AS : 36 ❤️❤️❤️

12.5K 812 89
                                    

Monmaap jikalau ada typo.

Happy reading readers
*****

"Ayra." Cicit orang tersebut dengan terkejut ah sangat terkejut. Ayra di buat memanas matanya saat melihat pria tersebut.

.....

Mata ayra memanas saat menatap mata sendu yang memancarkan kerinduan. Pria tersebut sama halnya kini matanya sudah berkaca-kaca.

"Apa kabar?." Lirih pria itu. Ayra mencoba memejamkan matanya hingga air matanya menetes.

"Hiks." Bukannya menjawab ayra malah terisak. Banyak orang yang menatap mereka bingung dan penasaran.

Pria tersebut langsung memeluk ayra tanpa banyak kata dan tak memperdulikan orang-orang sekitar. Untung bodyguard pria tersebut peka dan membubarkan orang-orang yang berkumpul mengerumuni ayra juga pria itu.

Ayra menangis sejadi-jadinya rasa rindu ia ungkapkan lewat air matanya. Sama halnya dengan si pria yang menangis dan mengucapkan rasa rindu yang ia tahan selama ini.

Tanpa aba-aba pria itu menggendong ayra ala koala. Dan menyuruh para bodyguard nya merapikan belanjaan ayra juga tuannya. Saat di luar supermarket bodyguard ayra terkejut saat melihat nonanya menangis di gendongan seorang pria. Saat ingin menahan pria itu bodyguard itu semakin terkejut saat mengenal siapa pria itu dan menunduk hormat. Pria itu langsung meninggalkan para bodyguard tanpa banyak kata dan membawa masuk ayra kedalam mobilnya.

Pria itu mendudukkan ayra di pangkuannya tepat di kursi pengemudi. Ia memeluk ayra erat dan tak jarang air matanya menetes.

"I Miss you so bad." Bisiknya seraya mengecup kening ayra berkali-kali.

"Me too. And sorry." Jawab ayra dengan suara serak. Karena air matanya masih menetes. Ayra mempererat pelukannya terhadap sang pria.

20 menit mereka larut dalam pelukan tersebut. Jangan lupakan acara melepas rindu dan juga air mata yang ikut serta.

"Apa yang lainnya sehat ka?." Tanya ayra kepada pria tampan itu.

"Semuanya tidak baik semenjak kamu pergi." Jawab sang pria yang membuat ayra terdiam merasa bersalah.

"Maafkan aku." Lirihnya dengan mata berkaca-kaca.

"Semua sudah berlalu. Hanya satu pintaku jangan pergi lagi untuk ketiga kalinya." Ucapan sang pria membuat ayra memeluk erat.

"Apa kabar dengan dia?." Tanya ayra dengan suara terpendam karena wajahnya yang di sandarkan di dada sang pria.

Pria itu terdiam. Ia menatap kosong kedepan dengan tangan yang memeluk erat ayra. Ia tau siapa yang di maksud ayra dengan 'dia'. Haruskah ia jujur sekarang?. Atau menunggu ayra mengetahui semuanya dengan sendirinya. Ia bingung.

"Ka kenapa Kaka diam?. Semua baik-baik sajakan?." Tanya ayra saat merasakan jika lawan bicaranya ini hanya terdiam dengan pandangan kosong.

"Ah kenapa?." Pria tersebut sedikit terkejut karena terlalu sibuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan datang.

"Dia baik-baik sajakan?." Tanya ayra lagi.

Ayra Story [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang