kamu gak cerita dari kemarin pada kami Rose, astagaaaa aku benar-benar geram sekarang!! Terus kamu sudah menceritakan ini juga pada Jaehyun?" Tanya Hyerim pada Rose.

Gadis itu menggeleng lemah.

"KENAPAAAA!?" Seru Il Chun, Hyerim, Lisa dan Sung Chul frustasi.

Mereka semua sedang menginterogasi Rose hari ini di rumah masa kecilnya, tepatnya di kamarnya. Karna sudah 3 hari ini gadis itu memiliki demam tinggi entah apa penyebab pastinya, Mrs. Park hanya mengatakan kepada mereka bahwa beberapa hari yang lalu putrinya tersandung terus sikunya lecet dan beberapa telur pecah dibadannya.

Ke-empat orang itu sudah pasti tidak percaya begitu saja dengan ucapan Mrs. Park, mereka yakin pasti terjadi sesuatu pada gadis itu, karna Rose bukanlah tipikal gadis yang mudah sakit meskipun sepadat apapun jadwalnya.

"Roseeee???? Answer us! Kenapa sekarang kamu terlihat seperti pecundang? Menyembunyikan hal-hal seperti ini dariku?! Tikuss? Bisa-bisanya kamu samakan bangkai tikus dengan sebuah tas."

Rose menutup telinganya, tidak ingin mendengar ocehan Lisa lebih panjang.

"Why you're not telling him?!" Seru Lisa sekali lagi sambil berusaha menjauhkan tangan Rose dari telinganya.

"I CAN'T. I JUST CAN'T! He might be disappointed with everyone, with me, with his fans— Semua akan kacau, dia tidak akan fokus dengan kerjaannya. Kalian tau kan dia benar-benar bukan orang yang pandai dalam menyembunyikan perasaannya, saat dia marah, saat dia sedih, saat dia kecewa, saat dia senang, semua akan terlihat palsu jika ia menyembunyikan perasaannya. Setiap hari kamera mengikutinya! Tidak sepertiku! Aku tidak bisa membuat perasaannya menjadi kacau hanya karna ia kepikiran dengan urusanku! Dengan apa yang sedang kualami dan seharusnya masih bisa aku tangani seorang diri. Aku tidak bisa menceritakan semua ini padanya- i just can't, i'm so sorry..." Rose menahan tangisnya sambil menutup wajahnya menggunakan selimutnya.

Il Chun memukul dinding karna frustasi, Hyerim berusaha menenangkan Rose dengan memeluk gadis itu.

"At least, tell us Rosie. Why did you have to hide it from us?" Sung Chul menatap Rose dengan tidak percaya, pria itu kemudian mengusap wajahnya dengan frustasi.

Rose menggeleng pelan, "i'm so sorry, aku masih bisa menanggung semua ini sendiri. Don't worry" ucap Rose pelan sambil memegang tangan Sung Chul meminta maaf.

"Kalau dalam waktu dekat ini, aku masih menemukan orang-orang yang berniat jahat kepadamu, aku benar-benar akan melaporkan ini kepada agensi dan membuat agensi menuntut mereka." Il Chun menatap Rose dengan serius. Marah lebih tepatnya.

"Don't pleaseee! Jaehyun akan mengetahuinya, Ibuku, Ayahku, Alice... Orang tua Jaehyun... mereka akan mengira hubungan kami adalah hubungan yang toxic, please don't." Rose benar-benar memohon kepada Il Chun kali ini hingga tangisannya pecah.

"Persetan dengan semua itu Rose! Aku tidak akan tinggal diam jika mereka masih menerror mu atau bahkan menyakitimu secara fisik! Jika perlu aku akan memberi tahu ayahmu sekarang untuk menuntut mereka semua!" Kali ini Lisa yang bersuara, memarahi Rose karna sangat jengkel dengan tindakan yang dipilih oleh Rose kali ini.

SESSION 1997.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang