Pasangan Baru?

98 8 5
                                    

"Bilang aja lo suka naik motor biar bisa meluk gue kan?" - Nathan Barakya
.
.
.
.

Pagi ini, Thania sedang berkutat di dapur membuat sarapan untuk dirinya dan juga Nathan. Selama dua minggu kedepan, Thania hanya bersama pembantu rumah tangga di rumahnya. Mama dan kakaknya sedang pergi ke Singapore untuk menghadiri acara kliennya.

Setelah selesai membuat sarapan, Thania berjalan menuju kamar untuk mengambil handphone nya yang tertinggal. Ia berniat untuk menelpon Nathan mengingatkan agar ia tidak telat menjemput Thania di rumahnya.

Sesuai permintaan sang mama, selama dua minggu kedepan Nathan akan mengantar jemputnya. Thania tak bisa menolak permintaan dari sang mama karena prinsip dia dari dulu itu adalah 'tidak ada kata tidak untuk mama' karena surga itu ada di bawah telapak kaki ibu.

Oke back to the topic

Thania menghidupkan hpnya kemudian mencari kontak yang bernama Nathan. Setelah menemukannya, ia langsung memencetnya dan mengarahkan handphone itu ke telinganya.

"Halo, Nathan"

"Morning princess" sapa Nathan dari seberang sana. Thania yang mendengar ucapan Nathan hanya memutar bola matanya malas.

"Lo di mana? Cepetan jemput gue lagi bentar udah mau bel sekolah nih"

"Ini gue udah di rumah lo"

"Hah?"

"Cepet turun ke bawah gue lagi di dapur"

Tanpa banyak basa - basi, Thania langsung beranjak pergi ke bawah untuk mengecek keberadaan Nathan. Dan benar saja, anak itu sedang memakan roti dan meminum susu hangat yang telah di buat oleh Thania tadi.

Thania langsung merebut susu hangat tersebut dari tangan Nathan dengan kasar.

"Susunya buat gue enak aja main ngmbil aja. Untuk lo cuma roti doang," jelas Thania.

"Lah, kok gitu? Gue kan pengen minum juga," ucap Nathan.

"Lo mau minum?" tanya Thania, "tu minum aja air kobokan sana." Thania tertawa kecang setelah berhasil mengerjain Nathan. Ia pun kembali meminum susunya sampai habis.

"Susunya hangat ya?" tanya Nathan dengan mata yang tak berhenti mengawasi gerak gerik Thania.

"Emang kenapa?" tanya Thania.

"Susunya hangat, sehangat tatapan kamu," goda Nathan.

Thania membulatkan matanya. Apakah benar orang yang ada di hadapannya sekarang ini Nathan? Kenapa sikapnya sangat aneh. Yang pertama dia dateng pagi sekali ke rumah Thania yang biasanya selalu telat datang ke sekolah. Yang kedua, kenapa dia tiba - tiba ngegombalin Thania?

Karena kesal, Thania mengambil selembar roti kemudian mengarahkan ke mulut Nathan. Ingin sekali rasanya ia menyumpal mulut Nathan dengan roti itu.

"Lagi sekali lo ngomong gue sumpel mulut lo pake roti ini," ancam Thania.

"Yaelah gue kira lo bakal luluh di godain sama gue. Mungkin cewek lain bakalan seneng kalok di godain sama gue. Lo beda banget sama cewek yang biasa gue temui di sekolah, nia," Nathan kecewa karena tidak berhasil menggoda Thania.

"Yaiyalah gue beda sama mereka. Emak sama bapaknya aja beda," Jawab Thania.

Thania bangkit dari tempat duduknya berniat untuk mencuci piring kotor.

Setelah selesai, Thania berjalan menuju kamarnya yang di lantai dua untuk mengambil tasnya. Namun, saat melewati Nathan ia menghentikan langkahnya kemudian mendekatkan wajahnya ke telinga Nathan berniat untuk membisikan sesuatu.

NathaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang