AS : 13 ❤️❤️

25.9K 1.6K 32
                                    

[SUDAH DI REVISI]

Monmaap jikalau ada typo.

Happy reading readers♡.
*****

Sudah satu Minggu Ayra bisa merasakan kebahagiaan bersama kedua orangtuanya, dan Ayra juga sempat terkejut saat ia mengetahui jika Zoya adalah Kaka sepupunya. Pantas saja ia sangat nyaman dan ia sangat bahagia saat mengetahui hal tersebut. Sudah satu Minggu pula Zoya dan Agan bermain ke rumah Mahendra hanya sekedar melepas rindu dengan Ayra, sebenarnya Mahendra sangat terganggu dengan hal tersebut kebersamaannya sedikit terusik oleh kedua ponakannya yang rese ah lebih tepatnya agan yang sangat rese. Zeta dkk juga pernah berkunjung ke rumah Mahendra untuk mengetahui keadaan Ayra. Semua berjalan lancar hanya di kediaman Dimrit yang kurang baik. Lantaran semua semakin yah sulit untuk di jelaskan.

Minggu siang ini Mahendra berniat untuk kembali ke kediaman Dimrit dengan Ayra yang kembali kepelukan mereka. Tak ada yang tau bahwa Mahendra kembali dengan Ayra. Zoya dan agan pun tak di beri tahu oleh dirinya. Mahendra juga sempat memerintah salah satu maid untuk membersihkan satu kamar yang berada di samping kamar Kayla dan Mahendra yang memang sudah di sediakan oleh mereka.

"Sudah di rapihkan semua sayang?." Tanya Mahendra pada istri tercinta

"Sudah mas. Ayra mana?." Tanya Kayla dengan bingung saat tak melihat batang hidung sang putri.

"Mungkin masih merapihkan bajunya." Jawab Mahendra berbarengan dengan handphonenya yang berdering. "Aku angkat telpon dulu." Izinnya kepada sang istri.

Kayla hanya tersenyum dan setelah itu ia berlalu ke kamar sang putri. Terlihat dari depan kamar dengan pintu yang terbuka lebar bahwa putrinya yang sedang duduk termenung di pinggir kasur. Kayla segera menghampiri Ayra ia takut anaknya kenapa-napa.

"Sayang kamu kenapa nak?." Tanya Kayla setelah dirinya mendudukan bokongnya di samping Ayra.

"Eh bunda." Kaget Ayra karena sedari tadi ia sedang melamun.

"Kenapa melamun sayang?." Tanya Kayla lembut dengan tangan yang mengelus rambut putri tercintanya.

"Aku hanya takut." Jawab Ayra dengan tatapan yang memancarkan kecemasan.

"Takut karena apa sayang?."

"Aku takut mereka tak bisa menerimaku." Ucapnya dengan pelan. Kayla yang mendengarnya hanya tersenyum. Ia mengerti mengapa anaknya bisa mengucapkan hal tersebut.

"Sayang." Ucap Kayla dengan lembut. "Dengar bunda nak." Lanjutnya dengan tangan yang merangkul bahu Ayra lembut. Ayra yang mendengarnya lantas menatap Kayla dengan tatapan teduhnya.

"Mereka pasti menerimamu sayang. Kamu yang paling di tunggu oleh mereka. Mereka selalu menantikan kamu. Bahkan mereka sempat menangis dan frustasi karena gagal menemukanmu. Sampai saat ini mereka tetap menacarimu sayang. Percaya sama bunda mereka pasti menerima kamu dengan bahagia. Ingat kamu bukan orang baru kamu bagian keluarga kami yang sempat terpisah karena kelalayan kami. Jadi jangan takut sayang. Trust me baby." Jelas Kayla dengan lembut dan tatapan meyakinkannya.

"Baiklah bunda aku akan mencoba menghilangkan ketakutan itu." Jawab Ayra berusaha meyakinkan dirinya Kayla tersenyum mendengarnya dan memeluk sang putri. Tak lama setelah itu terdengar Mahendra yang memanggil mereka karena sebentar lagi mereka akan on the way ke kediaman Dimrit (asek OTW).

Ayra Story [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang