Part XIII ; Sudden doubt

248 118 399
                                    

❝ Kita hidup pada dunia yang fana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝ Kita hidup pada dunia yang fana.❞

•••

Setelah pergi dari rumah Jimin, Yoongi bersama dua humanoid di dalam mobilnya tersenyum bebas. Semua enigma yang terlintas di pikiran mereka akhirnya terjawab.

Namun tetap saja, setelah mendengar laporan langsung dari bibir ketiga keluarganya, Jungkook tetap tidak percaya. Pemuda ini tak henti berasumsi akan suatu hal yang masih disembunyikan oleh Jimin dan Callie. Namun walau begitu, Jungkook berterima kasih atas bantuan ketiganya—Yoongi, Ael, dan Rwesa. Rwesa dan Ael menguping pembicaraan dengan alat yang terpasang di baju Yoongi, sehingga mereka berdua mampu mendengar perkataan yang Jimin ujarkan, semua terekam dengan sangat sempurna.

"Kalian bisa pulang dengan teleportasi, kan? Aku harus kembali ke headquartes untuk melanjutkan pekerjaanku yang tertunda." Kini mereka tengah berada di depan gerbang besar milik rumah Callie. Ael dan Rwesa keluar dari mobil setelah Yoongi berkata demikian.

"Terima kasih atas bantuannya, hyung. Aku pikir kau tidak ingin membantu," ujar Ael. Yoongi tersenyum tipis sebelum akhirnya melajukan mobil menuju headquartes.

Kedua humanoid ini akhirnya masuk ke pekarangan rumah Callie setelah melewati banyaknya bodyguard yang berjaga. "Mencari siapa?" tanya Roberta di depan pintu. Selain menjadi kepala pelayan, Roberta lah yang memantau setiap tamu yang datang.

"Callie, apa dia ada di rumah?"

"Nona Callie sedang makan siang bersama Taehyung di luar. Silakan tunggu di ruangannya saja, mari saya antarkan." Keduanya hanya mengangguk menuruti perintah Roberta, mereka cukup kenal dengan humanoid pelayan itu.

"Ingin apa sembari menunggu?" Roberta bertanya dengan senyum ramah.

Ael dan Rwesa menggeleng secara bersamaan. "Tidak perlu, Roberta. Kami akan menunggu saja." Rwesa membalas demikian. Karena merasa tidak memerlukan apapun darinya, Roberta akhirnya permisi keluar.

Ruangan ini sangat luas, walau kegunaannya hanya sebagai tempat Callie dan tamunya berbincang. Rwesa dan Ael sibuk bermain tablet masing-masing. Hingga satu jam lamanya mereka menunggu, Callie akhirnya datang menghampiri keduanya. "Wah, kenapa kalian berkunjung? Apa ada sesuatu yang tertinggal di rumah ini?"

Callie duduk di salah satu bangku, menyilangkan kaki dan tersenyum cerah. Wajah cantik gadis ini memang selalu membuat siapapun yang memandangnya tidak kuat berlama-lama. Rwesa tersenyum ramah. "Maaf menganggu waktumu dengan Taehyung, Callie. Tujuan kami kesini hanya ingin bertanya suatu hal padamu."

"Tanyakan saja." Callie memandang intens wajah keduanya. Pelipis Ael dan Rwesa bahkan sudah mengeluarkan cairan keringat saking takut akan tatapan mengintimidasi yang Callie pancarkan.

Setelah meneguk saliva dengan kasar, Rwesa memberanikan diri untuk mulai bicara. "Apa benar Jungkook yang telah menyabotase mobil Taehyung? Adakah bukti dari opini ini?"

CyberpunkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang