Ketemu Camer

62 6 0
                                    

Seburuk apapun dirimu, jika aku telah jatuh cinta padamu maka kamu akan terlihat sempurna di mataku

.
.
.
.

Hari yang Nathan tunggu datang juga. Malam ini gadisnya akan datang ke rumahnya. Ia tidak sabar akan menjemput Thania nanti malam.

Nathan merasa gugup. Sedari tadi ia berjalan mondar mandir seperti setriakaan. Ia terus saja mengecek jam yang terpasang pada dinding kamarnya itu.

"Masih ada waktu tujuh jam lagi," gumam Nathan.

Ia bingung harus memperkenalkan Thania seperti apa nanti di hadapan kakak dan papanya. Jujur, Nathan baru pertama kali mengajak seorang gadis berkenalan kepada keluarganya.

Dulu saat Nathan menyukai seseorang, ia tidak berani mengatakannya kepada kakak atau pun papanya. Menurutnya, itu hanyalah cinta monyet yang biasa anak - anak rasakan saat masih duduk di bangku sekolah.

Entah kenapa saat pertama mengenal Thania, ia merasa ada sesuatu berbeda dari gadis itu. Thania berbeda dari gadis yang lain. Saat semua gadis berbondong bondong berusaha menarik perhatiannya, Thania malah sebaliknya. Di saat semua gadis menyukai Nathan, Thania malah membencinya.

Namun itu dulu, sekarang ia berhasil meluluhkan hati Thania. Ia akan menjaganya dengan sangat baik. Ia tidak mau mengecewakannya. Ahh, semua itu membuat Nathan menyembunyikan wajahnya pada bantal. Ia merasa malu karena bisa jatuh cinta sedalam ini terhadap seorang wanita.

"Kamu udah buat aku jadi bucin Thania!" teriak Nathan.


***

Thania pusing sendiri karena bingung memilih pakaian yang bagus dan cocok ia kenakan saat bertamu ke rumah Nathan malam nanti. Semua pakaian yang ada di lemarinya ia keluarkan begitu saja. Namun, tidak ada satupun yang ia rasa cocok di pakai malam ini.

"Rugi juga gue punya banyak baju tapi gak ada yang cocok di pake malem ini."

Ia menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur. Seketika ia teringat bahwa kakaknya pernah membelikannya pakaian bulan lalu. Dan itu masih tersimpan di kantong belanja. Baju itu sama sekali belum tersentuh oleh Thania. Bahkan label harganya masih melekat di sana.

"Nahh, cocok nih."

Thania tersenyum menghadap kaca saat menemukan baju yang cocok untuk dipakainya malam ini. Saat Ia membalikan badannya, Thania terkejut saat melihat keadaan kamarnya terlihat seperti kapal pecah.

"Capek sendiri kan gue beresin ni semua."

Thania membereskan semua baju bajunya yang berserakan. Setelah selesai, ia memutuskan untuk mengambil handuk lalu memasuki kamar mandi. Ia mempunyai waktu sekitar tiga jam sebelum Nathan menjemputnya.


***

Nathan sudah sampai di depan rumah Thania. Saat ini ia sedang bersender pada mobilnya sembari menunggu Thania. Ia sudah memikirkan dengan baik bagaimana memperkenalkan Thania kepada keluarganya nanti.

Tidak lama menunggu, Nathan tiba - tiba di buat tercengang saat melihat seorang gadis yang datang menghampirinya.

Gadis itu tak lain adalah Thania. Malam ini Thania menggunakan dress berwarna hitam dengan tas berwarna merah yang berada di tangannya. Gadis itu memberikan senyum terbaiknya kepada Nathan.

"Kenapa liatin aku kayak gitu? Dandanan aku menor ya?" tanya Thania yang melihat Nathan sedari tadi terus menerus memandangnya.

"Kamu cantik."

NathaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang