Perasaan Yang Sebenarnya

61 5 0
                                    

"Gue mau kita selesaiin pacaran pura - pura ini," - Nathan Barakya

.
.
.
.


Hari semakin gelap, malam ini mereka semua berencana untuk barbeque di halaman dekat kolam renang. Nathan, Adrian dan Bara sibuk mempersiapkan alat - alat untuk memanggang. Sedangkan Thania, Karin dan Aliya sibuk mengambil daging dan juga jagung yang sudah mereka bawa.


Setelah semuanya siap, mereka pun memulai acaranya. Adrian mulai membakar semua daging dan juga jagung. Nathan memainkan gitarnya yang sengaja ia bawa khusus untuk hari ini. Sedangkan Bara? Laki - laki itu sibuk memakan makanan yang sudah di masak oleh Adrian.

"Ra, gantiin gue dong, capek nih gue dari tadi," kata Adrian.

"Gak mau gue lagi sibuk ni," tolak Bara tanpa berpikir.

"Sok sibuk lo, dari tadi juga main nyomot aja. Jangan di habisin, yang lain biar kebagian juga," tegur Adrian.

"Iya - iya. Gue baru makan dikit doang kok," jawab Bara.

"Mana ada dikit pinter! Setiap dagingnya mateng langsung lo makan!" ketus Adrian.

"Udah lo diem aja. Lanjutin tu---"

Bara menjeda ucapannya saat menangkap sosok Karin melintas di hadapannya. Gadis itu sedang membawa nampan berisi minuman dingin. Dan menurut Bara kecantikan Karin bertambah berkali kali lipat saat itu.

Adrian bingung karena Bara seketika terdiam. Ia pun memutuskan mengikuti arah pandang Bara yang ternyata tertuju pada Karin. Adrian langsung menggelengkan kepala melihat sikap temannya itu.

"Cewek lewat dikit aja di liatin sampe ke ubun - ubunnya," sindir Adrian. Bara pun sadar bahwa Adrian menyindirnya.

"Diem di sini gue mau nyamperin Karin," suruh Bara.

Iapun langsung berjalan mendekati Karin yang sedang berjalan melewati kolam renang.

"Rin, sini bawa nampannya biar gue aja yang bawa," usul Bara.

"Gak usah! Gue bisa sendiri," ketus Karin.

"Gak usah malu - malu kambing sama gue. Udah cepetan sini gue bawain."

Bara memaksa Karin agar bisa mengambil nampan yang berisi minuman itu. Hal tersebut memicu perdebatan yang membuat seluruh pandangan tertuju pada mereka berdua.

"Kenapa tuh si Bara?" tanya Aliya yang langsung duduk di samping Adrian.

"Biasa lah tuh anak, godain Karin mulu," jawab Adrian dengan senyuman manisnya.

"Jangan senyum - senyum, nanti dagingnya gosong," saran Aliya yang pipinya mulai merona.

"Iya - iya. Aku tau pasti kamu gak tahan kan liat aku senyum," ucap Adrian dengan pedenya. Aliya cepat - cepat memalingkan wajahnya.

"Apaan sih. Pede banget ja--"

Ucapan Aliya terhenti karena mendengar suara teriakan keras dari Karin.

"GUE UDAH BILANG JANGAN YA JANGAN,"

BYURRRR

Karin tidak sengaja mendorong Bara sampai membuat laki - laki itu jatuh ke kolam renang. Mau bagaimana lagi, ia sudah sangat kesal dengan sikap Bara yang selalu mengganggunya.

Nathan, Thania, Adrian dan juga Aliya bangkit dari tempat duduknya untuk melihat kondisi Bara saat ini.

"Than, Bara kok gak nongol - nonglo dari bawah sana?" tanya Thania yang mulai panik, "apa jangan - jangan dia me---"

NathaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang