5| House drum

9K 1.4K 327
                                    

"Sudah kudugong! Pasti serangan kek gitu gak bakal mempan!" Keluh (Y/n) ditengah tengah pertarungan. Dirinya sempat berkali-kali ambruk akibat serangan maut Akaza.

Akaza mulai mendekati (Y/n) yang tepar di belakang sana. "Jadi, bagaimana? Mau menyerah dan menjadi iblis? Kau tak mungkin bertahan sementara matahari masih lama terbitnya, kan?"

(Y/n) yang masih rebahan di tanah menatapnya dengan tatapan tak peduli. "Mau sampai kapan kau bertanya padaku? Sampai zamannya bola basket bisa terbang juga aku takkan menerimanya."

"Hei, jangan membuatku harus membunuh seorang perempuan."

"Bunuh saja. Itupun jika kau bisa." Ia terus memanas-manasinya, mulai berani mengerjai musuh yang berbahaya.

Akaza yang mulai merasa kesal pun melayangkan tinjunya. Namun, saat serangan Akaza hampir mengenai (Y/n), tiba tiba dia menghilang karena dijemput malaikat maut.g, maksudnya dijemput mba biwa alias Nakime.

Loh? Emang ada iblis bulan yang mokad?
Gak kan? Jadi Positip thinking aja mungkin para uppermoon mau gajian:)

"Hah? Mana tu bola basket??" Tanya
(Y/n) celingak celinguk.

"Au ah yang penting aku selamat."
Ia akhirnya bisa bernafas lega. Lalu menyenderkan dirinya di pohon.

"Parah, aku kacau sekali! Apa harus pergi ke penginapan wisteria atau apalah itu?"
Tanyanya pada diri sendiri. Jadi kek orang kenapa tau tuh ngomong sendiri.

'karena aku baik dan kasihan pada mu, biar lukamu ku sembuhkan dan staminamu ku pulihkan~' ujar Kiri sang ibu peri/g.

'Waw canggih!!' seru (Y/n) kagum. Dan tubuhnya nampak mengeluarkan cahaya, lalu lukanya pun perlahan menutup.

•••

Sudah cukup lama semenjak pertarungannya dengan sang iblis bulan atas tiga. Keseharian (Y/n) setelah itu masih seperti biasa, menjalankan misi, makan, tidur.

Jika terluka parah, ia akan pulang dan Kiri mengobatinya. Selama itu ia belum berpapasan dengan hashira, apalagi ketemu Oyakata-sama. Berharap saja sebentar lagi ada keajaiban.

Ngomong-ngomong, sepertinya sekarang Tanjiro sudah selesai dengan seleksinya. Pun dengan Zenitsu dan yang lainnya.

Nah, mari berharap juga agar punya kesempatan untuk bertemu mereka.

Crash!

Itu tebasan terakhir pada seiblis iblis yang menjadi target (Y/n) kali ini. Lawannya itu cukup sulit. Tapi jangan remehkan pemburu iblis yang pernah by one dengan Akaza di misi pertamanya, bro.

"YES AKHIRNYA BISA ISTIRAHAT!!"

"SELATAN TENGGARA!! CEPAT KE LOKASI SELANJUTNYA!!" Sang gagak tiba-tiba memerintah dengan suara merdunya.

"BISA GAK?!" (Y/n) menghentikan niat protesnya. "Selatan tenggara?? Hemmm? Oh, jangan jangan..."

Gadis itu langsung ngacir ke lokasi yang dimaksud si gagak. Firasatnya mengatakan bahwa tempat selanjutnya adalah rumah akang gendang. Dan itu berarti, dia akan bertemu dengan Tanjiro dan kawan-kawan? Omaga ...

'Nahkan bener!! Jalan ini kan jalan ketempat rumah akang gendang itu!!'

•••

'Widihh!! Rumahnya gede banget eyy!!' (Y/n) membatin kagum.

Lalu dia menoleh ke arah sebuah kotak yang dimana isinya adalah Nezuko.

"Dua bocah itu juga udah gak ada, berarti Tanjiro dan kawan-kawan udah pada masuk?"

(Y/n) mendekati pintunya, dan hendak memencet bel. Tapi baru ingat kalau itu bukan rumah tetangganya. Karena kesal dengan kebodohannya, ia pun menendang pintunya hingga bolong.

[End] Aurora | Kimetsu no Yaiba Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang