TERBONGKAR

67 4 0
                                    

Thania sudah menceritakan semuanya pada Nathan. Tentang bagaimana keadaan Fiona, sampai bagian yang Fiona ingat sebelum terjadinya kecelakaan. Fiona mengatakan bahwa ia di tabrak dan sebelum itu ia melihat plat mobil yang mengikutinya.

Tentu saja hal itu membuat Nathan marah. Sebab, ia tahu siapa yang memiliki plat mobil yang bertuliskan B 373 EL itu. Nathan menghampiri orang yang sudah menabrak Fiona sampai membuat mobilnya rusak parah.


BRAKKK!!!

Nathan mendobrak pintu kelas dengan kasar sehingga membuat seluruh siswa yang berada di sana terkejut bukan main. Nathan datang dengan napas yang menggebu gebu. Ia menatap satu persatu siswa yang disana untuk mencari keberadaan orang itu.

"Di mana Daniel!" suara Nathan mulai meninggi.

Tak ada sahutan dari siswa yang berada di sana. Mereka semua ketakutan melihat Nathan saat ini.

"Gue bilang di mana Daniel!" kali ini Nathan bertanya sambil memukul pintu.

"Ngapain nyari gue?!" sahut seseorang dari belakang Nathan.

Nathan membalikan badannya. Ia tersenyum miring saat melihat orang yang ia cari-cari menghampirinya.

Tanpa banyak berbicara Nathan langsung saja menyeret Daniel untuk menjauh dari kelasnya. Ia tidak ingin bertengkar di depan para siswa lainnya. Nathan memutuskan untuk membawa Daniel ke taman belakang sekolah.

***

Thania dan teman-temannya kini sedang menikmati makanan yang baru saja ia pesan di kantin. Perutnya saat ini keroncongan karena tadi ia belum sempat sarapan.

"THANIA!"

Teriakan dari seseorang membuat ia mengurungkan niat untuk memakan baksonya. Ia menoleh dan mendapati Bara sedang berlari ke arahnya.

"Ada apa, Ra?" kening Thania berkerut.

"Itu Si Nathan," ucap Bara dengan napas tidak teratur.

"Nathan kenapa, Ra?"

"Dia berantem di taman belakang sekolah sama Daniel!" beber Bara.

Saat itu juga Thania terkejut. Sudah ia duga Nathan akan melakukan itu pada Daniel. Tanpa banyak basa basi, Thania langsung saja meninggalkan kantin untuk menghampiri Nathan. Rasa laparnya telah hilang saat mengetahui apa yang Nathan perbuat.

"Kenapa Nathan bisa berantem sama Daniel?" tanya Karin pada Bara.

"Mana gue tau?"

Karin memutar bola matanya. Rasanya ia percuma saja bertanya kepada Bara.

"Ngapain lo nyomot makanan Thania," protes Aliya.

"Gue laper. Nanti ngebela Nathan harus butuh tenaga yang extra."

"Dasar pecinta geratisan!"


***

"Cowok brengsek!" Nathan melayangkan satu pukulan keras pada Daniel.

Daniel tersungkur di tanah dan mengeluarkan darah segar pada ujung bibirnya. Saat ini hanya mereka dan juga Adrian yang berada di taman belakang sekolah. Nathan memilih taman karena hanya itulah tempat yang paling jarang dikunjungi oleh siswa dan siswi SMA Tri Bhuwana.

"Belum cukup lo jahatin gue!" amarah Nathan semakin bertambah.

Adrian tidak membantunya. Ia hanya memilih diam dan membiarkan saja Nathan memberikan Daniel pelajaran.

"Udah berapa kali gue bilang sama lo. Urusan kita jangan bawa-bawa orang lain!"

"Termasuk Fiona!"

NathaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang