Part XV ; Soul storm

265 70 403
                                    

❝ Alam memiliki rahasia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝ Alam memiliki rahasia. ❞

•••

Semua terasa abu-abu, bahkan Callie sama sekali tidak terlihat takut dengan banyak surat ancaman yang jatuh padanya. Callie menjawab dengan sangat angkuh atas setiap pernyataan yang menggelitik jiwanya. Seperti kalimat, "Ah, inikah rasanya menjadi terkenal? Aku merasa senang saat melihat para sampah berusaha menjatuhkanku."

Lalu saat salah satu pimpinan dari Departemen keamanan mengatakan jika mereka mendapatkan bukti nyata atas tindakan rencana pembunuhan Callie, gadis itu hanya merespon dengan santai. "Tunggu, tunggu, mereka juga mencoba ingin membunuhku? Ah ... Mereka yang membunuhku, atau aku yang membunuh mereka, ya, pada akhirnya?" Semua tercengang, namun gelak tawa Callie membuat mereka ikut tertawa. Alhasil semua menganggap bahwa Callie tengah berusaha bergurau untuk mencairkan suasana. Gila, memang.

Beda halnya dengan Jungkook, pria itu tidak sama sekali tertawa, ia hanya tertawa kecil tatkala Jisoo sengaja menyenggol lengannya agar pria itu ikut berpartisipasi. Malam ini Jungkook sadar akan hal yang Yoongi tunjukkan padanya beberapa jam yang lalu, semua benar, tidak ada celah untuk berkata bahwa itu hanya bualan Yoongi. Sial, jadi dia memiliki kelainan perilaku histrionik sungguhan? Jungkook memekik dalam batin.

•••

Saat diri merasa terpuruk akan sesuatu yang nyatanya semu, maka saat itulah waktu untuk mencabut belati yang menghunus tepat pada sukma. Namun, kendati lolos, berhasil mencabutnya saja sangat sulit sekali. Ya, atensi Jimin saat ini tengah berpusat pada sosok bidadari cantik yang tengah melempar senyum mematikan padanya. Sialnya lagi, alih-alih ingin membuat jarak, gadis itu justru menepis jarak keduanya. Dengan sengaja, si gadis memeluk erat tubuh Jimin hingga sang empu terdiam bingung.

"Oppa, kau mencintaiku, kan?"—adalah pertanyaan yang lolos dari bibir marun gadis manis itu.

Bedebah! Pertanyaan konyol macam apa itu? Jimin meringis tatkala gundukan sensitif milik Lee Chaeyoung menekan dadanya dengan sengaja. "Chae, kita sedang tidak berada di kamar." Lengan Jimin berusaha mendorong tubuh gadisnya untuk berdiri tegap tanpa menjadikan Jimin penyangga.

Chaeyoung merasa gagal, ia merotasikan iris matanya dengan iringan tangan menyilang di bawah dada. "Oppa, ini rumah siapa?" Gadis itu bersuara lagi ketika menyadari bahwa mereka telah berdiri di sebuah mansion yang sangat megah.

Sekon itu, Jimin mengaitkan jemari mereka, menarik daksa Chaeyoung untuk masuk ke dalam mansion mewah ini. Para pengawal yang bukan manusia sudah bersigap memastikan bahwa Jimin dan Chaeyoung bukanlah golongan manusia jahat. "Ini adalah rumah Callie. Kau tau? Pemimpin VMCATC yang baru." Suara Jimin sedikit membisik di telinga gadisnya.

Seketika manik Chaeyoung melebar sempurna, gadis itu menutup mulut dengan kedua lengannya agar tidak menganggu sekitar. Oh, tatapan humanoid penjaga mansion ini sangat mengerikan. "Oppa, kau tidak bergurau, 'kan?" Chaeyoung ikut berbisik.

CyberpunkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang