AS : 16 ❤️❤️

26.2K 1.5K 23
                                    

[SUDAH DI REVISI]

Monmaap jikalau ada typo:v.

Happy reading reader♡.
*****


Pagi ini di kediaman dimrit nampak masih sepi. Mungkin mereka masih betah dalam kamarnya. Di dapur terlihat Dewi yang sedang sibuk membuat sarapan di bantu oleh beberapa maid yang ada.

Sedang asyik memasak ia di kagetkan dengan kayla. "Pagi mbak." Sapanya.

Dewi tersenyum kala melihat senyum tulus terbit kembali di bibir adik iparnya. "Pagi juga. Kamu ini bikin mbak kaget aja." Ucapnya, Kayla hanya tersenyum untuk membalasnya.

"Maaf yah mbak aku baru turun dan buat mbak malah kerepotan bikin sarapan sendiri." Ucapnya dengan sesal.

Dewi tersenyum seraya memasak nasi goreng. "Gapapa ko mbak ngerti sama kamu. Lagian mbak gak masak sendiri ko di bantu sama maid." Jawab Dewi santai.

Kayla yang mendengarnya tak enak hati kepada Kaka iparnya ini. "Yaudah Kayla bantu ya." Ucapnya dan mengambil alih mengoseng nasi goreng. Dewi menghela nafas dan membiarkan Kayla memasak nasi goreng dan ia membuat Kopi juga susu untuk yang lain.

"WIDIH MASAK-MASAK NIH!." Dewi, Kayla, dan beberapa maid yang berada di dapur di buat terkejut oleh suara agan.

Dewi menggeram marah pada putra bungsunya itu. "AGAN!!!." Kesalnya dan menghela nafas meredakan emosi. Kayla tersenyum melihat tingkah anak dan ibu itu.

"Agan kamu ini pagi-pagi teriak Mulu kerjaannya kaya orang utan aja!." Kesalnya. Agan hanya cengengesan seperti orang bodoh.

"Maaf mi." Jawabnya kelewat santai dan langsung duduk di kursi meja makan tanpa dosa. Dewi? Hanya bisa mengelus dada melihat tingkah anaknya itu dan melanjutkan acara membuat minumannya.

"Sudah beres nih mbak aku panggil yang lain dulu ya?." Tanya Kayla yang di angguki Dewi setelah itu ia bergegas ke lantai atas memanggil yang lain untuk sarapan.

Sedangkan Dewi tengah menatap sinis agan yang tengah cengengesan ke arah handphone nya. "Gila banget si tuh bocah." Sindirnya.

Agan yang merasa sindiran itu mengarah padanya menatap maminya dengan tatapan tak terbaca. "Apa?! Kamu berani sama mami?." Tanya Dewi sangar saat agan menatapnya. Agan hanya memutar bola matanya malas melihat tingkah sang mami dan melanjutkan kegiatannya tanpa memperdulikan maminya yang sedang mencibirnya.

Hingga 15 menit akhirnya hampir semua keluarga berkumpul di meja makan. Hanya tersisa tiga bangku yang tak terisi. Ayra sudah duduk manis di antara Ardo dan Riel.

"Makan yang banyak yah sayang." Ucap Kayla seraya menaruh lauk pauk di piring ayra. Awalnya ayra menolak untuk di siapkan karena menurutnya itu tak sopan namun karena Kayla memaksa ia akhirnya pasrah.

"Makasih bunda." Jawabnya dengan ceria.

Semua keluarga yang melihatnya ikut tersenyum ayra sudah tak mulai canggung lagi. Semoga ini awal yang baik untuk kedepannya.

"Iya makan yang banyak ya biar agak berisi badannya." Ayra yang mendengar ucapan agan terdiam ia sadar tubuhnya terlalu kurus. Sedangkan yang lainnya menatap agan tajam, agan yang tak merasa hanya acuh hingga pukulan di pahanya menyadarkan dirinya.

Ayra Story [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang