Part 8

3.8K 435 94
                                    

Namun, itu hanya pemikiran yang aku pikirkan saat itu. Perlahan aku merasa hati nuraniku terpukul dan mulai terkedali.

Uh, Ya... sebenarnya, lucas sedikit liar. Tapi itu karena dia sedikit lebih baik untukku.

"Oh, apa yang harus aku lakukan?"

Tiba-tiba kepalaku sakit, jadi aku memegang kepalaku.

Aku harus membawa princess Athanasia kembali dari tempat dimana Lucas menculiknya.

Jika aku tahu ini akan terjadi, apakah aku hanya harus berjalan ke tempat dimana Lucas mengundangku untuk pergi ke menara hitam kemarin?

Lalu aku tidak akan melakukan sesuatu yang gila.

Dan aku tidak tahu dimana dia sekarang, jadi seharusnya aku tidak perlu merasa sakit kepala seperti sekarang.

Dan satu lagi. Kenapa di dunia ini sihirku tidak bekerja pada Lucas?

Saat aku berpikir tentang apa yang terjadi baru-baru ini, tiba-tiba aku merasakan sakit diperutku. Jadi aku mengangkat tangan untuk mengusap dada dan perutku.

Aku seperti merasakan manaku pecah dan berhamburan keluar. Aku memuntahkan darah.

Tapi ini sedikit lebih tidak sakit dibanding saat aku hampir menyebrangi jembatan kematian saat manaku tereksploitasi dulu.

Kemarin, Lucas juga mengalami serangan yang sama saat menggunakan sihir untuk menyerangku kan?

Sepertinya kejadian hari ini dan kemarin saling berhubungan, tapi aku tidak mengerti itu karena apa.

Ngomong-ngomong, hari ini adalah hari ketiga sejak aku datang kesini.

Tiba-tiba aku merasakan kekosongan dan tertawa. Aku pikir banyak yang telah terjadi, tapi ini baru tiga hari.

Tapi jika waktu berlalu dengan cara yang sama seperti di duniaku, tiga hari bukanlah waktu yang sebentar.

Aku melihat sekitar ruangan Istana Ruby dan khawatir dengan masa depan.

"Yang Mulia, princess Athanasia sudah sadar."

"Begitukah?"

Claude bereaksi dengan santai dengan pernyataan Felix.

"Apakah kamu memiliki keinginan untuk berhenti di Istana Ruby lagi? kamu tidak pernah berbicara padanya saat dia sakit."

"Itu cukup saat aku mendengarnya sadar, aku tidak sedang lenggang."

Tetap mendengarkan pada suaranya yang dingin, Felix mengatakan, 'seperti yang telah aku duga, aku terkejut melihat Claude mengunjungi Istana Ruby.'

Yang Mulia tetap dingin terhadap princess Athanasia.

"Jika kamu tidak memiliki apapun untuk dikatakan, keluarlah."

Felix menundukkan tubuhnya sebelum pergi dari kantor Claude.

Setelah itu, Claude dalam diam membaca kertas di atas meja di ruangan yang sunyi.

Namun, setelah beberapa saat, matanya berhenti tiba-tiba.

Kemunculan Athanasia, yang pingsan karena keakitan karena muntah darah di taman bunga, terasa aneh dipikirannya.

Saat dia berpikir mengenai Athanasia, atau melihat wajah Athanasia sejak tarakhir dia melihatnya, kepalanya terasa sakit tiba-tiba.

Tok Tok

Lalu, ketukkan puntu terdengar dari depan pintu.

"Papa,"

Itu suara Jannete.

"Masuk,"

Secepat saat Claude mengizinkan, pintu terbuka. Jannete masuk ke dalam ruang kerja, menatap wajah Claude dan berkata,

Side Story 2 : Lovely Princess World [Suddenly, I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang