AS : 25 ❤️❤️

16K 883 17
                                    

[SUDAH DI REVISI]

Monmaap jikalau ada typo.

Happy reading reader♡.
*****

Kini Ayra sedang berada di dalam kelasnya ia masih syok dengan kejadian di parkiran tadi. Tak mau semakin pusing ia mengambil buku novelnya dan membacanya dengan khidmat. Sedang asyik membaca ia di kagetkan dengan suara pintu yang di buka secara kasar. Semua teman sekelas Ayra yang sudah datang pun tak kalah kagetnya dari ayra. Tapi tak ayal mereka juga memekik histeris saat melihat sosoknya di pagi hari.

'BRAK.'

"Astagfirullah." Kagetnya.

Ayra dapat melihat orang tersebut berjalan ke arahnya secara tergesa-gesa seakan Ayra akan lari dari hadapannya. Setibanya di depan Ayra orang tersebut memangkup pipi Ayra dengan lembut. "Kamu gak di apa-apain kan sama si es?." Tanyanya sarat kekhawatiran.

Ayra mengernyitkan keningnya bingung, ah ya sekarang dia mengerti. "Kaka lebih baik duduk dulu sini." Suruhnya kepada orang tersebut dan menarik remaja tersebut untuk duduk di sampingnya.

"Kamu gak di apa-apain kan dek?!. Jawab Kaka napa?!." Tanyanya yang sudah kesal.

"Aku gak di apa-apain ka. Emangnya kenapa si ka?." Tanyanya sedikit bingung.

"Ah sudahlah. Kaka hanya kesepian kalau berangkat sekolah gak bareng kamu." Alibinya. Agan punya alasan tertentu mengapa ia menjadi seperti ini ia menjadi ingat perkataan sang opa semalam saat ia keluar dari kamar orang tuanya.

*Flashback on.*

Ketika agan keluar dari kamar orang tuanya ia di kagetkan dengan sang opa menatapnya datar. Ia menjadi takut dengan tatapan opanya sendiri.

"Ada apa opa?." Tanya agan bingung.

"Ikut ke ruang kerja opa sekarang." Perintah sang opa tegas dan agan menjadi penurut jika sudah seperti ini.

Setibanya di ruang kerja sang opa, agan merasa aura dingin yang tajam 'roman-romannya serius' batin agan.

Mahameru duduk di bangku kerja yang besar. "Duduk." Perintahnya saat melihat agan yang hanya berdiri. Agan menatap opanya dengan tatapan datarnya begitupun Mahameru mereka hanya terhalang oleh meja kerja Mahameru saja.

"Kau sudah tau semuanya tentang Ardo." Ucap Mahameru to the point.

"Ya." Jawab agan singkat.

"Apa kau dapat menerimanya saat mengetahui yang sebenarnya." Tanya Mahameru.

"Ka Ardo itu Kaka kandungku opa. Walau kami beda ayah tetapi masih dengan ibu yang samakan?. Jadi aku tidak menerima kenyataan. Aku menganggap ka Ardo anak kandung papi. Aku akan menentang orang yang mengatakan jika ka Ardo itu bukan keturunan Dimrit." Jawab agan dengan tajam.

"Jadi intinya kau tetap menganggap Ardo itu keturunan Dimrit asli?." Tanya Mahameru dengan suara datar. Agan menjawabnya dengan anggukan pasti. "Aku beranggapan yang sama denganmu cucuku." Lanjut Mahameru. Agan hanya mendengarkan saja apa yang akan di katakan sang opa selanjutnya.

"Jika seperti itu ardo tak boleh mencintai sepupu gadismu?." Pertanyaan sang opa membuat agan mematung di tempat. Apa maksudnya? Ardo mencintai zoyakah? Jika iya tapikan Ardo tak pernah care kepada Zoya dan memperlakukan Zoya istimewa. Jika bukan Zoya jangan bilang.

Ayra Story [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang