[SUDAH DI REVISI]
Monmaap jikalau ada typo.
Happy reading readers♡.
*****Di kamar yang bernuansa abu dengan pencahayaan remang-remang. Terlihat Ardo yang masih memeluk Ayra erat tanpa sepatah kata. Saat ia membawa kabur Ayra dari keluarganya ia langsung menguncikan dirinya dan juga Ayra di kamarnya.
Sunyi. Ardo dan Ayra terdiam. Ardo yang mencoba melepaskan rasa rindunya dan Ayra bingung harus bagaimana. Ia juga sedikit deg-degan dengan posisinya saat ini, dimana Ardo yang memeluknya erat dari atas tubuhnya yang terbaring di atas kasur empuk tersebut.
"Emm ka." Cicitnya takut.
"Biarkan seperti ini dulu. Aku merindukanmu." Seolah tau apa yang akan Ayra katakan Ardo langsung menyelanya. Ia semakin memeluk Ayra erat. Dan menyelungkupkan wajahnya di celah leher jenjang dan mulus milik ayra.
"I Miss you baby." Bisiknya lembut tepat di kuping Ayra dan tak lupa kecupannya di pipi Ayra dengan lembut dan lama. Ardo melepaskan pelukan nyaman tersebut, membuat Ayra merasakan kehilangan. Ardo bangkit dari acara pelukannya. Ia menarik Ayra untuk duduk di pangkuannya. Ayra hanya menurut karena bingung harus bagaimana.Mereka sama-sama menatap kumpulan buku-buku yang sedikit berantakan.
"Ingin mendengar ceritaku sedikit?." Tanyanya tiba-tiba, membuat Ayra langsung menatapnya dari bawah.
"Cerita tentang apa?." Jawaban yang berupa pertanyaan terlontar dari mulut Ayra dengan suara lembut.
"Pertama kali aku mendengar kabar." Jawabnya dengan tangan yang mulai memeluk Ayra dari belakang. Ayra mengernyitkan dahinya bingung. Seolah tau apa yang dimaksud Ardo tersenyum.
"Kabar saat bunda melahirkan seorang bayi perempuan yang sangat cantik." Jelasnya dengan nada lembut. Ardo berbicara lembut? Jangan salah author juga bingung. Kenapa ia bisa berbicara lembut pada Ayra yang baru saja ia temui meski dulu pernah bertemu.
"Apa bayi itu aku?" Tanyanya ragu.
"Em bisa jadi." Jawab Ardo dengan jahil.
"Ko bisa jadi si." Rajuknya dengan wajah menggemaskan. Ardo tersenyum bahagia ia mengecup pipi sang adik.
"Yah bayi perempuan yang sangat cantik itu ialah kamu. Ayra Mahareen Arsyakayla Dimrit." Bisiknya di telinga Ayra. Ayra yang mendengarnya tersenyum tersipu malu dan bahagia.
"Mau kulanjutkan cerita ini?." Tanyanya seolah meminta izin.
"Yap. Aku akan mendengarkan." Jawab Ayra.
"Saat aku mendengar kabar bayi yang bunda lahirkan seorang bayi perempuan aku bahagia bukan main. Aku sangat senang. Asal kau tahu di rumah sakit aku berjingkrak kegirangan. Saat itu umurku masih 8 tahun." Ucapnya dengan sedikit jeda. Ayra yang sedari tadi mendengarkan terkekeh lucu, saat mendengar Ardo yang berjingkrak kegirangan. Ardo tersenyum melihatnya.
"Aku selalu bermain bersamamu saat itu, aku juga selalu memonopoli dirimu dari yang lain. Yah bisa di bilang aku egois sangat egois karena aku tak mau. Babyku ini bermain dengan yang lain." Lanjutnya.
"Kaka posesive terhadap diriku." Jelas Ayra dan Ardo hanya tersenyum memang benar apa yang di katakan Ayra. Sampai kini pun ia masih mempertahankan keegoisannya itu.
"Haha karena aku sayang padamu baby." Bisiknya. "Biar kulanjutkan, saat itu kita semua menghabiskan waktu bersamamu selama dua bulan di Eropa. Dan tepat umurmu akan ke tiga bulan kami berinisiatif untuk kembali ke Indonesia. Yah kau tau di situ kelalayan kami sayang. Saat kau menghilang semuanya hancur. Keluarga ini juga sedikit berubah. Tak ada kebahagiaan seperti tiga bulan lalu. Semua itu karena kami lalay dan juga teguran dari Tuhan." Jelasnya dengan tangan yang mengepal kuat saat mengingat kelalayan mereka.
Ayra yang menyadarinya menggenggam tangan Ardo yang mengepal kuat tersebut. " Sudah tak perlu di lanjutkan. Aku sudah tau semuanya ayah sudah menceritakannya. Aku mohon kepada kalian. Jangan pernah menyalahkan diri kalian. Karena memang ini sudah menjadi takdir. Dan jadikan ini pelajaran untuk kita semua." Ucapnya dengan nada lembut. Begitulah Ayra jika ia sudah nyaman dengan seseorang ia akan sangat dekat soalah olah mereka telah kenal lama.
"Terimakasih sayang karena sudah kembali." Ucap Ardo dan mengecup sudut bibir Ayra. Ayra tersenyum dan membalikkan dirinya mengahadap Ardo.
Ia menatap wajah Ardo yang nyaris sempurna dengan intens. "Terimakasih juga karena telah mencari ku dan menantikan kehadiranku selama ini my lovely brother." Ucapannya yang membuat mata Ardo berkaca-kaca. Ardo semakin terkejut saat Ayra mengecup pipinya lama jantungnya berdegup kencang. Ia bahagia bukan main. Ia selalu berdoa pada yang kuasa agar kebahagiaan ini bisa bertahan lama. Ia juga selalu berharap agar waktu tidak berputar dengan cepat. Agar ia bisa merasakan kebahagiaan dengan waktu yang sangat lama. Hanya Ayra kebahagiaannya kini hingga nanti. Ia berjanji akan hal itu. Dan setelah itu mereka tertidur dengan nyaman di kasur empuk milik Ardo dan pelukan hangat penuh cinta yang di ciptakan oleh mereka.
.....Sedangkan di tempat lain yang tempatnya lumayan jauh dari kediaman Dimrit. Terlihat seorang remaja yang termenung di atas kasur mewahnya. Remaja tersebut sedang memperhatikan foto seorang gadis kecil cantik berumur 6 tahun
Ia memperhatikan wajah gadis tersebut dengan intens. Ia tersenyum bahagia. Seorang gadis cantik yang sangat ia cintai sedari dulu. Di awal pertemuannya 9 tahun lalu, di mana ia berumur 9 tahun dan gadis tersebut berumur 6 tahun.
Yang sangat ia ingat ketika gadis tersebut menolongnya saat ia hampir terjatuh ke danau. Dan dengan sigap gadis tersebut berlari ke arahnya menarik dirinya berniat menolong. Awal pertemuannya dengan cinta pertamanya di mana saat berumur 9 tahun ia merasakan debaran jantung yang sangat menggila ketika melihat wajah cantik gadis itu. Saat 9 tahun yang lalu ia pernah bertekad untuk menjadikan gadis tersebut menjadi miliknya. Hampir setiap weekendnya ia sering bermain bersama dengan gadis itu. Sikapnya sangat berbeda ketika ia bersama gadis kecil tersebut. Jika bersama orang lain ia akan bersikap cuek dan tidak perduli. Jika dengan gadis tersebut ia akan sering tersenyum dan selalu peduli.
Hingga saat dimana ia harus berpisah dengan cintanya karena kepindahannya keluar negeri. Ia sempat berjanji kepada gadis tersebut akan kembali untuk gadis tersebut. Tapi sayang saat ia kembali gadis kecil tersebut seolah menghilang di telan bumi. Ia sempat mencari meski hasilnya nihil, ia sempat menyerah saat itu umurnya 11 tahun ia hanya terpisah 2 tahun dengan sang gadis. Ia menyerah saat itu dan selalu berharap akan di pertemukan lagi dengan gadisnya. Dan siapa sangka doanya terkabul ia di pertemukan dengan tak sengaja dan ia sangat bahagia. Ia tersenyum lembut saat menatap foto tersebut. Ia mengecupnya lama.
"you will be mine baby. I made sure it would come true. wait for the right time baby." Gumamnya dengan seringai tampan andalannya. "I love you." Lanjutnya.
Setelah itu ia menaruh foto tersebut di dalam laci. Ia segera menuju alam mimpinya. Dan ia berharap agar esok ia di pertemukan dengan gadisnya. Yah gadisnya gadis tersebut hanya miliknya!. Tekadnya dan ia berjanji akan membuktikan hal tersebut.
.
.
.
.
.
DON'T FORGET TO VOTE AND COMENT♡♡.
FOLLOW JUGA AKUN INSTAGRAM AKU : @slvinrjb_Good night 💚.
Salam dari kota hujan💙.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayra Story [TAMAT] ✓
Genç Kurgu(FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM BACA.) SUDAH DI REVISI ✓ Mengisahkan seorang gadis cantik yang sangat baik hatinya. Hingga kebaikannya selalu di manfaatkan oleh orang-orang yang kurang menyukainya. Karena mereka menganggapnya parasit. Penghalang ke...