Part II ; Wonderfull plan

540 250 527
                                    


❝Takdir memang selalu selangkah lebih jauh di depan sana, namun jika sudah berkaitan dengan dirimu. Takdir bukan tandingan yang pantas untukku.❞

Happy Reading~✧

•••

Setibanya di sana, kedua netra Callie melebar sempurna, air mata tak henti jatuh dari manik indah miliknya. Ailyn hanya terdiam menunggu Callie bertindak. Seulas senyum singgah di bibir kecil Callie, senyum pilu, bukti bahwa ia benar-benar telah kehilangan. "Taehyung, aku datang. Aku akan membawamu kembali, aku akan menepati janji, dimana aku berkata bahwa takdir pun bisa menjadi lawanku. Akan kubuktikan padamu, bahwa takdir bukan tandingan bagi seorang Jung Callie, untuk tetap bersama Jeon Taehyung. Tidak akan ada yang memisahkan kita lagi setelah ini, Tae." Bibir Callie bergetar tak mampu menahan semua pilu yang ia rasa.

Rindu, ingin memeluk namun takut hancur.

Ailyn tetap terdiam dalam sunyi, ia hanya mampu menyaksikan bagaimana Callie mengusap lembut wajah dingin Taehyung, menitikkan air mata untuk pria itu, menyebut nama pria itu dalam lirihan yang mendalam. Moment memilukan, bahkan Ailyn ikut terenyuh melihatnya. "Ailyn, mana tabletku?" Callie mengusap air matanya.

Dengan segera, Ailyn memberikan tablet yang ia simpan pada Callie. Setelah menerima tablet, Callie mulai mendeteksi semua bagian tubuh Taehyung. Bahkan, remahan raga Ve ada di sisi Taehyung. Ve, adalah humanoid milik Taehyung. Visual wajah mereka tidak ada bedanya, hanya sedikit tanda untuk membedakan, sama seperti Callie dan Ailyn, dan juga manusia bersama humanoid mereka lainnya.

"Baiklah, bantu aku membawanya." Ailyn mengangguk mematuhi perintah Callie.

Setelah melalui proses yang cukup sulit. Membawa Taehyung ke rumah adalah hal sulit, sehingga Callie memerlukan banyak bantuan untuk membantunya membawa tubuh yang telah kaku itu. Taehyung yang malang.

"Selamat datang kembali, Taehyung." Callie tersenyum lebar melihat prianya duduk dengan mata tertutup di kursi laboratorium miliknya.

Callie gila. Ia tahu itu. Namun, ia tidak peduli. Selama dirinya masih bisa membuat Taehyung kembali hidup. Akan Callie lakukan dengan semaksimal mungkin. Taehyung dan dirinya harus selalu bersama, tidak ada perpisahan yang dapat membuat keduanya jauh, apalagi berpisah. Callie mencintai Taehyung sudah sejak lama, lama sekali. Bahkan ini semua sudah bisa di kategorikan sebagai obsesi antara dirinya dan Taehyung. Obsesi Callie akan diri Taehyung. Kegilaan diluar nalar, cinta yang sudah terbilang jauh dari kata cinta yang sebenarnya. Callie sadar itu, dan gadis itu tidak memperdulikannya. Taehyung adalah miliknya, begitupun sebaliknya, selamanya hanya seperti itu.

"Callie, bukankah kita harus bicara pada keluarga Taehyung terlebih dahulu?"

"Besok aku akan menemui Jimin, hanya dia sanak saudara yang Taehyung punya."

Ailyn mengangguk kecil, "Baiklah. Apa kita langsung akan memulai ini semua?" Callie tidak menjawab, ia terdiam menatap dalam tubuh pria dihadapannya.

Aku akan membawamu pulang dalam pelukanku, Taehyung.

Beberapa detik kemudian, gadis itu menggelengkan kepala. "Tunggu sebentar. Kau bisa keluar dari sini, Ailyn. Aku akan memanggilmu jika aku akan memulai semua ini. Dan selama kau diluar sana, tolong urus semua hal yang berkaitan dengan konferensiku. Aku sudah bicara dengan Namjoon oppa untuk memeriksa kemenanganku kemarin, sebagai wakil dari Korea Selatan, dan dia berkata akan mengurus hal lainnya. Jadi, tolong bantu aku juga ya, Ailyn. Salah satunya, dengan mengumpulkan massa."

Ailyn mengulas senyum kecil dengan iringan anggukan kepala. "Baiklah, akan ku lakukan. Aku keluar." Callie melirik Ailyn yang berjalan keluar. Gadis itu kembali menatap tubuh pria miliknya setelah memastikan bahwa Ailyn benar-benar telah keluar dari ruangan ini. Callie beranjak berjalan mendekati tubuh Taehyung dibalik kaca laboratorium itu. Senyum kecil mengembang pada bibir tipis gadis itu.

CyberpunkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang