Jenguk Fiona

50 4 0
                                    

Thania saat ini sedang mengisi waktu istirahatnya di kantin bersama teman - temannya. Pandangannya menyapu seluruh isi kantin untuk mencari seseorang. Ia bingung karena tidak melihat Fiona setelah kejadian kemarin.

"Nyari siapa lo?" tanya Aliya.

Thania melanjutkan kegiatan makannya yang sempat tertunda.

"Eng-enggak kok."

Tiba - tiba saja Nathan dan Adrian datang dari arah pintu kantin. Mereka berjalan beriringan menuju meja Thania.

"Geser dikit neng," pinta Adrian kepada Aliya.

Aliya segera menggeser sedikit tubuhnya agar Adrian bisa duduk di sampingnya.

"Geser dikit dong," ucap Nathan.

Sebuah ide terlintas pada otak Thania.

"Gak mau. Duduk aja di tempat lain," balas Thania dengan nada jutek.

Nathan memutar bola matanya. Ia tahu bahwa Thania sedang menjahilinya. Ia langsung mendekatkan wajahnya pada gadis itu.

"Geser dikit sayang," ucap Nathan dengan lembut.

Thania seketika membeku di tempat. Mulutnya berhenti mengunyah. Nathan berhasil membuat pipinya merah seperti tomat.

"Iy-iya duduk aja," jawab Thania dengan gagap.

Nathan tersenyum manis padanya.

"Aduh ada baygon gak sih! Digigit nyamuk gue dari tadi!" ucap Karin sambil menggaruk garuk tangannya.

"Bilang aja lo sirik kan, Rin. Makanya jangan jomlo kelamaan," ucap Aliya.

Karin memberikan tatapan tajam pada temannya itu.

"Lo sekali ngomong nusuk banget!"

Aliya tak membalasnya. Ia memilih memakan makanannya yang tinggal sisa setengah.


BRAKKK


Suara gebrakan membuat semua orang yang ada di meja itu terkejut. Mereka mencari siapa pelakunya. Dan benar dugaan mereka, orang itu adalah Bara.

"Kenapa sih, Ra? Dateng - dateng main gebrak meja," omel Nathan.

Bara tak menghiraukan omelan Nathan. Ia masih sibuk mengatur nafasnya yang tersengal sengal.

"Kalian tau enggak?" tanya Bara.

"Enggak," jawab mereka bersamaan.

"Fiona kecelakaan!" serunya.

Seketika semua membuka mulutnya, tanda terkejut. Termasuk Thania, gadis itu mencerna perkataan Bara dengan baik - baik.

"Jangan bercanda deh lo. Gak lucu tau," ucap Adrian.

"Gue serius, Rian. Tadi guru di kelas gue bilang kalok Fiona sekarang di rawat di rumah sakit," jelas Bara.

"Bagus deh kalok kayak gitu." Nathan tersenyum sinis.

Thania menatap laki - laki yang duduk di sampingnya itu.

"Gak boleh kayak gitu, Than."

"Terus kita mau ngapain sekarang?" tanya Aliya.

Thania berpikir sebentar.

"Pulang sekolah kita jenguk aja gimana?" saran Thania.

"Lo serius mau jenguk? Dia udah jahat banget sama lo, Nia." Karin tak habis pikir dengan isi pikiran Thania.

"Gue tau kok. Tapi dia juga temen kita, udah jadi kewajiban kalok ada temen yang sakit kita harus jenguk."

Thania menjelaskan semua pada teman - temannya. Ia memberi tahu bahwa kita semua tidak boleh bersikap buruk kepada seseorang. Meskipun orang itu telah berbuat buruk pada kita.

NathaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang