"Selamat ulang tahun, istriku yang cantik dan manis."
Shinmi menutup mulutnya dengan tangan, ia membulatkan matanya tatkala suaminya memberikan kejutan ulang tahun padanya. Padahal ia sudah lupa, tapi pria itu mengingatnya dengan baik. Ia sangat gembira, tentu saja.
"Aku bahkan lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahunku, tapi kau - terimakasih Seoho-ya, aku mencintaimu."
Seoho tersenyum, "kalau begitu, make a wish lalu tiup lilinnya, aku ingin mencicipi kuenya."
Shinmi terkekeh mendengarnya, ia lantas memejamkan mata, membuat satu permohonan, lalu meniup lilinnya. "Sekarang aku akan memotong kuenya, kau yang makan duluan."
"Tapi, kau yang berulangtahun, jadi kau yang duluan." Tolak Seoho
"Yasudah, tapi suapi aku."
Seoho memotong kecil bagian kue itu dan menyodorkannya pada Shinmi, istrinya begitu menikmati kue pemberiannya. Itu membuatnya sangat bahagia.
"Seoho-ya, simpan saja dulu kuenya, kita makan malam, aku sudah menyiapkan makanan kesukaanmu." Shinmi berjalan ke arah meja makan, di susul oleh suaminya dibelakang setelah meletakan kuenya di atas meja ruang keluarga
"Wah, kau membuatkan semuanya ini sendirian? Padahal kau yang ulangtaun, tapi seperti aku yang tengay merayakannya." Ucap Seoho seraya mendudukan diri di salah satu kursi makan
Shinmi mulai mengambilkan beberapa makanan, menaruhnya d atas piring suaminya, lalu mengambil gelas minum untuknya.
"Duduklah, kau juga harus makan, sayang!" Titah Seoho pada istrinya yang sejak tadi mondar-mandir kesana-kemari
Shinmi mengangguk patuh, "oh iya, bagaimana dengan meetingmu tadi siang, apa berjalan lancar?"
"Tentu saja, seperti biasanya."
Shinmi menyendokan nasi ke dalam mulutnya, ia mengunyah perlahan seraya memandangi wajah suaminya yang tiba-tiba sendu. "Kau kenapa, Seoho-ya?"
Seoho menghentikan acara makan malamnya, ia menatap wajah istrinya dalam. "Ravn-hyung selingkuh, dengan mantan kekasihnya, Seolmi." Ucapnya telak membuat Shinmi membulatkan mata tak percaya
"Seoho-ya, bagaimana bisa kau tahu semua itu? Kau tidak sedang berbohong kan?"
"Mana mungkin aku membuat berita palsu seperti ini apalagi tentang hyungku sendiri."
Shinmi meneguk air di gelas dengan rakus, "tapi, kau ada dikantor tadi, apa kau mampir ke kantornya?"
Seoho mengangguk, "Ravn-hyung memintaku untuk datang ke kantornya, yasudah aku menurut saja, lagipula meeting di laksanakan pukul dua siang, jadi tak masalah menurutku."
"Tapi, ketika aku sampai di depan pintu, dapat ku lihat dengan mata kepalaku sendiri, mereka berpelukan satu sama lain. Itu sungguh menjijikan bagiku, Shinmi-ya." Lanjutnya
"Aku harap Hyura-eonni tidak mengetahuinya, aku takut dia terluka." Gumam Shinmi
"Aku pun berharap seperti itu, Ravn-hyung membuatku kecewa." Ucapnya
"Sepertinya makan malam ini selesai, kau pergilah ke kamar duluan, aku akan mencuci piringnya dulu!" Seoho mengangguk lalu berjalan menaiki tangga ke kamarnya
"Aku takut kau pun akan sama kecewanya padaku, Shinmi-ya." Lirih Seoho sembari menghadap ranjang tempat tidurnya
Seoho ambil ponselnya, lalu sebuah notifikasi pesan muncul. Ia menyunggingkan senyuman lalu mengetikan sesuatu disana sebagai balasan.
Kau sudah sampai, Seoho-ya?
[Tentu saja, aku barusaja akan tidur. Kau, tidurlah. Selamat malam]
satu notifikasi muncul lagi.
Ah, begitu ya. Yasudah selamat malam, aku mencintaimu.Seoho lagi-lagi menyunggingkan senyumannya, ia kemudian menaruh ponselnya di dalam laci nakas, lalu berbaring ke atas ranjang, membalut tubuhnya dengan selimut tebal seraya bergumam lirih.
"Maaf, Shinmi-ya, aku membuatmu kecewa."
'-✩
😲
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneus Marriage Life ✓
Fanfiction[Oneus marriage life] - bahasa baku, lengkap. - fanfiction (tidak untuk disangkut pautkan sengan kehidupan asli para member) © 2020, Lovelyxierzi