[SUDAH DI REVISI]
#Jangan lupa sambil denger lagu kamu dan kenangan hehe.
Monmaap jikalau ada typo:v.
Happy reading readers♡.
*****Siang ini awan mendung tak ada cahaya matahari. Suasana tersebut mendukung proses pemakaman ayra. Suara tangis kian terdengar dari orang-orang ah ralat hampir semua orang yang menangis menahan sesak kehilangan sosok ayra yang sangat baik hati meski hanya kenal selewat mereka bisa tau bagaimana sikap ayra yang sangat di senangi orang-orang.
Kayla sang bunda hanya bisa menatap kosong pada makam ayra yang kini mulai di timpah tanah merah. Tubuhnya lemas bersandar pada kursi roda yang memang di gunakanya sedari malam karena kondisinya yang drop. Matanya memerah bengkak terlihat sisa-sisa air mata yang masih mengalir. Dewi juga ane saling berpelukan menguatkan diri mereka Zeta juga zoya saling berpelukan. Para lelaki orang tua juga sahabat membantu mengubur jenazah ayra. Tak terkecuali untuk Mahameru yang hanya bisa berdiri dengan Kiel di sampingnya yang masih bingung untuk mengerti ke adaan saat ini.
"Ayra hiks." Isak Kayla semakin jadi saat makam ayra semakin tertimpah tanah ane dan Dewi menguatkan Kayla dengan memeluknya. Kayla kembali histeris. Mahendra dan yang lain yang ikut memakamkan ayra tak hentinya meneteskan air matanya.
"Putriku mbak hiks." Tangis Kayla semakin pecah.
"Ikhlaskan jangan buat dia berat untuk pergi la." Ucap ane dengan serak karena menangis.
"Kasian ayra kegelapan di dalam sana ayra putri aku mbak hiks." Racu Kayla semakin tidak jelas dan memberontak dalam dekapan ane. Hingga tubuhnya melemas karena pingsan. Ane yang sadar membiarkannya dan memeluk Kayla erat menahan sesak menjalar dalam tubuhnya.
"Ayra hiks." Isak Dewi dan langsung memeluk Malik yang baru saja selesai membantu mengubur ayra.
"Sabar sayang kita harus ikhlas." Jawab Malik dengan suara serak baju kokoh putihnya terdapat tanah merah dan memeluk Dewi erat.
Mahendra menghampiri sang isteri yang pingsan dan memeluknya erat menangis sejadi-jadinya dalam dekapan Kayla yang pingsan.
"Putri kita la hiks." Isaknya menjadi.
Semua yang melihatnya menjadi semakin terharu sedih. Para Kaka menangis dalam diam menahan sesak. Agan menatap kosong makam ayra yang kini sedang di taburi bunga setelah beberapa doa di panjatkan. Mata agan berkaca-kaca dan menangis lagi.
Satu persatu para tamu yang beselawat pergi. Tinggal keluarga ayra yang masih setia menatap makam ayra. Dalam dekapan Riel terdapat potret cantik ayra di peluk erat olehnya. "Ikhlaskan jangan membuat ayra sulit untuk pergi meninggalkan kita. Tugas kalian kini hanya perlu berdoa untuk ayra di sana." Mereka semua diam dengan tangisannya mendengar suara parau Mahameru yang berbalik pergi meninggalkan sesak di hatinya. Cucu kesayangannya cucu yang sangat di nanti oleh dirinya dan keluarganya telah pergi. Ingin memutar waktu pada saat itu namun ia sudah tidak bisa. Para orang tua mengikuti Mahameru. Dengan Kayla yang masih pingsan kini dalam gendongan Mahendra yang masih meneteskan air matanya.
Satu persatu para sahabat dan saudara ayra pergi meninggalkan agan Riel kiel juga Fariz yang masih menatap makam ayra dengan tangisannya.
"Hiks semoga aja ini mimpi. Tolong bangunin gue dari mimpi buruk ini bang hiks." Kini Riel melihat sosok rapuhnya seorang Fariz yang menangis dalam dekapannya.
"Sakit bang dia pergi hiks." Riel diam dan membalas pelukan Fariz dengan erat.
Riel mencoba kuat dan ikhlas meski sulit. "Kita harus balik kasihan ayra." Ucapnya dengan bergetar. Fariz pasrah dan mengikuti langkah Riel. Menyisakan agan juga Kiel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayra Story [TAMAT] ✓
Ficção Adolescente(FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM BACA.) SUDAH DI REVISI ✓ Mengisahkan seorang gadis cantik yang sangat baik hatinya. Hingga kebaikannya selalu di manfaatkan oleh orang-orang yang kurang menyukainya. Karena mereka menganggapnya parasit. Penghalang ke...