[SUDAH DI REVISI]
Monmaap jikalau ada typo.
Happy reading reders♡.
*****"KALIAN/RISKA." Ucap Riska berbarengan dengan Zeta dkk.Tak terkecuali seseorang yang memutar bola matanya malas dan Ayra juga agan yang menatap bingung.
....Semuanya diam tak ada yang mengeluarkan suara Ayra menatap satu persatu orang yang duduk semeja denganya di kantin. Banyak yang memperhatikan mereka. Karena penasaran dengan Ayra yang semakin cantik juga duduk bersama Zeta ddk. Juga hot news ada anak baru. Setelah kejadian yang mengejutkan tadi di koridor bagi risa dan Zeta dkk. Kecuali agan dan juga Ayra yang bingung. Gafi yang memutar bola matanya malas yah orang yang hanya cuek saja pasti kalian tau siapa lagi kalau bukan Gafi. Sebelum memperheboh keadaan Gafi menyuruh mereka untuk kekantin terlebih dahulu. Tetapi apa yang terjadi? Semuanya terdiam memikirkan pikirannya masing-masing, hingga pertanyaan yang terlontar hanya di balas anggukan kepala.
"Jadi Risa itu adiknya ka Gafi?." Pertanyaan Ayra memecahkan keheningan yang tidak jelas tersebut.
Gafi menjawab dengan kedipan santai saja sedangkan yang lain mengangguk tak kecuali agan yang memang belum mengetahuinya.
"Ko semua jadi pada diem-dieman gini si?." Tanya Ayra lagi, dan hanya mendapatkan tatapan mereka. Ia sudah tak nyaman dengan keadaan seperti ini.
Rahid menatap Ayra dengan cengiran khasnya. "My baby Hanny udah laper yah?." Pertanyaan Rahid yang membuat seseorang geram dengan sebutan my baby hanny kepada Ayra.
"Anjing banget dah Lo. Manggil adek gue pake baby hannyan gak pantes anjing ." Kesal agan saat mendengar Rahid memanggil Aya dengan panggilan tersebut. Sedangkan Rahid hanya menyengir.
Rahid hanya terkekeh. "Eh yah btw Lo ko gak bilang gaf kalo Risa udah pulang?." Tanya Ardhan.
"Lo gk nanya." Jawabnya cuek.
"Lo gak berubah bang. Astagfirullah." Keluh Risa. Sedangkan Gafi hanya menaikan bahunya acuh.
"Lah Lo ko kaya heran gitu?." Tanya Zeta. Pasalnya ia bingung Risa sudah berada di Indonesia selama 1 Minggu tetapi kenapa ia seperti baru mengetahui sikap kakanya ini?.
"Jadi selama seminggu ini gue pulang dari Jerman langsung ke rumah kake yang dari mami. Gue gak sempet ketemu bang Gafi. Tapi dia tau kalau gue udah balik ke Indonesia, dan yang ngurusin ke pindahan gue juga dia ko." Jelasnya dan di angguki oleh yang lain kecuali Gafi juga agan.
"Tapi gue liat Lo ko gak sibuk si fi? Biasanya orang yang ngurus pindahan itu pasti sibuk tapi seminggu ini Lo malah adem ayem." Pertanyaan tersebut terlontar dari mulut Ardan yang sedang mengunyah gorengan hasil palakan dari siswi yang melewati meja mereka.
"Gue nyuruh anak buah gue." Jawabnya dengan mata yang sesekali melirik Ayra.
"Ohh seperti itu." Jawab Rahid. "Eh btw Neneng Ayra mau pesen apa nih? Biar aa Rahid yang pesenin. Entar keburu bel lagi." Tanya Rahid kepada Ayra.
"Baso gak pedes." Bukan Ayra yang menjawab melainkan agan yang menatap Rahid tajam.
"Kan gue tanya Ayra gan." Protes Rahid.
"Iya ka aku baso gak pedes ajah ka." Jawab Ayra.
"Oke biar Abang pesenin." Balas Rahid dan akan bergegas memesan makanan namun sebelum melangkah, langkahnya terhenti oleh cekalan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayra Story [TAMAT] ✓
Jugendliteratur(FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM BACA.) SUDAH DI REVISI ✓ Mengisahkan seorang gadis cantik yang sangat baik hatinya. Hingga kebaikannya selalu di manfaatkan oleh orang-orang yang kurang menyukainya. Karena mereka menganggapnya parasit. Penghalang ke...