Saat ini, aku tidak merasakan aliran manaku yang tidak beraturan seperti kemarin.
Faktanya, ini tidak seperti biasanya aku menggunakan sihir kecil. Tapi beberapa hari lalu, Lucas benar-benar membuat kekacauan.
Ngomong-ngomong, Sekarang Ijekiel sepertinya berlari kearahku. Apakah dia datang untuk melihat Jannete?
"Kenapa princess berjalan sendirian di istana? kenapa kamu berdarah lagi?"
Dia berhenti berbicara padaku saat melihat darah ditanganku dan sekitar mulutku. Oh, apakah Athanasia menjadi sosok yang rapuh disini?
"Aku baik-baik saja, jadi jangan khawatir."
Aku mengatakan pada Ijekiel saat melihat raut khawatirnya.
Aku harus pergi ke penyihir istana untuk menyembuhkannya, jaraknya dekat dan kondisiku lebih baik dibanding tadi, jadi aku pikir aku bisa jalan sendiri.
Disamping itu, Ijekiel disini sulit untuk membuat kesepakatan.
"Sebentar,"
Tiba-tiba, Ijekiel datang mendekat.
Lalu, apakah kamu memberikanku pelukan? Saat aku membuka mulut dalam rasa malu, dia berkata,
"Aku tidak dapat meninggalkan seseorang yang memiliki riwayat seperti ini. Kumohon, biarkan aku menemanimu."
Disini, Ijekiel memberikanku perlakuan secara privat.
Kata-katanya sangat sopan, tapi tidak ada emosi yang tercampur.
Ngomong-ngomong, Ijekiel di dunia ini adalah pemeran utama pria di dalam novel. Ijekiel yang memiliki ending bahagia bersama Jannete, jadi itu biasa jika dia bersikap lembut.
Setelah berpikir selama beberapa saat, aku memilih untuk tidak menolak permintaan Ijekiel.
"Terimakasih, tuan Alphaeus."
Saat itu, seperti Ijekiel, membawaku dalam lengannya, berhenti selama beberapa saat.
Terkadang, mata emasnya, dengan sinar yang misterius, melihat kearahku.
Mungkin, itu hanya kebetulan saat matanya bertemu dengan mataku. Sekarang Ijekiel mengangkan kepalanya lagi dan bergerak dalam diam, memelukku.
Aku merasa tidak nyaman dengan keheningan ini.
Jadi kami berjalan dengan cepat ke arah menara dimana tempat penyihir kerajaan berada.
***
"Kamu untah darah lagi. Kamu terlihat lebih baik sekarang."
Malam ini, aku terkejut karena Claude datang melihatku.
Aku terkejut melihat dia datang ke Istana Ruby seorang diri.
Aku bukanlah satu-satunya yang terkejut, tapi semua pelayan di Istana Ruby juga terkejut.
Ini adalah kunjungan yang tidak direncakanan, Istana Ruby dengan cepat menjadi berisik.
"Oh, papa. Apa yang membawamu ke istanaku?"
Aku membenahi baju tidurku malu. Lily mendorongku ke tempat tidur lebih awal saat dia tahu aku muntah darah yang kedua kali hari ini.
Apakah kamu khawatir pada Athanasia? dia sepertinya tidak khawatir dengan putrinya, tapi dia sakit sampai muntah darah, itu menggangguku.
"Aku datang karena permintaan Jannete. Aku akan pergi secepatnya, jadi tidak perlu ada perubahan."
Saat aku mendengar suara Claude di sekitar orang-orang disini, membuatku menjadi dingin padanya.
Mungkin Jannete melakukan sesuatu yang baik seperti putri malaikat. Melihat bagaimana dia mendorong ketidaktertarikan Claude, tidak peduli aku muntah darah atau tidak, dia datang ke Istana Ruby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Side Story 2 : Lovely Princess World [Suddenly, I Became A Princess]
Non-FictionBUKAN FANFICTION! Side Story Suddenly, I Became A Princess Translet pertama pake gugel, cuma karena bahasanya amburadul, jadi diterjemahin sendiri. Mangkannya ngga 100% sama bahasanya kayak novel, ada yang ditambah, diubah, atau dikurangi kata-katan...