❝ Jika kau percaya padaku, artinya kau telah masuk ke dalam perangkap Neraka dunia, sayang. ❞
•••
Memang sejak lama Callie telah kehilangan kewarasannya. Ditambah lagi dengan kabar mendadak soal kematian Taehyung, sang pujaan. Hancur, binasa, mati semua masa depan yang ia rancang. Seakan hemiplegia tengah menghampiri fisik dan batinnya secara bersamaan.
Saat layar hologram menampilkan sebuah pesan singkat dari Namjoonㅡkakaknyaㅡawalnya Callie tertawa menganggap jika Namjoon tengah mencoba bergurau dengannya. Namun saat pesan itu dibuka, terpampang jelas di sana semua kebenaran yang ia anggap bualan. Dengan hitungan detik, komputer canggih itu hancur lebur akibat ulah Callie. Gadis itu mengamuk, membanting jantung utama dari alat canggih di hadapannya. Membiarkan semua data penting yang ada di dalamnya ikut hilang bersama amarah gadis ini.
Jeon Taehyung, ditemukan tewas bersama Ve (Robot miliknya) di jurang Ravine. Pemuda ini adalah adik dari Jenderal Letnan handling South Korean crime, Jeon Jimin. Taehyung bekerja sebagai seorang keeper di salah satu rumah sakit, King of medicine. Tewasnya mereka diakibatkan karena kesalahan teknis di mobil yang mereka kendarai.
Berita macam apa itu? Neraka mengirimkan berita yang sangat tidak masuk akal! Tidak mungkin, tidak mungkin Taehyung-nya pergi. Kemarin mereka sempat jalan bersama, kok. Sedang bergurau, ya?
Dengan wajah penuh tangis, amarah dan luka, Callie bergegas menuju rumah sakit King of medice, tempat Taehyung dan Ve di periksa. Sebelum tubuh mereka diletakkan pada headquarters, manusia atau robot yang meninggal akan di periksa terlebih dahuluㅡatau lebih tepatnya, di balut 'kan dengan cairan yang dapat menjaga kekencangan tubuh manusia atau robot agar dapat di awet 'kan dengan sempurna.
Gundah, geram dan gelisah. Callie menangis sejadi-jadinya saat melihat Taehyung berbaring tanpa nyawa di atas ranjang khusus lengkap dengan peralatan canggih mengitari tubuhnya. Dipisahkan oleh kaca pembatas yang sangat tipis namun mematikan. Kedua orang tua Callie memandang lirih anak gadisnya saat ini. Terus berteriak untuk menyadarkan nya, namun sangat sulit sekali. Callie tak dapat menahan kepiluan yang terus bergejolak. Gadis itu berlari ke luar rumah sakit, menyembunyikan diri dari keramaian. Ia memilih bukit belakang rumah sakit sebagai tempat untuk menjernihkan pikiran.
Bukit ini memang sangat sepi, sepi sekali. Dimana sudah tidak ada lagi perbukitan di Korea karena perkembangan zaman. Namun bukit Estren ini sengaja tidak di sentuh sedikitpun, katanyaㅡuntuk mengenang peradapan yang pernah ada sebelumnya. Peradapan di mana masih banyak bukit, gunung, sawah, sungai dan hasil karya alam lainnya yang kini telah sirna, semua.
Callie menjerit dengan penuh lirih. "Taehyung ... Taehyung ... Taehyung ... Tidak, kumohon, tidak...." Callie menarik kuat rambutnya. Berkelahi dengan diri sendiri.
Serasa otaknya sudah kembali normal. Gadis itu melangkahkan kaki, berjalan turun dari bukit. Sesekali ia terjatuh karena tidak mampu untuk menahan berat diri dan pilu hati. Membiarkan lututnya penuh luka. Bahkan jas laboratorium yang ia gunakan sudah tidak tampak putih lagi. Dinginnya angin malam yang sangat kencang membuat tubuhnya terhuyung, dan kembali terjatuh. Kembali terluka, merintih dan menertawakan nasib bersama sunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cyberpunk
Fantasía(ON-GOING) revisi setelah selesai Tepatnya pada saat Cyberpunk telah mengusai seluruh dunia tanpa batasan. Tahun 2222, menjadi tahun di mana tingkat kehancuran Bumi kian melambung. Taehyung harus terjebak pada semua takdir mengejutkan yang tertuju k...