Part 21

3.2K 358 66
                                    

Lalu, Ijekiel yang menatap wajahku selama beberapa saat membuka mulutnya.

"Princess Athanasia tidak terlihat baik. kenapa kamu tidak kembali ke istana Ruby sekarang dan beristirahat?"

Hah? tidakkan aku terlihat baik? aku mempermainkan tuan putih selama beberapa saat dan dia merasa sedikit lesu sekarang. Apa yang kamu katakana? tidakkah kamu tahu aku tidak mau pergi ke istana emerald dan memerlukan bantuan?

"Aku akan mengantarnya ke istana ruby."

Aku pikir itu ide yang baik.

Felix khawatir jika aku tidak merasa baik, dan dia berjanji akan melakukanya lain waktu dengan nada penuh penyesalan dan tuan putih mengatakan pada Ijekiel dengan wajah yang sepertinya menyuruhku untuk pergi lebih cepat.

Jadi aku berjalan dengannya ke istana ruby.

***

Ijekiel melihat ke bawah ke orang yang berjalan disampingnya.

Lalu wajah Athanasia yang menatapnya dari samping datang dipandangannya.

Tidak lama setelah dia muntah darah dua kali dihadapannya, dia sepertinya sudah kembali sehat.

Kebalikannya, dibandingkan dengan wajah pucatnya saat di acara, warna dari wajahnya sudah lebih baik, jadi dia tanpa sadar menggerakkan kepalanya.

Sebenarnya, princess Athanasia sekarang memiliki tatapan dinging yang aneh. Ijekiel mengingat apa yang terjadi beberapa saat lalu dan membuat ekspresi aneh beberapa saat lalu.

Ini pertama kalinya ayahnya, Duke Alphaeus merasa frustasi di hadapan princess Athanasia.

Menurut opini Ijekiel, princess Athanasia tidak benar-benar sakit karena perkataan ayahnya. Apakah ini terlalu berlebihkan untuk mengatakan bahwa dia mencoba menyerang ayahnya beberapa saat lalu?

"Tuan Muda Alphaeus,"

Tentu saja, ini tidaklah terlalu buruk bahwa yang memulai insiden ini adalah statement dari ayahnya.

"Aku tidak berpikir untuk pergi ke istana ruby bersama, jadi kenapa kita tidak berpisah saja sekarang?"

Saat ini, Athanasia menatap Ijekiel dan memberikan pilihan. Ijekiel melirikkan matanya ke samping,

Princess Athanasia tidak terlihat nyaman bersamanya. Itu tidak mengubah apapun.

Dalam pandangan Ijekiel, Athanasia menggigit bibirnya seakan ingin mengatakan sesuatu yang lain.

Setelah beberapa saat menyadari Ijekiel tidak berhenti melangkah, dia tidak lagi mencoba untuk mempersuasinya.

"Ini seperti terakhir kali, dan terimakasih telah menjagaku."

Setelah itu, Ijekiel seperti merasakan sesuatu yang aneh, yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

"Terimakasih, tuan muda Alphaeus."

'Maafkan aku mengganggu tuan muda Aphaeus.'

Ini sesuatu yang aneh.

Dia yakin princess Athanasia yang dia temui adalah orang yang sama. Kenapa dia merasakan ketidaksesuaian?

Dengan bantuannya, aku tidak dapat menjelaskan apa yang ingin aku katakana mengenai Athanasia yang berlawanan. Yang berkata 'terimakasih', dan Athanasia yang mengatakan 'maaf'.

Cahaya yang terang tiba-tiba ada dalam mata Ijekiel.

Princess Athanasia menatap kearahnya. Dibawah cahaya matahari, mata permata dan rambut pirang platinum yang berkibar tertangkap matanya.

Side Story 2 : Lovely Princess World [Suddenly, I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang