Chapter 06

951 156 45
                                        

Semalaman Suzy hanya berpikir dan tidak bisa tidur dengan nyenyak akibat ucapan Myungsoo, bahkan dia melewatkan makan malamnya. Suzy baru bisa tertidur saat jam sudah menunjukkan pukul 4 pagi namun syukurlah jam 7 pagi dia sudah bangun akibat setahun ini merubah pola hidupnya sejak dia bangun dari kematian akibat bantuan arwah sang nenek, kaluang dari neneknya sangat membantu sekali bagi Suzy merubah segalanya walau kadang menjenuhkan.

Suzy keluar dengan rapi karena dia sudah mandi dan berhias seperti biasanya, betapa terkejutnya ketika dia melihat kedua dayangnya yaitu Yoonji dan Jieun yang tidur didepan pintu kamarnya. Karena decitan pintu Suzy membuat kedua dayangnya segera terbangun dari tidur mereka.

"Apa yang kalian berdua lakukan didepan kamarku?" tanya Suzy bingung

"Kami menunggu anda, putri." jawab Jieun.

"Menungguku?" tanya Suzy lagi berjalan membelakangi mereka.

"Semalam kami diperintahkan nona Choi Soojung untuk menunggu anda keluar kamar untuk makan malam. Kami sudah mengetuk pintu anda berulang kali namun anda tidak menjawab. Hingga nona Soojung membawa makan malam untuk anda namun anda tidak keluar juga hingga pagi ini" tambah Yoonji.

"Aku sudah mengatakan tidak ingin diganggu siapapun, jadi kenapa kalian masih juga menungguku hingga tertidur disini"

"Kami takut anda sakit karena melewatkan makan malam. Anda masuk kamar setelah anda menemui pangeran Myungsoo untuk menyambutnya? Kami khawatir jika telah terjadi sesuatu yang membuat anda mengurung diri"

"Kemarin aku memang kesal karena hinaan pangeran Myungsoo, tapi setelah aku pikir-pikir aku tidak akan menyerah apalagi karena si Nara itu"

"Itu baru tuan putri, kami yakin anda pasti bisa meluluhkannya"

Choi Soojung muncul dari tangga menghampiri Suzy dan kedua dayangnya.

"Putri, saya membawakan sarapan untuk anda. Anda harus segera bersiap karena acara berdoa digereja akan dilaksanakan satu jam lagi"

"Aku sudah siap. Memang ada acara apa di istana?"

"Hari ini hari besar karena istana memperingati hari kematian dari raja terdahulu yaitu kakek dari pangeran Myungsoo. Karena anda adalah calon tunangan pangeran Myungsoo maka anda diharapkan juga hadir ditempat disemayamkannya abu raja"

"Baiklah. Aku akan turun untuk sarapan dan bergegas kesana"

Suzy turun untuk sarapan seorang diri karena dia yakin semua sudah berkumpul di istana khusus penyimpanan abu raja. Suzy datang ke istana khusus itu diantar oleh Sojung, Suzy masuk dan melihat-lihat tempat dimana dia akan duduk. Dengan langkah angkuhnya Suzy mengambil tempat duduk disamping Myungsoo dimana Suzy juga bersebelahan dengan Nara. Bisa dikatakan Suzy duduk diantara Myungsoo dan Nara, tentu saja Suzy melakukan itu dengan sengaja namun baik Myungsoo dan Nara tidak menggubrisnya malah saling berpandangan dan saling melemparkan senyum seolah mereka remaja kasmaran yang menganggap Suzy hanyalah hantu tak kasat mata. Suzy dengan kesal memajukan wajahnya tepat didepan Myungsoo dan berbisik.

"Apa kau ingin terang-terangan selingkuh didepan mataku? Kau sungguh tidak tahu malu sekali pangeran" ucap Suzy dengan wajah tanpa dosanya yang membuat Myungsoo membalikan wajah menghadap kedepan tanpa menjawabnya, karena bisa menimbulkan pertengkaran. Sementara Nara hanya tersipu malu mendengar ucapan Suzy.

"Kami tidak selingkuh nona Suzy, kami hanya tidak sengaja saling tersenyum karena kami berteman cukup lama dan aku tersenyum untuk menyapa" ucap Nara pada akhirnya.

"Baguslah jika kau sadar posisimu sebagai temannya. Aku tidak akan membiarkan orang yang menjadi tunanganku direbut oleh wanita lain walaupun kau temannya sejak kecil"

Dandelion - Myungzy √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang