AS : 38 ❤️❤️❤️

12.1K 831 100
                                    

[SUDAH DI REVISI]

Monmaap jikalau ada typo:v

Happy reading readers♡.
*****

Air matanya semakin menetes saat melihat kedekatan ayah dan anak itu. Sesak nyeri ia rasakan tepat di bagian hatinya. "Hiks." Tanpa sadar suara isakkan yang ia tahan keluar saking sesaknya rasa sakit di ulu hatinya. Wanita paruh baya juga sepasang ayah dan anak itu menoleh ke arah ayra dengan terkejut.

"Nak." Ujar sang wanita paruh baya itu khawatir dan memegang pundak ayra.

"Sakit mih hiks." Tanpa sadar ayra bergumam seperti itu.

Wanita paruh baya itu termenung saat mendengar suara ayra yang bersatu dengan suara isakkannya. "Ay-ayra." Cicit wanita paruh baya tersebut yang tak lain ialah Dewi.

Sedangkan sepasang ayah dan anak itu hanya memperhatikannya dengan bingung. Ardo menatap sang mami bingung ia juga tak mendengar suara lirihan mamihnya.

Mata Dewi berkaca-kaca saat melihat ayra yang menunduk dan semakin terisak. Tanpa kata Dewi memeluk ayra erat.

"Mami kenapa dia?." Tanya Ardo bingung. Tak mendapatkan jawaban Ardo memutar bola matanya malas saat melihat drama sang ibu dengan seorang wanita yang tak ia ketahui.

"Lebih baik aku menunggu di mobil bersama Kiel." Ucapnya dan berbalik ingin menuju parkiran mobil.

Dewi masih terdiam di tempatnya memeluk erat ayra menyalurkan rasa rindu juga rasa bersalah. Ia tak memperdulikan Ardo yang telah kembali ke mobilnya. Dewi ikut menangis.

"Sayang. Mami rindu kamu nak hiks." Ucap Dewi dengan sesenggukan.

"Maafkan ayra mi hiks." Jawab ayra dan memeluk erat tubuh Dewi. Keranjang belanjaannya ia biarkan berserakan di bawah.

"Sakit mih hiks." Ucapan ayra membuat Dewi semakin menangis sedih.

"Maaf sayang maaf hiks." Bisik Dewi dengan suara parau.

"Mami bisa menjelaskannya sayang mami mohon." Ucap Dewi saat ayra melepaskan pelukannya.

"Tak perlu di perjelas mi. Ayra telah mengerti semuanya. Biarkan ia bahagia dengan keluarga barunya." Ucap ayra dengan suara serak dan mata sembab. "Ayra pamit mi. Dan maaf." Lanjutnya dan langsung pergi begitu saja.

Dewi? Ia menangis meluruhkan badannya dan menelungkupkan wajahnya. Untung minimarket kali ini suasananya sepi pengunjung jadi tak banyak orang yang melihatnya. Dewi terisak hingga suara Ardo semakin membuatnya menangis.

"Mami!." Teriak Ardo panik saat melihat ibunya menangis tersedu-sedu.

"Apa yang wanita itu lakukan kepada mami?." Tanyanya emosi. Tadi saat dia di dalam mobil ia dapat melihat sang mami yang sedang berseteru dengan wanita itu hingga membuat maminya seperti ini. Ardo marah dan ingin menghampiri wanita itu namun saat melihat maminya yang terlihat rapuh ia memilih menuju sang mami. Dan meninggalkan Kiel yang berada di dalam mobil.

"Kejar di Ardo kejar dia." Ucap Dewi parau. Ardo tak mengerti apa maksudnya.

"Apa maksud mami?" Tanyanya bingung.

Ayra Story [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang