Part 17

3.6K 363 25
                                    

Tapi sesaat setelahnya yang menyentuh tubuhku adalah sesuatu yang terasa manis, bukan tekstur dari sofa yang lembut. Ijekiel yang datang ke sampingku membawa tubuhku dalam dekapannya.

"Hey! apa yang sudah terjadi?"

Setelah itu, aku mendengar suara berisik dari depan pintu.

Aku berkeringat dingin. Ugh, aku pasti dalam masalah! orang seperti apa yang membuat masalah pada saat pesta? apakah mereka pergi dan mengatakan pada orang lain bahwa aku yang melakukannya?

Ugh, jika Ijekiel tidak datang tiba-tiba, dia pasti akan menutup mulutnya rapat-rapat.

"Oh, tuan muda Alphaeus. Apa yang terjadi di ruang tunggu? ah, apakah dia princess Athanasia?"

Saat namaku disebut dalam keramaian, aku berdecak tanpa menyadarinya.

Apakah dia akan mengatakan pada mereka? apakah dia akan mengatakan bahwa aku adalah orang yang membuat kekacauan ini?

Aku sangat gugup, jadi aku memejamkan mataku dengan kuat seperti orang pingsan. Hm.. bukankah ini terlalu halus untuk pingsan? hey, katakan sesuatu. aku dapat melihat tatapanmu pada wajahku, tapi aku merasa tidak nyaman karena aku terdiam.

Mungkin dia mengerti aku, dan secepatnya aku mendengar suara Ijekiel di atas kepalaku.

"Saat aku datang dengan princess, ini sudah seperti ini. Princess Athanasia terkejut dan pingsan. Jadi aku akan membawanya kembali secepatnya."

Oh, Ijekiel memilih seakan dia tidak tahu.

Aku merasa sedikit lega mendengarnya. Itu karena aku tau kata-kata Ijekiel memiliki lebih besar kepercayaan daripada orang tadi.

Namun, seperti kebiasaan Athanasia, ini sulit untuk mempercayai bahwa aku mengggunakan mana untuk memukul seseorang dengan bunga.

Ijekiel mengambil langkah meninggalkan orang-orang yang berada disini, dia membawaku dalam lengannya dan pergi.

Menyadari suara berisik dan suara tenang dari musik yang mengalun ditelingaku, dia seperti menyebrangi aula acara.

Langkah Ijekiel tidak pernah pelan, secepatnya kami telah keluar dari aula pesta dengan aman.

Setelah beberapa saat, perlahan aku membuka mataku karena aku merasakan hawa dingin dipipiku.

"Tuan muda Alphaeus, tolong turunkan aku."

Sepertinya tidak ada orang disekitar karena suasananya sangat sunyi.

"Kamu tahu aku tidak pingsan."

Aku berkata dengan tersedat, seperti aku ingin bersembunyi di dalam lubang tikus.

"Masih ada orang di belakang. Kenapa kamu tidak bertindak sedikit lebih lama?"

Ijekiel berkata dengan suara tenang, seperti dia telah menebak bahwa aku tidak pingsan.

Ah, aku benar-benar butuh lubang tikus di depan mataku.

Aku mengambil sarannya, memejamkan mata dan menggenggam tanganku lebih kencang.

Tidak, sebenarnya aku merasa malu saat melihat wajahnya.

Maafkan aku princess Athanasia. Aku menghancurkan karaktermu. Aku, aku benar-benar tidak bermaksud. Ini benar bahwa aku tidak memiliki pilihan lain jika aku tidak dapat menggunakan sihir manipulasi ingatan.

Lalu aku seperti mengubur diriku hingga ke dasar, aku mendengar suara rendah dari atas kepalaku.

"Aku menyadari bahwa princess Athanasia bukanlah gadis rapuh seperti yang aku pikirkan."

Side Story 2 : Lovely Princess World [Suddenly, I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang