AS : 7 ❤️

30.2K 1.9K 16
                                    

[SUDAH DI REVISI]

Monmaap jikalau ada typo.

Happy reading readers♡.
*****


"Bisa ayah jelaskan."
......

Semua orang yang berada di sana langsung terpokus kepada Zoya, yang menatap mereka dengan bingung.

Sedangkan Kayla ia hanya diam dan tetap terisak di pelukan sang suami. Tak ada yang menjawab membuat Zoya menghela nafasnya.

Ia mendudukan bokongnya di kursi yang masih kosong. "Lo bisa jelasin gan." Tanya Zoya dengan serius.

"Nanti gue jelasin gak sekarang." Jawab agan dengan suara baritonnya yang sedikit parau kepada sang Kaka.

"Hufffhhh." Zoya hanya mengehela nafas. Bingung ia sangat penasaran dengan semuanya namun tak ada yang ingin menjawab. Lebih baik ia ikut menunggu seseorang. Dan bertemu Ayra bisa nanti pikirinya.

....

Sudah setengah jam zoya,Zeta dkk. Menunggu orang yang di dalam ruang ICU. Bu Iva ijin kembali ke sekolah untuk memberitahu keadaan Ayra kepada guru-guru.

'cklek'

Tak lama terdengar suara pintu ruang ICU di buka. Keluarlah Brangkal yang di dorong oleh para perawat. Zoya yang ingin melihatnya terhalangi oleh beberapa perawat.

"Dok kenapa sama putri saya dok. Ada apa dok hiks." Ucap Kayla panik saat melihat Brangkal sang putri yang akan bawa entah kemana. Pemikiran buruk mulai menghampirinya.

'Deg.'

Zoya membulatkan matanya. 'Putri saya' lirihnya. Apa jangan-jangan itu putri bunda&ayah yang telah menghilang selama 15 tahun?. Matanya sudah berkaca-kaca.

"Tenang Bu putri ibu Alhamdulillah selamat. Dan akan di pindahkan ke ruang rawat inap." Ucap sang dokter untuk menenangkan Kayla yang sangat khawatir.

"Alhamdulillah." Ucap mereka semua.

"Apa kami boleh menjenguknya dok?." Tanya Mahendra antusias. Sedangkan sang dokter hanya mengangguk dan tersenyum ramah.

.....

Kini semua telah di dalam ruang rawat Ayra. Dengan sang empuh yang masih terpengaruh obat bius. Zoya telah mengetahuinya ketika agan bercerita. Ia sangat bahagia ternyata putri sang bunda ialah Ayra. Sosok gadis yang ia harapkan menjadi adiknya ternyata terkabul ia sangat bahagia sampai ia menangis karena bahagia.

Begitu pula dengan Zeta dkk saat mendengar penjelasan agan. Mereka senang Zeta sama halnya dengan Zoya ia menangis bahagia akhirnya penderitaan Ayra berakhir. Rahid adhan dan juga Gafi ikut senang meski mereka tak terlalu tau kisah asli Kayla

Kayla dan Mahendra tak henti-hentinya mengecup seluruh wajah sang putri dengan bertubi tubi mereka bahagia. Ia hanya berharap agar sang putri cepat membuka matanya dan ia bisa menghabiskan waktu bersama.

"Ekhmm. Lebih baik kalian pulang dulu ini sudah menjelang malam. Kalian istirahat dan esok kalian boleh kemari lagi siapa tau saat esok kalian kemari Ayra sudah membuka matanya." Ucap Mahendra seraya memandang Zeta dan teman-temannya.

Zeta yang hendak protes langsung terpotong karena ucapan Rahid. "Em yaudah om kalo gitu. Besok pulang sekolah kami akan kemari lagi tak apakan om?." Tanya Rahid untuk memastikan. Sedangkan Mahendra hanya mengangguk kepalanya. Zeta menatap tajam Rahid.

"Rahid itu lagi caper sama ayahnya Ayra biar gampang dapet restu jadi dia so begimana gitu." Bisik adhan kepada Gafi. Sedangkan Gafi hanya menatapnya datar. Ia tak suka saat mendengar perkataan adhan yang mengatakan'agar Rahid lebih mudah mendapatkan restu dari ayah ayra'. Ia kesal sendiri mendengarnya, entah kenapa.

Ayra Story [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang