AS : 31 ❤️❤️❤️

14.9K 910 76
                                    

[SUDAH DI REVISI]

Monmaap jikalau ada typo.


Selamat membaca♡.
*****


Terlihat ayra yang sedang menatap pemandangan malam dari dalam pesawat. Ia tersenyum saat melihat lampu-lampu kota di bawah yang sangat indah.

"Sepertinya anak bunda ini sudah tidak sabar untuk segera sampai Hem?." Ayra sedikit tertegun saat sang bunda mengejutkannya.

"Ya Bun aku sudah tidak sabar untuk menghilangkan rasa sakit hati ini." Lirihnya dengan senyum kecut. Kayla yang mendengarnya menatap sang putri sendu.

"Bunda yakin sayang. Luka di hati kamu akan segera sembuh." Ucap Kayla dengan lembut.

"Bantu aku bunda." Ucap ayra dengan senyum kecilnya.

"Pasti sayang." Balas Kayla dengan senyum menenangkan.

"Jangan merumpi sayang-sayangnya aku." Tegur Mahendra yang sedari tadi diam duduk dengan memejamkan mata di samping kayla.

"Apa si mas." Kesal Kayla karena acara mengobrol dengan putrinya terganggu. "Istirahat sayang perjalanan kita masih jauh memerlukan waktu lama untuk sampai." Ucapnya pada ayra yang sedari tadi anteng melihat pemandangan malam.

"Baiklah bunda." Jawabnya dan mencoba memejamkan mata erat. Namun bukannya tertidur ia malah mengingat kenangan singkat bersama keluarga besarnya. Meskipun sebentar namun memiliki kesan yang sangat membekas di hati. Mungkin ayra hanya pergi untuk sementara namun ia takut saat ia kembali apa sifat semua keluarganya akan sama seperti dulu hangat pada dirinya. Ia mengingat satu persatu tingkah para Kaka sepupunya. Di mulai dari Agan,Zoya,Fariz,riel,dan Ardo. Entah mengapa saat menyebut nama Ardo dalam pikirannya air matanya menetes. Banyak hal yang mengesankan di hatinya dari yang terindah hingga yang terburuk. Ia berharap ketika ia sudah sampai di tempat barunya ia benar-benar bisa melupakan semua rasa sakit hatinya.

'Selamat tinggal Indonesia. Aku berharap saat nanti aku kembali semoga luka yang dulu akan tergantikan dengan kebahagiaan. Dan aku berharap dengan cara ini semua rasa sakit hati dan batinku selama ini akan hilang. Terimakasih kota tempatku besar Jakarta denganmu menjadi saksi kesakitan apa saja yang selama ini aku rasakan. Aku berjanji akan kembali dengan pribadi yang lebih tangguh. Dan semoga mereka selalu bahagia terutama dia orang yang kucinta.'

.....

Sinar matahari mengusik tidur seorang pria tampan dan berbadan atletis.

"Eungh." Lenguhnya saat merasakan pusing yang teramat pusing di kepalanya. Ia mencoba menetralkan penglihatannya saat sinar matahari menyorot ke arah matanya.

Ia mencoba bangkit dan duduk di atas tempat tidur itu. Mengedarkan pandangannya pada penjuru kamar. 'ini bukan kamar gue. Di mana gue?.' pikirnya

Ingatannya melayang tentang kejadian kemarin yang berawal ia menjemput ayra mengajaknya ke mall bertemu Naya dan hilangnya ayra. Kembalinya ayra yang di antar oleh sosok pria yang membuatnya marah cemburu dan memaki ayra. Hingga ia frustasi ke club' dan ingin pulang untuk meminta maaf pada ayra. Namun kenapa ia ada di sini sekarang? Ia mabuk pasti ia pingasan

Ayra Story [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang